TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan teknologi kecerdasan buatan, OpenAI, mulai ditinggalkan oleh para pendirinya. Laporan The Verge, Kamis, 20 Juli 2024, menyebutkan, salah seorang pendiri OpenAI, Ilya Sutskever secara resmi mulai meninggalkan perusahaan rintisannya dan membangun startup baru di bidang yang sama.
Menurut The Verge, Sutskever tahun lalu pernah bermasalah dengan CEO OpenAI, Sam Altman. Dia berupaya menggantikan Altman namun tak berhasil. Tepat pada Mei 2024, Sutskever memulai proyek barunya dan memutuskan pergi dari OpenAI.
Alasan keluarnya Sutskever dari OpenAI disebutnya sebagai awal dari mendapatkan manajemen dan siklus produk yang memprioritaskan keselamatan tanpa gangguan. Kondisi ini dicontohkannya dengan menyoroti tekanan eksternal yang kerap dihadapi tim OpenAI dari perusahaan Google dan Microsoft perihal kemampuan produknya.
"Model bisnis kami berarti keselamatan, keamanan dan kemajuan. Semuanya terisolasi dari tekanan komersial jangka pendek," kata startup Safe Superintelligence Inc. (SSI) lewat postingan di media sosial X. Tweet tersebut lantas diposting ulang oleh Sutskever dengan menyertakan cuitan, "Saya siap memulai di perusahaan ini, dengan cara ini kita dapat berkembang dengan damai."
Startup SSI bukan hanya didirikan oleh Sutskever, namun ada bos lain dibaliknya bernama Daniel Gross yang merupakan mantan pimpinan AI di Apple, serta Daniel Levy yang sebelumnya bekerja sebagai staf teknis di OpenAI.
Sutskever menyebut kepergiannya dari OpenAI membuat dirinya tidak bisa melihat perkembangan bisnis antara Apple-Microsoft dengan perusahaan lamanya itu. Sebab dia telah beralih ke startup baru dan fokus mengembangkan teknologi AI di sana.
Sutskever menegaskan dalam waktu dekat SSI akan menghadirkan produk pertama dengan kemampuan superintelligence yang aman dibanding sistem lainnya. Namun ia tidak menjelaskan apakah kreasi barunya itu akan diluncurkan SSI. Dia hanya mengatakan produk ini akan diluncurkan secepatnya setelah dia resmi beralih ke startup baru itu.
Pilihan Editor: BMKG Modifikasi Cuaca di IKN, Cegah Awan Hujan yang Dianggap Memperlambat Pembangunan