Dalam uji coba skala penuh, tim Endure membuat bangunan dengan ukuran 12 x 15 meter bertingkat ganda. Dengan memakai bangunan pracetak, tim bisa mengontrol bagian sistem koneksi antara balok dan kolom secara lebih presisi.
Kolom atau pilar-pilar gedung dibuat dari cetakan pabrik dan pengecoran di lokasi uji coba. Tim kemudian meruntuhkan kolom dengan dua tahap. Tahap pertama berupa simulasi keruntuhan yang sifatnya kecil dengan cara melepaskan dua kolom di pinggir bangunan. Hasilnya, bangunan tidak runtuh dan nihil bagian yang lepas. Hal ini membuktikan bahwa sistem ikatan pada bangunan tersebut memadai.
Simulasi kegagalan bangunan dibuat lebih besar pada tahap kedua. Tim elepaskan kolom tambahan di sudut gedung. Gedung buatan itu kemudian ambruk, namun hanya sebagian, yaitu pada bagian gedung yang kolom-kolomnya dilepas dan tidak merembet ke bagian lain.
“Artinya sistem segmentasi kita berhasil dipicu pada waktunya, sehingga keruntuhan bangunan bisa kita isolasi,” ujar Andri.
Metode ini kurang cocok untuk bangunan lama. Namun, mitigasi tetap bisa diupayakan melalui penguatan bagian kolom dengan berbagai cara. Nantinya, Andri meneruskan, sistem segmentasi ikatan bakal dirancang dan diterapkan berbeda pada gedung yang terbuat dari beton, baja, atau beton pracetak.
Pilihan Editor: Prediksi Cuaca BMKG: Jakarta Cerah Berawan dengan Suhu Maksimal 32 Derajat Celcius