Dari titik itulah, WhatsApp semakin berkembang. Per Oktober 2011, satu juta pesan WhatsApp telah dikirim per hari; pada awal 2013, WhatsApp mencapai 200 juta pengguna aktif; hingga Facebook melihatnya sebagai potensi ancaman. Pada Februari 2014, raksasa perusahaan teknologi yang dibangun oleh Mark Zuckerberg itu mencaploknya dengan imbalan US$ 19 miliar.
Nilai pembelian itu masih menjadi rekor ekuisisi oleh Facebook--sekarang Meta--hingga kini dan salah satu akuisisi perusahaan teknologi termahal sepanjang sejarah.
Pembelian itu sempat menyebabkan beberapa kontroversi terkait data pengguna dan menuntun kepada level enkripsi yang ditingkatkan end-to-end pada 2016. Koum dan Acton pun harus meninggalkan WhatsApp.
WhatsApp, bagaimanapun, tetap menjadi pemimpin pasar aplikasi perpesanan. Kepadanya kini bahkan telah ditambahkan fitur-fitur seperti panggilan suara, panggilan video, panggilan grup (suara dan video), dan pada awal 2018 meluncur WhatsApp Business. WhatsApp juga menambahkan layanan pembayaran WhatsApp Pay di dua pasar terbesarnya, India dan Brasil.
Di dunia, saat ini, WhatsApp adalah layanan perpesanan paling populer di lebih dari 100 negara. Di antara data para penggunanya, Indonesia menjadi yang terbesar ketiga per tahun lalu dengan 112 juta pengguna aktif.
India dengan 390 juta dan Brasil dengan 148 juta ada di atasnya. Amerika Serikat (98 juta) dan Filipina (88 juta) melengkapi daftar lima besar asal negara pengguna.
WhatsApp juga berkontribusi sebesar 1248 juta dolar pada 2023 lalu, atau menyumbang 0,9 persen total pendapatan Meta. Trennya terus meningkat dari 443 juta dolar pada 2018 lalu.
BUSINESS OF APPS, CNBC
Pilihan Editor: Meteran Air Sistem Token Inovasi dari Telkom University Akan Dijual Tak Sampai Rp 1 juta