Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BMKG: Prediksi Cuaca hingga Hujan pada Musim Kemarau

image-gnews
Ilustrasi hujan. Pixabay
Ilustrasi hujan. Pixabay
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -  Gempat mengejutkan masyarakat di Batang, Pekalongan, dan sekitarnya di Jawa Tengah, pada Minggu siang, 7 Juli 2024. Data BMKG menyebutkan gempa berkekuatan Magnitudo 4,4 dan memiliki titik pusatnya di darat. "Jenis gempa bumi dangkal akibat adanya sesar aktif," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam keterangan tertulis yang dibagikannya setelah gempa.

Laporan BMKG Pekan Ini

1. Prediksi Cuaca

Dikutip dari Antara, keterangan dalam situs web BMKG Jakarta, Minggu, 7 Juli 2024 mayoritas kota besar Indonesia akan diguyur hujan. Adapun hujan dengan intensitas ringan prakiraan akan turun di sejumlah wilayah seperti Medan, Padang, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Serang, Jakarta, Bandung, Palangkaraya, Banjarmasin, Mataram, Manokwari, dan Jayapura.

Adapun Yogyakarta, Kendari, Manado, dan Ambon diprediksi mendapat bagian hujan dengan intensitas sedang. Untuk hujan yang disertai petir diperkirakan terjadi di Gorontalo dan Mamuju pada siang. 

Cuaca berawan juga dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah seperti Tanjung Pinang, Palembang, Bengkulu, Jambi, Semarang, Pontianak, Samarinda, Makassar, dan Ternate pada hari ini. Adapun cuaca cerah berawan diperkirakan di Banda Aceh, Pekanbaru, Surabaya, Denpasar, dan Kupang pada hari ini.

2. Sirkulasi Siklonik

Laporan BMKG, terdapat beberapa faktor hujan yang dapat disertai petir hingga angin kencang pada Minggu, 7 Juli 2024. Ini antara lain sirkulasi siklonik di Samudera Hindia sebelah barat Bengkulu.

Sirkulasi siklonik yang terbentuk karena pusat tekanan rendah itu membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Laut Jawa hingga Selat Sunda, Samudera Hindia selatan Sumatera, dan pesisir barat Bengkulu.

"Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konfluensi tersebut," bunyi peringatan dini cuaca BMKG yang diperbarui pada Sabtu, 6 Juli 2024.

3. Hidrometeorologi di Jawa Tengah

Menindaklanjuti fenomena cuaca beberapa waktu ke depan, BMKG mengimbau warga Jawa Tengah (Jateng) khususnya bagian selatan untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang yang berpotensi terjadi seiring dengan peningkatan curah hujan pada musim kemarau.

Kepala Kelompok Teknisi BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Teguh Wardoyo menjelaskan, khusus di wilayah Jateng adanya peningkatan curah hujan lebih dipengaruhi oleh aktivitas gelombang atmoster Rossby Ekuatorial terpantau aktif di beberapa wilayah Indonesia termasuk Jawa, serta Madden Julian Oscillation (MJO) berada pada fase 3 (Indian Ocean) yang berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) lain juga terlihat memanjang dari Laut Jawa hingga Lampung-Sumatera Selatan dan Jawa Tengah hingga Jawa Barat-Banten yang mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sepanjang daerah konvergensi tersebut.

"Oleh karena itu, hujan dengan intesitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang masih berpotensi terjadi di wilayah Jawa Tengah khususnya Jateng bagian selatan," kata Teguh pada Minggu, 7 Juli 2024, dikutip dari Antara. 

4. Hujan pada Musim Kemarau

Sebelumnya, BMKG menyatakan, pada Juli hingga Agustus merupakan puncak musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia. Namun, bukan berarti tidak berpotensi turun hujan.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menyebut peningkatan curah hujan disebabkan oleh dinamika atmosfer skala regional-global yang cukup signifikan, karena fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dari Samudera Hindia. Ada pula fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial di sebagian besar wilayah Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan sebagian besar Papua. 

"Selain itu, suhu muka laut yang hangat di perairan wilayah sekitar Indonesia memberikan kontribusi dalam menyediakan kondisi yang mendukung pertumbuhan awan hujan signifikan di wilayah Indonesia," katanya dikutip dari keterangan tertulis yang diberikan BMKG, Jumat, 5 Juli 2024.

5. Dampak Kombinasi Fenomena Cuaca

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG Andri Ramdhani mengatakan, kombinasi pengaruh fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai kilat atau angin kencang di sebagian besar wilayah Indonesia pada 5 Juli hingga 11 Juli 2024. 

BMKG menilai kondisi demikian bisa juga menimbulkan dampak cuaca ekstrem kebencanaan hidro-meteorologi yang meliputi banjir bandang, angin puting beliung, tanah longsor dan seterusnya, meskipun pada saat yang bersamaan Indonesia akan menghadapi puncak musim kemarau pada medio dasarian II Juli – September 2024, dikutip dari Antara

ZACHARIAS WURAGIL | ANTARA

Pilihan Editor: Hujan Luas di Puncak Musim Kemarau, Begini Data dan Penjelasan BMKG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Simak Sebaran Peluang Hujan dari BMKG

19 jam lalu

Ilustrasi cuaca hujan. (ANTARA/Akhyar)
Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Simak Sebaran Peluang Hujan dari BMKG

Berikut informasi prediksi cuaca dari BMKG untuk menemani aktivitas sepanjang akhir pekan ini untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya,.


Gempa Goyang Cianjur Dinihari dari Kedalaman 2 Kilometer, Ini Data BMKG

20 jam lalu

Ilustrasi gempa. REUTERS
Gempa Goyang Cianjur Dinihari dari Kedalaman 2 Kilometer, Ini Data BMKG

Gempa dari Sesar Cugenang kembali menggoyang Cianjur, Jawa Barat, pada Sabtu dinihari, 5 Oktober 2024.


BMKG Beri Peringatan Dini Ombak hingga 4 Meter Hari Ini dan Besok, Cek Lokasinya

1 hari lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. Pexels/Dane Amacher
BMKG Beri Peringatan Dini Ombak hingga 4 Meter Hari Ini dan Besok, Cek Lokasinya

BMKG mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada hari ini dan besok, 4-5 Oktober 2024.


Prediksi Cuaca BMKG: Hujan Membasahi Sebagian Jabodetabek Sore Nanti

1 hari lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca BMKG: Hujan Membasahi Sebagian Jabodetabek Sore Nanti

BMKG memperkirakan cuaca hari ini, Jumat 4 Oktober 2024, hanya hujan ringan yang kebanyakan akan membasahi wilayah Jabodetabek.


BMKG: Kota Cirebon Digoyang Gempa Bermagnitudo 2,5 dari Sesar Aktif

2 hari lalu

Ilustrasi BMKG dan gempa bumi. Shutterstock
BMKG: Kota Cirebon Digoyang Gempa Bermagnitudo 2,5 dari Sesar Aktif

BMKG menyatakan, gempa tektonik bermagnitudo 2,5 menggoyang wilayah Kota Cirebon, Jawa Barat. Kamis, 3 Oktober 2024, pukul 16.04 WIB.


BMKG Minta Pelaut Waspadai Gelombang Tinggi 4 Meter dari Sisi Barat Sumbar Sampai NTT

2 hari lalu

Sebuah kapal motor melintasi perairan Kepulauan Seribu di Jakarta, Selasa, 12 Maret 2024. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 2,5 meter - 4 meter pada Selasa (12/3) dan Rabu (13/3) di wilayah perairan Indonesia serta menghimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di pesisir agar selalu waspada. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
BMKG Minta Pelaut Waspadai Gelombang Tinggi 4 Meter dari Sisi Barat Sumbar Sampai NTT

BMKG menerbitkan peringatan dini gelombang tinggi utntuk beberaoa wilayah perairan, berlaku pada 3 - 4 Oktober 2024.


BMKG Prediksi Hujan Guyur Jakarta Selatan Malam Nanti, Suhu Bisa Tembus 34 derajat Celcius

2 hari lalu

Sejumlah pekerja kantoran menggunakan payung menembus guyuran air hujan, di kawasan gedung perkantoran Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 25 September 2024. Menurut peringatan dini cuaca Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebar disertai angin kencang dan petir dampak dari pelemahan siklon tropis di utara yang mengundang konvergensi di wilayah Indonesia, tersebar di wiliayah Selatan, Jabodetabek dan Kepulauan Seribu. TEMPO/Imam Sukamto
BMKG Prediksi Hujan Guyur Jakarta Selatan Malam Nanti, Suhu Bisa Tembus 34 derajat Celcius

BMKG memprediksi Jakarta cenderung berawan sepanjang hari ini, Kamis, 3 September 2024. Hanya Jakarta Selatan yang berpeluang diguyur hujan.


Kemarau Mulai Beralih ke Musim Hujan, BMKG: Ditandai Gerah dan Pengap Sejak Pagi

3 hari lalu

Pedagang kaki lima berjualan keliling menggunakan tenda payung menghindari terik matahari di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Selasa 7 Mei 2024. Fenomena udara panas yang terjadi di Indonesia merupakan fenomena yang bersiklus terjadi setiap tahun sebagai akibat dari adanya gerak semu matahari dan kondisi cuaca cerah pada siang hari. TEMPO/Subekti.
Kemarau Mulai Beralih ke Musim Hujan, BMKG: Ditandai Gerah dan Pengap Sejak Pagi

Ada sejumlah tanda peralihan musim kemarau ke musim hujan, mulai dari hujan yang tidak merata hingga udara panas dan pengap pada siang hari.


Kominfo Luncurkan SNPDK, Notifikasi Gempa Akan Muncul Lewat SMS hingga Siaran TV

3 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi saat menyampaikan keterangan saat Ngopi Bareng Kominfo di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu, 11 September 2024. Kementerian Kominfo bersama Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) membahas strategi Fintech dalam menghadapi dan menanggulangi segala tindakan terkait judi online di Indonesia. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Kominfo Luncurkan SNPDK, Notifikasi Gempa Akan Muncul Lewat SMS hingga Siaran TV

Kominfo telah melakukan serangkaian uji coba bersama penyelenggara multipleksing (mux) beserta vendor TV dan STB terkait implementasi EWS TV digital.


BMKG Sebut Penyebab Cuaca Jakarta Bikin Gerah Beberapa Hari Terakhir

3 hari lalu

Ilustrasi Cuaca DKI Jakarta yang berawan. Tempo/Tony Hartawan
BMKG Sebut Penyebab Cuaca Jakarta Bikin Gerah Beberapa Hari Terakhir

Kelembapan dan suhu udara yang tinggi, serta kurangnya angin, ikut memengaruhi kondisi Jakarta terasa panas dan gerah.