Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

E-Voting di Indonesia: Pernah Dipakai 1752 Desa, Saat Ini?

image-gnews
Sejumlah petugas, saksi dan pemilih tetap berada di dalam ruang pemungutan suara pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) berbasis elektronik atau e-voting di Kantor Desa Bendosari, Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, 29 Juni 2019. Berbagai perangkat keras sebagai penunjang e-voting disiapkan seperti komputer layar sentuh, laptop, Kartu pemilih elektronik, alat pembaca kartu dan printer. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Sejumlah petugas, saksi dan pemilih tetap berada di dalam ruang pemungutan suara pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) berbasis elektronik atau e-voting di Kantor Desa Bendosari, Sawit, Boyolali, Jawa Tengah, 29 Juni 2019. Berbagai perangkat keras sebagai penunjang e-voting disiapkan seperti komputer layar sentuh, laptop, Kartu pemilih elektronik, alat pembaca kartu dan printer. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sedikitnya ada 27 kabupaten dan 1.752 desa di Indonesia yang teah melaksanakan pemilihan kepala desa (Pilkades) secara elektronik atau e-voting. Rekam jejak pemanfaatan teknologi e-voting dalam pesta demokrasi di Tanah Air diungkap Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui webinar Pusat Riset Sains Data dan Informasi seri #5 bertajuk Menuju Pemilu Elektronik di Indonesia, Dimulai dari Pilkades.

"Riset e-voting sudah kami lakukan sejak 2009. Kami menginisiasi dan saat ini sudah dilakukan uji coba dan implementasi di beberapa kabupaten," kata Kepala Organisasi Riset Elektronika dan Informatika BRIN, Budi Prawara, dalam webinar itu yang diikuti melalui saluran YouTube BRIN, Kamis, 20 Juni 2024.

Budi menyampaikan, e-voting termasuk inovasi teknologi pemilihan umum atau pemilu. Dasar pemanfaatannya, kata dia, tetap harus memenuhi asas luber jurdil atau akronim dari langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Bahkan proses luber jurdil ini, Budi menambahkan, sudah dilakukan sejak dari pembuatan sistemnya hingga penayangan hasil pemilu.

"Pemilu adalah amanat undang-undang, dan e-voting yang dikembangkan oleh BRIN sudah dilakukan uji materi ke Mahkamah Konstitusi pada 2009. Dinyatakan bahwa coblos contreng saat pemilu langsung sama halnya dengan sentuh pandang di komputer," tutur Budi. 

E-voting yang dikembangkan BRIN tidak hanya memakai pengetahuan yang ada di Indonesia. Menurut Budi, pihaknya sudah berkali-kali melihat bagaimana pemanfaatan e-voting di skala internasional. Lewat kajian dan riset terbaru soal aplikasi ini, Budi mengklaim, BRIN sudah bisa menyusun standar teknis dan profesional soal e-voting di Indonesia yang berdasarkan asas luber jurdil.

Sistem e-voting, kata dia, dikembangkan dalam bentuk program teknis yang bisa disimulasikan di banyak kabupaten sebagai tahap proof of concept. "Kabupaten Banten 2012 dan setelah sukses, banyak bupati menginginkan ini diterapkan di pemilihan desa, dan dilaksanakan pilkades e-voting pertama di Kabupaten Boyolali 2013," kata Budi mencontohkan.

Namun, untuk menyukseskan penyelenggaraan e-voting, Budi menyebut BRIN memerlukan mitra industri untuk mengembangkan perangkat komputer dan pendukung lainnya. Dalam hal ini, kata Budi, BRIN bekerja sama dengan anak perusahaan dari PT INTI (Industri Telekomunikasi Indonesia). Pertimbangannya, perkembangan dunia siber saat ini yang membutuhkan perhatian bidang keamanan. Lalu, "Bagaimana teknologi ini dikembangkan sesuai kondisi geografis, sosial dan budaya masyarakat indonesia."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Budi menilai lumrah kalau sistem e-voting BRIN dimanfaatkan di seluruh daerah karena syarat kebutuhan perangkat teknologi. Namun, harapannya, kendala itu bisa diatasi sehingga inovasi e-voting yang dikembangkan BRIN nantinya bisa dimanfaatkan lebih luas, bahkan oleh negara lain.

Fakta e-Voting Pilkades di Daerah

Webinar kali ini juga menghadirkan narasumber dari Kabupaten Banyuasin, diwakili oleh Sekretaris Daerah Erwin Ibrahim. Dia menceritakan pemanfaatan e-voting yang sudah mulai dilaksanakan sejak Pilkades 2015, melibatkan 160 desa. Namun, dalam perkembangannya, jumlah desa itu berkurang.

Erwin berdalih dirinya tak tahu alasannya karena sudah tak lagi bertugas di Dinas Kominfo. "Lalu sekarang bupati dan kepala dinas banyak yang baru, serta ada semacam kerugian terkait e-voting," kata dia.

Walaupun berkurang drastis dari masa perdana pemanfaatan e-voting di Banyuasin, Erwin menerangkan masih terdapat desa yang komitmen untuk menggunakannya. Sebab untuk pilkades setiap desa dibebaskan untuk menggunakan sistem pemilihan elektronik maupun langsung.

Erwin juga kerap melihat pilkades di Banyuasin berujung sengketa dan keributan. "Kami mencoba mengenalkan inovasi yang diinisiasi BRIN, untuk dilakukan implementasi agar menjadi proses demokrasi yang efisien dibanding cara konvensional yang berpotensi keributan. Bahkan juga menghemat biaya dengan e-voting ini."

Pilihan Editor: Begini Cuaca Jabodetabek dan Indonesia Hari Ini Menurut BMKG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penarikan Peneliti BRIN ke Pusat Awal Januari 2025, Periset Daerah Salurkan Aspirasi ke DPR

1 jam lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Penarikan Peneliti BRIN ke Pusat Awal Januari 2025, Periset Daerah Salurkan Aspirasi ke DPR

Sejumlah peneliti BRIN di daerah menolak kebijakan sentralisasi riset


Periset BRIN Makassar Tolak Sentralisasi Riset, Usulkan Homebase Regional

2 jam lalu

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
Periset BRIN Makassar Tolak Sentralisasi Riset, Usulkan Homebase Regional

Para peneliti menolak kebijakan sentralisasi riset yang diumumkan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.


Dema Justicia FH UGM Merilis Catatan Kritis 10 Tahun Kepemimpinan Jokowi: Rapor Merah Sang Raja Jawa

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo. TEMPO/Ijar Karim
Dema Justicia FH UGM Merilis Catatan Kritis 10 Tahun Kepemimpinan Jokowi: Rapor Merah Sang Raja Jawa

Pada 20 Oktober 2024, saat pelantikan Prabowo-Gibran, Departemen Kajian Strategis dan Kebijakan Dema Justicia FH UGM merilis catatan kritis untuk Presiden Jokowi


Sektor Pendidikan Dipegang Tiga Kementerian, Ini Saran BRIN Agar Tidak Ada Tumpang Tindih Kebijakan

2 hari lalu

(Dari kiri) Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantro Brodjonegoro, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, dan Eks Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim dalam acara serah terima jabatan di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta Selatan, Senin, 21 Oktober 2024. Tempo/Martin Yogi Pardamean
Sektor Pendidikan Dipegang Tiga Kementerian, Ini Saran BRIN Agar Tidak Ada Tumpang Tindih Kebijakan

Pembagian Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian dinilai logis, namun ada tantangannya bila tidak dikelola dengan baik.


Solusi Komunikasi Teman Tuli, BRIN Kembangkan Inovasi Sistem Penerjemah Bisindo

2 hari lalu

Simulasi alat penerjemah Bisindo. Dok. Humas BRIN
Solusi Komunikasi Teman Tuli, BRIN Kembangkan Inovasi Sistem Penerjemah Bisindo

Bisindo bertujuan untuk menjembatani kesenjangan komunikasi antara teman tuli dan teman dengar.


Pencemaran Laut Jakarta Makin Mengkhawatirkan, Peneliti BRIN: Perlu Perhatian Cagub dan Cawagub

3 hari lalu

Sampah mengotori garis Pantai Cilincing, Jakarta, Indonesia, 26 November 2018. Sampah plastik mendominasi garis Pantai Cilincing. LSM World Wild Fund for Nature (WWF) Indonesia menilai masalah pencemaran sampah plastik di laut Indonesia sudah bisa disebut sebagai darurat sampah plastik. REUTERS/Willy Kurniawan
Pencemaran Laut Jakarta Makin Mengkhawatirkan, Peneliti BRIN: Perlu Perhatian Cagub dan Cawagub

Penanganan pencemaran laut Jakarta juga perlu melibatkan dua gubernur dari provinsi tetangga Jakarta.


BRIN Ajak Masyarakat Ikut Awasi Karhutla Gambut lewat Aplikasi Simocakap

3 hari lalu

Petugas TNI menyemprotkan air untuk memadamkan kebakaran lahan gambut di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Selasa 9 Maret 2021. Satgas Karhutla Riau terus berupaya melakukan pemadaman kebakaran lahan yang masih terjadi di Provinsi Riau agar bencana kabut asap tidak kembali terulang. ANTARA FOTO/Rony Muharrman
BRIN Ajak Masyarakat Ikut Awasi Karhutla Gambut lewat Aplikasi Simocakap

Aplikasi Simocakap yang dikembangkan di Bengkalis, Riau, juga memuat informasi seputar cuaca dan titik api.


Kepala BRIN Optimistis Pemerintahan Baru Perkuat Iptek, Riset, dan Inovasi

4 hari lalu

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko di IEMS 2023. (Foto: TEMPO/Rafif Rahedian)
Kepala BRIN Optimistis Pemerintahan Baru Perkuat Iptek, Riset, dan Inovasi

Kepala BRIN berharap Presiden Prabowo akan memperkuat iptek, riset, dan inovasi di Indonesia.


Bahasa Daerah Terancam Punah, BRIN Kembangkan Model Subtitle Video

5 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Bahasa Daerah Terancam Punah, BRIN Kembangkan Model Subtitle Video

BRIN mengembangkan LLM dengan fokus pada subtitle video untuk menyelamatkan bahasa daerah yang terancam punah.


Setelah BRIN, Prabowo Bentuk Kementerian Riset

5 hari lalu

Pemerintahan Prabowo Subianto akan membentuk Kementerian Riset, pecahan dari Kemendikbud Ristek. Bagaimana konsep ideal lembaga penelitian?
Setelah BRIN, Prabowo Bentuk Kementerian Riset

Pemerintahan Prabowo Subianto akan membentuk Kementerian Riset. . Peleburan semua lembaga riset ke BRIN mengakibatkan banyak proyek tersendat.