Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Cara Kenali Hewan Kurban yang Sehat, Begini Saran Peneliti BRIN

image-gnews
Ilustrasi pemeriksaan hewan kurban. TEMPO/Iqbal Lubis
Ilustrasi pemeriksaan hewan kurban. TEMPO/Iqbal Lubis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemotongan hewan kurban dilakukan mulai Hari Raya Idul Adha pada 17 Juni 2024 hingga tiga hari setelahnya. Menurut peneliti Pusat Riset Veteriner di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Fitrine Ekawasti, syarat pemotongan hewan kurban berdasarkan aturan agama dan faktor kesehatan. ‘’Dalam pelaksanaan kurban, penting bagi kita bagaimana memilih hewan yang aman dan sehat,” ujarnya lewat keterangan tertulis Jumat, 14 Juni 2024.

Hewan kurban di Indonesia berupa sapi atau kerbau, juga kambing atau domba. Fitrine menyarankan hewan yang dikurbankan berjenis kelamin jantan, karena hewan betina dibutuhkan untuk menjaga populasi dan ketersediaan daging. Pembelian dari pedagang hewan yang terpercaya dan sanggup memberikan jaminan atau garansi kesehatan hewan dari dokter hewan.

Fitrine mengatakan ada beberapa cara untuk memastikan hewan kurban yang sesuai aturan agama, yaitu bulunya bersih dan mengkilat, gemuk dan lincah, punya nafsu makan yang baik, serta lubang mulut, mata, hidung, telinga, dan anus terlihat bersih dan normal, dengan suhu badan 37 derajat Celcius. Hewan kurban dipastikan tidak cacat, seperti buta, pincang, telinganya rusak, hewan jantan tidak dikebiri dan telah cukup umur. Batas minimal umur kambing lebih dari 1 tahun, sementara sapi lebih dari dua tahun.

Kriteria kesehatan hewan kurban itu arus dipenuhi sesuai syarat agama. ”Juga untuk memastikan bahwa daging yang dihasilkan layak konsumsi dan bermanfaat bagi penerimanya,” kata Fitrine. Sebaiknya daging yang diedarkan dan diterima oleh orang yang berhak kurang dari 5 jam sejak hewan dipotong. Dia menekankan pentingnya kehadiran petugas pengawas untuk memeriksa kondisi hewan kurban 24 jam sebelum akan disembelih dan setelah penyembelihan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa penyakit menular yang mesti diwaspadai, seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Diseases atau LSD. Menurut Fitrine, ciri-ciri hewan yang terkena PMK, yaitu mengalami demam tinggi hingga mencapai 39-41 derajat Celcius, kurang nafsu makan, lemah, pincang, dan lebih kerap berbaring, sering berliur yang berlebih hingga berbusa, luka melepuh atau sariawan di area sekitar lidah dan hidung. ”Penyakit ini bisa disembuhkan melalui vaksin dan pemberian vitamin,” ujarnya.

Sedangkan hewan kurban yang terindikasi LSD, menurutnya, bisa sah disembelih asalkan gejala klinisnya ringan, dengan ciri-ciri benjolan yang belum menyebar dan tidak sampai merusak daging. Hewan kurban menjadi tidak sah jika punya gejala klinis LSD yang berat, terdapat benjolan yang sudah menyebar dan sudah pecah menjadi koreng, terbentuk jaringan parut, dan berpengaruh pada kerusakan di permukaan kulit dan daging.

Pilihan Editor: Peneliti Kembangkan Teknologi Mirip Sinar-X untuk Ponsel, Bisa Melihat Tembus Dinding

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penarikan Peneliti BRIN ke Pusat Awal Januari 2025, Periset Daerah Salurkan Aspirasi ke DPR

1 jam lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Penarikan Peneliti BRIN ke Pusat Awal Januari 2025, Periset Daerah Salurkan Aspirasi ke DPR

Sejumlah peneliti BRIN di daerah menolak kebijakan sentralisasi riset


Periset BRIN Makassar Tolak Sentralisasi Riset, Usulkan Homebase Regional

2 jam lalu

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
Periset BRIN Makassar Tolak Sentralisasi Riset, Usulkan Homebase Regional

Para peneliti menolak kebijakan sentralisasi riset yang diumumkan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.


Dema Justicia FH UGM Merilis Catatan Kritis 10 Tahun Kepemimpinan Jokowi: Rapor Merah Sang Raja Jawa

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo. TEMPO/Ijar Karim
Dema Justicia FH UGM Merilis Catatan Kritis 10 Tahun Kepemimpinan Jokowi: Rapor Merah Sang Raja Jawa

Pada 20 Oktober 2024, saat pelantikan Prabowo-Gibran, Departemen Kajian Strategis dan Kebijakan Dema Justicia FH UGM merilis catatan kritis untuk Presiden Jokowi


Sektor Pendidikan Dipegang Tiga Kementerian, Ini Saran BRIN Agar Tidak Ada Tumpang Tindih Kebijakan

2 hari lalu

(Dari kiri) Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantro Brodjonegoro, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, dan Eks Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim dalam acara serah terima jabatan di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta Selatan, Senin, 21 Oktober 2024. Tempo/Martin Yogi Pardamean
Sektor Pendidikan Dipegang Tiga Kementerian, Ini Saran BRIN Agar Tidak Ada Tumpang Tindih Kebijakan

Pembagian Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian dinilai logis, namun ada tantangannya bila tidak dikelola dengan baik.


Solusi Komunikasi Teman Tuli, BRIN Kembangkan Inovasi Sistem Penerjemah Bisindo

2 hari lalu

Simulasi alat penerjemah Bisindo. Dok. Humas BRIN
Solusi Komunikasi Teman Tuli, BRIN Kembangkan Inovasi Sistem Penerjemah Bisindo

Bisindo bertujuan untuk menjembatani kesenjangan komunikasi antara teman tuli dan teman dengar.


Pencemaran Laut Jakarta Makin Mengkhawatirkan, Peneliti BRIN: Perlu Perhatian Cagub dan Cawagub

3 hari lalu

Sampah mengotori garis Pantai Cilincing, Jakarta, Indonesia, 26 November 2018. Sampah plastik mendominasi garis Pantai Cilincing. LSM World Wild Fund for Nature (WWF) Indonesia menilai masalah pencemaran sampah plastik di laut Indonesia sudah bisa disebut sebagai darurat sampah plastik. REUTERS/Willy Kurniawan
Pencemaran Laut Jakarta Makin Mengkhawatirkan, Peneliti BRIN: Perlu Perhatian Cagub dan Cawagub

Penanganan pencemaran laut Jakarta juga perlu melibatkan dua gubernur dari provinsi tetangga Jakarta.


BRIN Ajak Masyarakat Ikut Awasi Karhutla Gambut lewat Aplikasi Simocakap

3 hari lalu

Petugas TNI menyemprotkan air untuk memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa 9 Maret 2021. Satgas Karhutla Riau terus berupaya melakukan pemadaman kebakaran lahan yang masih terjadi di Provinsi Riau agar bencana kabut asap tidak kembali terulang. ANTARA FOTO/Rony Muharrman
BRIN Ajak Masyarakat Ikut Awasi Karhutla Gambut lewat Aplikasi Simocakap

Aplikasi Simocakap yang dikembangkan di Bengkalis, Riau, juga memuat informasi seputar cuaca dan titik api.


Kepala BRIN Optimistis Pemerintahan Baru Perkuat Iptek, Riset, dan Inovasi

4 hari lalu

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di IEMS 2023. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
Kepala BRIN Optimistis Pemerintahan Baru Perkuat Iptek, Riset, dan Inovasi

Kepala BRIN berharap Presiden Prabowo akan memperkuat iptek, riset, dan inovasi di Indonesia.


Bahasa Daerah Terancam Punah, BRIN Kembangkan Model Subtitle Video

5 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Bahasa Daerah Terancam Punah, BRIN Kembangkan Model Subtitle Video

BRIN mengembangkan LLM dengan fokus pada subtitle video untuk menyelamatkan bahasa daerah yang terancam punah.


Setelah BRIN, Prabowo Bentuk Kementerian Riset

5 hari lalu

Pemerintahan Prabowo Subianto akan membentuk Kementerian Riset, pecahan dari Kemendikbud Ristek. Bagaimana konsep ideal lembaga penelitian?
Setelah BRIN, Prabowo Bentuk Kementerian Riset

Pemerintahan Prabowo Subianto akan membentuk Kementerian Riset. . Peleburan semua lembaga riset ke BRIN mengakibatkan banyak proyek tersendat.