Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Air Danau Kawah Gunung Kelimutu Berubah Warna Meski Aktivitas Normal?

image-gnews
Tiga danau pada kaldera Gunung Kelimutu memiliki warna warni indah dari reaksi kimia. Foto: Michael Day/Flickr.com
Tiga danau pada kaldera Gunung Kelimutu memiliki warna warni indah dari reaksi kimia. Foto: Michael Day/Flickr.com
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat terjadi perubahan warna air di salah satu dari tiga danau kawah Gunung Kelimutu di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Gunung Kelimutu memiliki tiga danau kawah, yakni kawah Tiwu Ata Polo, Tiwu Koofai Nuwamuri, dan Tiwu Ata Bupu. Dalam sepekan terakhir terjadi perubahan warna air danau kawah Tiwu Ata Polo dari hijau kebiruan, menjadi hijau tua, dan terakhir menjadi cokelat kehitaman.

Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan perubahan warna air danau kawah Tiwu Ata Polo sudah terjadi sejak Desember 2018 hingga Januari 2019. Pada periode tersebut terjadi perubahan warna air danau kawah tersebut dari hijau kebiruan menjadi hijau, dan kemudian berubah kembali menjadi hijau tua, dan kembali menjadi berwarna hijau.

Kemudian pada tanggal 17 Mei 2024 air kawah kembali berubah warnanya menjadi hijau tua. “Pada tanggal 22 Mei 2024 terjadi perubahan warna menjadi cokelat kehitaman. Buaian air teramati di permukaan air kawah,” kata dia, dalam keterangannya, Kamis, 23 Mei 2024.

Wafid mengatakan, ada banyak faktor penyebab perubahan warna air danau kawah Gunung Kelimutu tersebut. “Antara lain curah hujan yang tinggi, maupun kemungkinan perubahan komposisi air danau akibat dari pelarutan batuan sehingga membuat warna air kawah berubah warna menjadi kebiruan, kehijauan atau cokelat kehitaman,” kata dia.

Namun, pemicunya masih belum diketahui. “Faktor-faktor yang memicu proses perubahan warna tersebut belum diketahui secara pasti, apakah karena pengenceran,  perubahan suhu, maupun pengaruh konveksi naiknya gas dari bawah permukaan,” kata Wafid.

Wafid mengatakan Badan Geologi melakukan pemantauan pada aktivitas Gunung Kelimutu secara visual dan instrumental. Hasilnya, misalnya, pada periode 13-22 Mei 2024 pemantauan visual mendapati adanya asap dari kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis dengan tinggi berkisar 5-25 meter dari puncak.

Jaringan seismik yang memantau aktivitas gunung tersebut pada periode tersebut merekam 37 kali gempa vulkanik dalam, 1 kali gempa vulkanik dangkal, 14 kali gempa tektonik lokal, dan 29 kali gempa tektonik jauh. Status aktivitasnya masih relatif normal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas Gunung Kelimutu saat ini masih berada pada Level 1 (Normal),” kata Wafid.

Kendati dalam status Normal, Badan Geologi mewanti-wanti potensi bahaya Gunung Kelimutu. “Potensi bahaya saat ini berupa erupsi freatik dengan ancaman bahaya berupa semburan air dan lontaran material di sekitar kawah. Hujan abu dapat terjadi dengan jarak dan intensitas tergantung pada arah dan kecepatan angin,” kata Wafid.

Wafid mengatakan, dalam status Normal tersebut, masyarakat diminta membatasi aktivitasnya di sekitar area kawah Gunung Kelimutu. “Masyarakat di sekitar Gunung Kelimutu dan pengunjung/wisatawan agar membatasi aktivitas di sekitar area kawah dengan tidak melewati pagar pembatas, tidak mendekati kawah danau, tidak mendekati tembusan gas dan tidak bermalam di dalam kawah untuk menghindari potensi bahaya gas beracun,” kata dia.

Gunung Kelimutu memiliki ketinggian 1.384,5 meter di atas permukaan laut. Badan Geologi menempatkan Pos Pengamatan Gunung Kelimutu di Kampung Kolorongo, Desa Koa Nora, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.

Menurut Badan Geologi, sejarah letusan Gunung Kelimutu tercatat sejak tahun 1867. Gunung tersebut memiliki interval erupsi sekitar 1-73 tahun. Letusan Gunung Kelimutu terakhir terjadi pada Juni 1968 dengan menghasilkan letusan freatik di kawah Tiwu Koofai Nuwamuri dengan didahului suara desisan dan semburan air cokelat kehitaman di bagian barat danau.

Pilihan Editor: Begini Cara Menambah dan Mengganti Alamat Rumah di Google Maps

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Badan Geologi Mencatat 47 Kali Gempa Embusan di Gunung Ruang

2 hari lalu

Foto udara kondisi Gunung Ruang yang mengeluarkan asap dari kawah terlihat dari Pelabuhan Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, Sabtu, 4 Mei 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan status Gunung Ruang masih dalam status awas atau level IV dan kegempaan masih didominasi oleh tremor menerus sehingga penduduk yang bermukiman  di wilayah Tagulandang masuk dalam radius enam kilometer agar segera dievakuasi ke tempat aman.ANTARA FOTO/Andri Saputra
Badan Geologi Mencatat 47 Kali Gempa Embusan di Gunung Ruang

Menurut Badan Geologi, potensi bahaya Gunung Ruang saat ini adalah erupsi yang bisa menghasilkan lontaran material pijar dan abu vulkanik.


Badan Geologi: Status Gunung Marapi Turun ke Level Waspada, Banjir Lahar Masih Berpotensi Terjadi

5 hari lalu

Gunung Marapi yang mengeluarkan abu vulkanik yang terlihat dari Lubuk Alung, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Sabtu, 15 Juni 2024. Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Marapi di Bukittinggi mencatat sejak 1 Juni hingga Sabtu sore pukul 18.00 WIB telah terjadi 28 letusan dan 309 kali hembusan pada gunung yang berstatus level III siaga itu.  ANTARA/Iggoy el Fitra
Badan Geologi: Status Gunung Marapi Turun ke Level Waspada, Banjir Lahar Masih Berpotensi Terjadi

Badan Geologi menyatakan, meski status Gunung Marapi turun ke waspada, potensi banjir lahar dan gas-gas beracun bisa terjadi.


Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi 10 Menit, Abu Vulkaniknya Berhembus ke Barat

7 hari lalu

Visual erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Minggu, 16 Juni 2024, dengan ketinggian 1.000 meter di atas puncak. ANTARA/HO-PVMBG
Gunung Lewotobi Laki-laki Erupsi 10 Menit, Abu Vulkaniknya Berhembus ke Barat

Gunung Lewotobi Laki-laki sempat erupsi pada Sabtu sore, 29 Juni 2024. Masyarakat diimbau menghindari area dalam radius 3 Km dari pusat letusan.


Badan Geologi: Status Gunung Ile Lewotolok Turun dari Siaga ke Waspada

13 hari lalu

Seorang pengendara bermotor berlatar Gunung Ili Lewotolok yang masih mengeluarkan material vulkanik di Desa Jontona, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, NTT, Rabu 2 Desember 2020. Berdasarkan laporan dari pos pemantauan Gunung Ili Lewotolok aktivitas gunung api masih fluktuatif, artinya erupsinya masih terus terjadi dengan intensitas sedang dan tinggi. ANTARA FOTO/Kornelis Kaha.
Badan Geologi: Status Gunung Ile Lewotolok Turun dari Siaga ke Waspada

Menurut Badan Geologi, status Gunung Ile Lewotolok diturunkan setelah melihat penurunan jumlah gempa.


Aktivitas Vulkanik Berkurang, Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ibu Menjadi Siaga

16 hari lalu

Kolom abu vulkanik yang terbentuk akibat aktivitas erupsi Gunung Ibu di Maluku Utara. PVMBG
Aktivitas Vulkanik Berkurang, Badan Geologi Turunkan Status Gunung Ibu Menjadi Siaga

Badan Geologi menurunkan status Gunung Ibu dari level awas menjadi siaga karena aktivitas vulkanik berkurang.


Badan Geologi: Gunung Ibu Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter, Statusnya Masih Awas

16 hari lalu

Gunung Ibu mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Desa Gam Ici Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Senin 13 Mei 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam aktivitas erupsi yang menghasilkan kolom abu setinggi lima kilometer dari puncak Gunung Ibu pada Rabu (13/5) pukul 09:12 WIT dengan intensitas tebal condong ke arah barat dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 5 menit 6 detik.  ANTARA FOTO/Andri Saputra
Badan Geologi: Gunung Ibu Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 1.000 Meter, Statusnya Masih Awas

Badan Geologi mencatat erupsi Gunung Ibu memuntahkan abu vulkanik setinggi 1.000 meter sekitar pukul 20.10 WIT.


Gunung Ibu di Maluku Utara Kembali Erupsi, Lontarkan Kolom Abu Berwarna Hitam Tebal

17 hari lalu

Kolom abu vulkanik yang terbentuk akibat aktivitas erupsi Gunung Ibu di Maluku Utara. PVMBG
Gunung Ibu di Maluku Utara Kembali Erupsi, Lontarkan Kolom Abu Berwarna Hitam Tebal

Kolom abu terlihat condong ke arah utara dari puncak kawah aktif Gunung Ibu.


Gunung Ibu Muntahkan Abu Erupsi Setinggi 2 Km, Ada Lontaran Lava Pijar

18 hari lalu

Gunung Ibu mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Desa Gam Ici Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, Senin 13 Mei 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) merekam aktivitas erupsi yang menghasilkan kolom abu setinggi lima kilometer dari puncak Gunung Ibu pada Rabu (13/5) pukul 09:12 WIT dengan intensitas tebal condong ke arah barat dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 5 menit 6 detik.  ANTARA FOTO/Andri Saputra
Gunung Ibu Muntahkan Abu Erupsi Setinggi 2 Km, Ada Lontaran Lava Pijar

Gunung Ibu erupsi lagi. Kolom abu vulkaniknya terlihat berwarna kelabu dan hitam, dengan ketinggian sekitar 2 Km ke langit.


Erupsi Gunung Lewotobi Pagi Ini Muntahkan Abu Setinggi 700 Meter, Warga Diimbau Gunakan Masker

19 hari lalu

Visual erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Minggu, 16 Juni 2024, dengan ketinggian 1.000 meter di atas puncak. ANTARA/HO-PVMBG
Erupsi Gunung Lewotobi Pagi Ini Muntahkan Abu Setinggi 700 Meter, Warga Diimbau Gunakan Masker

Erupsi Gunung Lewotobi terekam alat seismograf dengan amplitudo maksimum 37 milimeter dan durasi 4 menit 7 detik.


Gunung Lewotobi di Flores Timur Erupsi Setinggi 1.000 Meter

20 hari lalu

Visual erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, NTT, Minggu, 16 Juni 2024, dengan ketinggian 1.000 meter di atas puncak. ANTARA/HO-PVMBG
Gunung Lewotobi di Flores Timur Erupsi Setinggi 1.000 Meter

Warga diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 3 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.