Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Pagi Ini, Gunung Ibu Waspadai Banjir Lahar

Reporter

image-gnews
Visual erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, yang teramati pada Sabtu (1/6/2024) pukul 05:24 WITA. (ANTARA/HO-PVMBG)
Visual erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, yang teramati pada Sabtu (1/6/2024) pukul 05:24 WITA. (ANTARA/HO-PVMBG)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaGunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, meletus pada Sabtu pagi ini, 1 Juni 2024, yang bertepatan dengan hari libur nasional memperingati kelahiran Pancasila. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat terjadi tiga kali erupsi.

Menurut Petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki, Herman Yosef S. Mboro, erupsi pertama terjadi pukul 03.52 WIB atau 04.52 waktu setempat. Visual erupsi tersebut tidak teramati, tapi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 101 detik.

Erupsi kedua terjadi pukul 04:09 WIB yang terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 447,3 mm dan durasi 327 detik. Visual erupsi kedua ini juga tidak teramati.

Tidak lama berselang, erupsi ketiga terjadi pukul 04:24 WIB yang terekam seismograf dengan amplitudo maksimum 14,8 mm dan durasi 175 detik. Kali ini, Herman menyebut dalam laporan tertulisnya, tinggi kolom letusan teramati kurang lebih 200 meter di atas puncak gunung.

“Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya,” kata dia. 

Gunung Lewotobi Laki-laki memiliki tinggi 1.584 meter di atas permukaan laut (mdpl). Status aktivitasnya saat ini berada pada level II atau Waspada, dan tidak berubah pasca-letusan pagi ini.

Masyarakat setempat maupun pengunjung dan wisatawan disarankan untuk tidak melakukan kegiatan apapun dalam radius 2 kilometer dari puncak gunung api itu. Rekomendasi juga berlaku sektoral 3 kilometer pada arah utara-timur laut dan 5 kilometer pada sektor timur laut.

Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki juga diingatkan terhadap potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung itu jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi. "PVMBG akan terus berkoordinasi dengan BPBD Nusa Tenggara Timur dan pihak terkait lainnya untuk melaporkan secara berkala aktivitas vulkanik Gunung Lewotobi Laki-laki."

Dampak Banjir Lahar Marapi Bayangi Gunung Ibu 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terpisah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkap pula adanya potensi bahaya bencana banjir lahar dingin Gunung Ibu di Halmahera Barat, Maluku Utara. Gunung ini juga belum lama ini erupsi.

Kepala BNPB Suharyanto mendeteksi potensi bahaya bencana tersebut berdasarkan hasil analisis dari BMKG. Dikatakan adanya fenomena atmosfer berupa aktivitas ekuatorial rossby yang dapat mempengaruhi cuaca dalam beberapa hari ke depan berupa hujan berintensitas sedang-lebat. 

Kilatan petir muncul saat aktivitas erupsi Gunung Ibu di Kabupaten Halmahera Barat, Sulawesi Utara, Sabtu, 18 Mei 2024. Pos Pengamatan Gunung Ibu melaporkan gumpalan awan abu vulkanik setinggi empat kilometer yang terbentuk akibat letusan Gunung Ibu menciptakan fenomena unik berupa kilatan-kilatan petir yang menerangi puncak gunung api tersebut. Dok. PVMBG

Guyuran hujan tersebut berpeluang menggugurkan sisa material berupa pasir dan bebatuan dari aktivitas vulkanik yang masih mengendap di bagian puncak atau lereng Gunung Ibu ke wilayah lembahan. Menurut Badan Geologi, ada 13 titik rawan aliran banjir lahar Gunung Ibu mengarah ke beberap permukiman. 

Suharyanto menyatakan tak berharap dampak bencana banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat yang menewaskan sedikitnya 62 orang pada 11 Mei 2024 terulang di Halmahera Barat. Meski, dia juga menambahkan, jangan sampai ada perkiraan yang berlebihan. 

"Hasil kajian dan analisa lapangan nantinya dapat digunakan sebagai langkah mitigasi dan kesiapsiagaan karena keselamatan masyarakat adalah hukum yang tertinggi,” kata dia dalam rapat koordinasi terkait penanganan darurat dampak erupsi Gunung Ibu di Kantor Bupati Halmahera Barat, Jumat 31 Mei 2024. 

Pilihan Editor: 7 PTN Bicara UKT Batal Naik dan 4 Beda UKT dari IPI di Top 3 Tekno

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pencarian Korban Longsor Tambang Ilegal di Kabupaten Solok Dibayangi Hujan Petir

19 jam lalu

Proses Evakuasi korban longsor tambang emas ilegal di Kabupaten Solok, Sumatra Barat pada Jumat 27 September 2024. Foto : Masyarakat
Pencarian Korban Longsor Tambang Ilegal di Kabupaten Solok Dibayangi Hujan Petir

Longsor terjadi setelah hujan deras melanda kawasan tambang ilegal.


Hujan Lebat dan Angin Kencang Merusak Hampir 100 Bangunan di Magetan

1 hari lalu

Personel BPBD memeriksa rumah warga yang rusak akibat diterjang angin kencang di Karangrejo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Kamis, 26 September 2024. Foto: BNPB
Hujan Lebat dan Angin Kencang Merusak Hampir 100 Bangunan di Magetan

BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap cuaca ekstrem, terutama di musim peralihan dari kemarau dan hujan saat ini.


Catatan BNPB Soal Hujan Plus Angin Kencang yang Rusak Rumah di Penajam Paser Utara

1 hari lalu

Ilustrasi hujan. Pixabay
Catatan BNPB Soal Hujan Plus Angin Kencang yang Rusak Rumah di Penajam Paser Utara

BNPB menyatakan hujan angin yang rusak rumah di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, akibat perubahan cuaca yang ekstrem.


Tiga Jurus Pemerintah Atasi Kekeringan di NTB

3 hari lalu

Aparat kepolisian Polres Lombok Barat menyalurkan air bersih di Dusun  Penanggak, Desa Batulayar, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, NTB, Selasa 12 September 2023. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, sebanyak 577.025 jiwa warga di 335 desa di NTB saat ini mengalami kesulitan air bersih akibat dampak kekeringan. ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
Tiga Jurus Pemerintah Atasi Kekeringan di NTB

Atasi darurat kekeringan, pemerintah berusaha memodifikasi cuaca untuk mendatangkan hujan di NTB.


Gempa Merusak di Sanggau Kalbar, PVMBG Golongkan Daerah Rawan Guncangan

4 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Gempa Merusak di Sanggau Kalbar, PVMBG Golongkan Daerah Rawan Guncangan

Lokasi gempa di Sanggau umumnya tersusun oleh morfologi dataran hingga dataran bergelombang, dan perbukitan bergelombang hingga terjal.


BPBD Jakarta: Warga Jakarta Dipersiapkan untuk Hadapi Risiko Gempa Megathrust

5 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
BPBD Jakarta: Warga Jakarta Dipersiapkan untuk Hadapi Risiko Gempa Megathrust

Pemerintah Provinsi Jakarta mulai mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi potensi gempa bumi megathrust di segmen Selat Sunda.


Pemulihan Pasca Gempa Garut Dimulai, BNPB: Ada Dana Tunggu Rp 500 Ribu per Keluarga

7 hari lalu

Sejumlah bangunan roboh saat gempa magnitudo 5.0 mengguncang Desa Cibeureum, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. Gempa dangkal dengan kedalaman 10 kilometer ini terjadi akibat adanya aktivitas sesar Garut Selatan. TEMPO/Prima Mulia
Pemulihan Pasca Gempa Garut Dimulai, BNPB: Ada Dana Tunggu Rp 500 Ribu per Keluarga

BNPB menyebut efek gempa M4,9 di Garut pada 18 September 202, tidak sebesar di Kabupaten Bandung. Rehabilitas berjalan saat tanggap darurat.


Gempa Bandung: Ini yang Dibutuhkan Korban Menurut BNPB

8 hari lalu

Warga beristirahat di tenda terpal pascagempa mengguncang Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 18 September 2024. Warga Desa Cibeureum memilih bertahan di tenda karena takut terjadi gempa susulan. TEMPO/Prima Mulia
Gempa Bandung: Ini yang Dibutuhkan Korban Menurut BNPB

Menurut BNPB, korban gempa Bandung membutuhkan bantuan seperti pakaian bayi, selimut, makanan pengganti ASI dan siap saji, tenda, matras, air mineral.


Badan Geologi Sebut Gempa di Kabupaten Bandung Akibat Aktivitas Sesar Aktif

9 hari lalu

Ilustrasi BMKG dan gempa bumi. Shutterstock
Badan Geologi Sebut Gempa di Kabupaten Bandung Akibat Aktivitas Sesar Aktif

Kepala Badan Geologi M. Wafid menyatakan, gempa bumi di Kabupaten Bandung hari ini akibat aktivitas sesar aktif.


Gempa Guncang Bandung Raya, BNPB: Waspadai Bangunan Runtuh

10 hari lalu

Bangunan roboh di Kabupaten Bandung pasca gempa bermagnitudo 4,9 dari pergerakan Sesar Garsela, Rabu 18 September 2024. (TEMPO/Prima Mulia)
Gempa Guncang Bandung Raya, BNPB: Waspadai Bangunan Runtuh

Gempa membuat sebagian besar masyarakat panik lantaran guncangannya dirasakan cukup kuat dalam durasi 3-5 detik.