TEMPO.CO, Jakarta - Signify meluncurkan terobosan berupa Light Emitting Diode (LED) UltraEfficient berbasis Internet of Things (IoT) melalui merek Philips. Didukung LED chip yang dikembangkan langsung oleh Signify dengan klaim efikasi hingga 210 lumens perwatt, produk lampu LED terbaru ini diklaim mampu menghemat energi hingga 50 persen lebih tinggi serta masa pakai 3 kali lebih lama dibanding LED umumnya.
"Phillips UltraEfficient LED dirancang untuk dapat mengurangi emisi karbon yang selama ini terjadi," kata Head of Public Segment Signify Indonesia, Firmans Nur Gafi dalam acara bertajuk “Flipping the Green Switch: Empowering UltraEfficient LED for a Sustainable Indonesia” di Shangri-La Hotel Jakarta pada Kamis, 19 September 2024.
Umur pakai yang lebih panjang berarti pula mengurangi sampah atau limbah. Durabilitas produk yang menjadi 1,5 hingga 3 kali lebih panjang daripada LED pada umumnya diperhitungkan membuat limbah lampu yang awalnya tadinya bertambah 5 tahunan berubah menjadi bisa 10 sampai 12 tahun.
Gafi menambahkan, inovasi instrumen pencahayaan dengan usia melebihi produk LED lainnya juga akan berakibat baik pada sisi ekonomi para pengguna. “Anggaran yang tadinya diperuntukkan bagi sektor pencahayaan bisa dialihkan pada keperluan lainnya," tuturnya.
Dijelaskan Gafi, inisiatif Green Switch Signify Indonesia telah bergulir sejak tahun lalu. Inisiatif ini bertujuan mendukung upaya nasional mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan melalui pemenuhan target netral karbon pada 2060.
Signify bersinergi dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK), salah satunya dengan cara beralih dari penggunaan lampu konvensional ke lampu LED dan connected lighting yang hemat energi.
Untuk tujuan itu, produk seperti lampu jalan RoadFlair Pro, lampu downlight GreenSpace G6, GreenPerform Elite Highbay G2, LED Flood Light, LED Panel, LED Strip, LED Batten telah seluruhnya dikemas dalam balutan UltraEfficient.
"Penggunaan energi jadi makin efisien, lantaran Philips UltraEfficient LED telah dilengkapi dengan fitur Interact, suatu sistem yang memungkinkan antar perangkat untuk saling terkoneksi," kata Gafi lagi.
Interact pada sistem penerangan Signify berbasis pada Internet of Thing (IoT) dengan kontrol teknologi pintar yang memberi akses jarak jauh bagi pengguna untuk dapat memonitor serta menyesuaikan lampu pencahayaan secara real-time.
Diskusi panel yang digelar Signify Indonesia tentang teknologi pencahayaan (lampu LED) yang mendukung target emisi karbon netral di Indonesia 2060. Diskusi yang mengundang narasumber dari Kementerian ESDM, Badan Standardisasi Nasional, dan Green Building Council Indonesia itu digelar di sebuah hotel di Jakarta, Kamis 19 September 2024. FOTO:TEMPO/BAYU MENTARI
Commercial Leader Professional Signify South East Asia, Sukanto Aich, menyatakan kesiapan Signify untuk membantu pemerintah hingga pelaku industri di Indonesia dalam mencapai target keberlanjutan. “Kami juga mendorong kolaborasi lintas sektor dalam upaya pengurangan emisi karbon melalui inisiatif Green Switch agar manfaat penghematan energi bisa dirasakan masyarakat secara luas.” ujarnya.
Signify turut mengundang Koordinator Pengembangan Usaha Konservasi Energi, Direktorat Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, lalu Ketua Tim Kerja Evaluasi Akreditasi, Deputi Bidang Akreditasi Badan Standardisasi Nasional, kemudian Ketua Green Building Council Indonesia, dalam diskusi panel bertajuk Lighting the Path to Net Zero for a Bright & Sustainable Tomorrow. Hadir sebagai moderator adalah Lea Indra, Ketua Asosiasi Industri Luminer & Kelistrikan Indonesia (AILKI).
BAYU MENTARI
Pilihan Editor: Setelah Jet Boeing, Helikopter Bell 407 Ikut Jajal Bioavtur Buatan Pertamina