Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Seberapa Cerdas Mesin AI Bisa Mengelabui Manusia? Begini GPT-4 Lewati Tes Turing

image-gnews
Rekomendasi AI Selain ChatGPT. Foto: Canva
Rekomendasi AI Selain ChatGPT. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah tim peneliti meminta sekelompok 500 orang untuk berbincang dengan empat responden yang di baliknya adalah seorang manusia dan tiga jenis model AI yang berbeda satu sama lain. Dari penelitian metode Tes Turing ini ingin diketahui apakah orang-orang tersebut bisa membedakan berbincang dengan di antara keempat lawan bicaranya itu.

Tes Turing, yang pertama kali dianggap sebagai 'pemainan meniru' oleh ilmuwan komputer Alan Turing pada 1950, menilai apakah kemampuan kecerdasan membuat sebuah mesin tak bisa dibedakan dari manusia. Mesin yang berhasil melewati Tes Turing dipastikan mampu bicara atau berkomunikasi dengan seseorang dan mengelabuinya sehingga dikira sesama manusia. 

Tiga model AI yang dilibatkan dalam tes ini, dua di antaranya adalah GPT-3,5 dan GPT-4, kecerdasan buatan yang menjadi sumber tenaga untuk ChatGPT. Sisanya adalah program AI dari masa 1960-an yakni ELIZA. 

Percakapan dilakukan selama lima menit--yang setelahnya partisipan harus memutuskan apakah yakin telah bicara dengan seorang manusia atau AI. Dalam hasil penelitian yang telah dipublikasi di server makalah pre-print, arXiv, pada 9 Mei 2024 ini para peneliti menemukan kalau 54 persen partisipan menilai GPT-4 adalah manusia. 

ELIZA, sebuah sistem yang tanpa large language model (LLM) atau arsitektur jaringan saraf, dikira manusia oleh 22 persen responden. GPT-3,5 mendapat skor 50 persen dari 67 persen partisipan yang terlibat dalam studi.

"Mesin-mesin bisa berbicara, mengolah aneka justifikasi yang ada yang argumentatif untuk banyak hal, seperti yang dilakukan manusia," kata Nell Watson, peneliti AI di Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE).

Mesin-mesin AI dinilainya bisa menjadi subyek untuk bias kognitif, mengelabui, dan memanipulasi, dan berkembang semakin ilusif. "Seluruh unsur ini berarti kelebihan-kelebihan dan kekurangan seperti yang dimiliki manusia sedang diekspresikan dalam sistem AI, yang membuat mereka lebih manusiawi daripada sebelum-sebelumnya."

Hasil studi menggemakan kecemasan umum bahwa sistem-sistem AI yang menyerupai manusia akan memiliki, "konsekuensi ekonomi dan sosial yang meluas."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski begitu tim peneliti juga mengungkap adanya kritikan yang dianggap valid bahwa Tes Turing menggunakan pendekatan yang terlalu sederhana. Mereka mengatakan, faktor-faktor sosial-emosional dan gaya memainkan peran yang lebih besar dalam kelulusan Tes Turing daripada hal kecerdasan tradisional. 

Watson menambahkan studi mempresentasiikan sebuah tantangan untuk interaksi manusia-mesin masa depan dan bahwa manusia akan menjadi semakin paranoid tentang seperti apa interaksi itu sebenarnya, terutama dalam hal-hal yang sensitif. Studi juga memberi gambaran bagaimana AI telah berubah di era GPT.

ELIZA, kata dia, mungkin hanya bisa mengelabui orang-orang selama lima menit. Segera ke depannya, Watson menambahkan, batasan-batasan itu akan menjadi hilang. 

Alasannya, menurut Watson, model-model bahasa memiliki tingkat fleksibilitas tak terbatas untuk mampu mensintesis respons terhadap aneka topik yang luas. Termasuk untuk bisa bicara dalam bahasa atau dialek sosial unik dan melukiskan diri mereka dengan nilai dan kepribadian karakter tertentu.

"Ini adalah sebuah langkah maju yang sangat besar dari sesuatu yang diprogram manual oleh manusia, betapapun cerdas dan hati-hatinya."

LIVESCIENCE

Pilihan Editor: Hampir Sebulan Daerah Pantura Jawa Barat Ini Nihil Hujan, Ini Catatan BMKG

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Galaxy Tab S10 Series dengan Fitur AI Generatif Sudah Tersedia di Indonesia

13 jam lalu

Bocoran Samsung Galaxy Tab S10.
Galaxy Tab S10 Series dengan Fitur AI Generatif Sudah Tersedia di Indonesia

Samsung merilis Galaxy Tab S10 series yang dilengkapi fitur AI dengan dua tipe, Galaxy Tab S10 Ultra dan Galaxy Tab S10+.


7 Daftar Aplikasi AI untuk Membantu Jawab Pelajaran Matematika

20 jam lalu

Ilustrasi kecerdasan buatan atau AI. Dok. Shutterstock
7 Daftar Aplikasi AI untuk Membantu Jawab Pelajaran Matematika

Ketahui berbagai aplikasi AI untuk menjawab soal matematika. Aplikasi ini cukup membantu pelajar yang kesulitan memecahkan soal matematika.


Gonjang-ganjing di Perusahaan ChatGPT, Giliran CTO Mira Murati Mundur

1 hari lalu

Mira Murati. Dok.ChatGPT
Gonjang-ganjing di Perusahaan ChatGPT, Giliran CTO Mira Murati Mundur

CTO OpenAI, Mira Murati, ikut meninggalkan perusahaan rintisan (startup) pengembang chatbot AI populer, ChatGPT, itu.


Dell Technologies Mendorong Industri Telekomunikasi Masuk ke Era AI

1 hari lalu

Ilustrasi logo Dell. recode.net
Dell Technologies Mendorong Industri Telekomunikasi Masuk ke Era AI

Dell AI untuk Telekomunikasi menggabungkan keahlian dan infrastruktur Dell dengan berbagai mitra di seluruh ekosistem.


CekFakta #279 Mengenal "Halusinasi" AI Generatif

1 hari lalu

Ilustrasi Kecerdasan Buatan (Yandex)
CekFakta #279 Mengenal "Halusinasi" AI Generatif

Mengenal "Halusinasi" AI Generatif, Ketika Kecerdasan Buatan 'Gagal Paham'


Google Bayar Rp 40,8 Triliun untuk Merekrut Kembali Eks Karyawan Ahli AI

1 hari lalu

Noam Shazeer (crunchbase.com)
Google Bayar Rp 40,8 Triliun untuk Merekrut Kembali Eks Karyawan Ahli AI

Noam Shazeer meninggalkan Google pada 2021 setelah Google menolak permintaannya untuk merilis bot obrolan.


6 Rekomendasi AI untuk Memperjelas Foto yang Ngeblur

3 hari lalu

Ada banyak aplikasi edit foto di HP Android dan iPhone yang bisa Anda coba agar tampilan foto jadi lebih estetik. Aplikasi ini bisa digunakan gratis. Foto: Canva
6 Rekomendasi AI untuk Memperjelas Foto yang Ngeblur

Teknologi AI semakin canggih untuk memperjelas foto secara otomatis dalam hitungan detik. Ini rekomendasi AI untuk memperjelas foto.


Mengenal Fitur AI di Google Meet dan Cara Mengaktifkannya

3 hari lalu

Google akhirnya meluncurkan reaksi emoji kepada orang-orang yang menggunakan Google Meet untuk panggilan video mulai Kamis, 12 Januari 2023. (Google)
Mengenal Fitur AI di Google Meet dan Cara Mengaktifkannya

Fitur AI di Google Meet kini hadir untuk memudahkan pekerjaan, terutama dalam hal pencatatan rapat, transkrip rapat hingga peredam bising.


Begini Cara Kerja TrackVision, AI Buatan McEAsy untuk Kurangi Kecelakaan Lalu Lintas

6 hari lalu

Contoh penggunaan fitur advanced driver monitoring system (ADAS) dalam TrackVision buatan McEasy (Dok. Antara)
Begini Cara Kerja TrackVision, AI Buatan McEAsy untuk Kurangi Kecelakaan Lalu Lintas

McEAsy, perusahaan IoT lokal, mengembangkan AI untuk mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas di jalan.


GRETI: Pasar Properti Transparan Didukung AI dan Data Maju Pesat

7 hari lalu

Expo Investasi Properti 2024 di Hall Malang Town Square, Jawa Timur, Jumat (31/5/2024).  Antara Jatim/Ari Bowo Sucipto/mas.
GRETI: Pasar Properti Transparan Didukung AI dan Data Maju Pesat

Pasar yang sangat transparan dalam indeks tahun ini mewakili lebih dari separuh pendapatan properti di seluruh dunia.