TEMPO.CO, Jakarta - Samsung meluncurkan inovasi pengecoran terbarunya sekaligus mengungkapkan visinya untuk era AI dalam sebuah acara yang diadakan di kantor pusat perusahaan Device Solutions America di San Jose, California. Untuk berkontribusi pada perlombaan AI, perusahaan telah mengerjakan node proses masa depan dan dilaporkan telah mencapai beberapa kemajuan.
Dikutip dari Gimochina, pengembangan ini mencakup tiga node proses baru, yakni SF2Z, SF1.4, dan SF4U. Seperti yang mungkin bisa ditebak, ini adalah node proses 2nm, 1,4nm, dan 4nm tercanggih dari Samsung sejauh ini. Mereka kabarnya akan mengintegrasikan ketiga node ini ke dalam platform Samsung AI Solutions.
Selain proses GAA yang menurut perusahaan cocok untuk akselerator AI, perusahaan juga berencana memperkenalkan teknologi optik kemasan bersama (CPO) yang terintegrasi untuk pemrosesan data berkecepatan tinggi dan berdaya rendah, demikian jelas Siyoung Choi, Presiden dan Kepala Bisnis Foundry Samsung Electronics.
Proses 2nm terbaru perusahaan, SF2Z, menggabungkan teknologi jaringan pengiriman daya bagian belakang (BSPDN) yang dioptimalkan. Menurut pengumuman tersebut, proses baru ini menempatkan rel listrik di bagian belakang wafer untuk menghilangkan kemacetan antara saluran listrik dan sinyal.
Dengan bantuan teknologi BSPDN, SFZ2 menawarkan peningkatan kinerja dibandingkan SE2, node proses 2nm generasi pertama. Selain itu, SFZ2 juga secara signifikan mengurangi penurunan tegangan (IR drop), sehingga meningkatkan kinerja desain HPC. Perusahaan mencatat bahwa produksi massal node proses SFZ2 akan dimulai pada 2027.
“SF4U, di sisi lain, adalah varian 4nm bernilai tinggi yang menawarkan peningkatan PPA dengan memasukkan penyusutan optik”, kata rilis perusahaan tersebut.
Produksi massal dijadwalkan pada 2025. Lebih lanjut, ada juga node 1,4nm (disebut SF1.4) yang sedang dikembangkan. Yang terkecil dari ketiganya juga dijadwalkan untuk diproduksi massal pada 2027.
Dalam berita terkait, bocoran terbaru Galaxy S25 mengungkapkan kapasitas baterainya, yakni 4.000mAh. Dikutip dari GSMArena, ukuran ini dinilai hanya meningkat sedikit dibandingkan Galaxy S23 yang memakai kapasitas 3.900mAh dan sama dengan Galaxy S24.
Analis teknologi global berpendapat ukuran baterai di produk Samsung yang akan datang tidak akan membuat penggunanya takjub. Kondisi ini dipicu oleh masifnya kompetitor sejenis yang meluncurkan ponsel dengan kapasitas baterai nan tinggi, bahkan ada yang 5.300mAh.
Jika dilihat rekam jejak produk Samsung yang dirilis beberapa tahun terakhir, perusahaan ini tampak tak melulu menghadirkan peningkatan baterai di perangkatnya. Misalnya di Galaxy S20 dan S21 yang didukung kapasitas 4.000mAh, namun di Galaxy S22 malah turun menjadi 3.700mAh. Selanjutnya Galaxy S23 ditingkatkan menjadi 3.900mAh dan Galaxy S24 kembali memakai 4.000mAh.
Perihal ketersediaannya untuk pasar global dan harganya yang dibanderol untuk perangkat ini, juga belum banyak banyak terungkap ke publik. Hanya saja spekulasi yang beredar diperkirakan Galaxy S25 bakal meluncur awal tahun depan.
HATTA MUARABAGJA | ALIF ILHAM FAJRIADI
Pilihan Editor: Bocoran Ungkap Kapasitas Baterai Samsung Galaxy S25 Tidak Berubah