TEMPO.CO, Jakarta - LinkedIn belum berhenti memperkuat fitur kecerdasan buatan atau AI pada produknya. Penyedia jaringan kerja profesional dan layanan rekrutmen itu terus menggenjot teknologi pintar dan memberikan pengalaman baru bagi pengguna.
Dirangkum dari ulasan TechCrunch pada 13 Juni 2024, Linkedin belakangan kembali memperkenalkan sederet layanan baru berbasis AI. Fitur-fitur baru itu meningkatkan akurasi perjodohan para kandidat atau jobseeker dengan para penyedia lowongan kerja. Ada juga teknolgoi generatif yang bisa membantu kandidat ketika menyusun dokumen lamaran pekerjaan.
Bila diingat kembali, penggunaan AI oleh LinkedIn bukan hal baru. Kepala Pengembangan Produk LinkedIn, Tomer Cohen, menyebut entitasnya aktif mengadopsi teknologi kecerdasan buatan.
“Kami telah mengembangkan AI sejak 2007,” kata Cohen dalam sebuah sesi wawancara dengan TechCrunch pada pertengahan Juni 2024.
LinkedIn adalah bagian dari Microsoft yang memiliki 49 persen saham di OpenAI—perusahaan pengembang produk AI. Hal itu mendukung upaya inovasi LinkedIn dari waktu ke waktu. Penyedia aplikasi lowongan kerja profesional ini bisa mengintegrasikan AI untuk tujuannya sendiri.
Ragam Layanan AI LinkedIn
1. Pencari lowongan dan bantuan surat lamaran
LinkedIn memberikan metode baru untuk mencari pekerjaan, yaitu dengan perintah percakapan. Fitur ini tetap mengandalkan segala informasi yang sudah terkumpul dalam basis data LinkedIn. Setelah mengungkapkan keinginan secara spesifik, pelamar akan dihubungkan ke laman lowongan yang dicari, contohnya ‘Pekerjaan Jurnalisme di London dengan gaji minimal 100.000 Euro’.
Ketika ingin melamar, fitur AI Linkedin bisa memberikan tinjauan lebih lanjut mengenai CV yang sudah dibuat pengguna. Tinjuan ini juga tertuju untuk riwayat karir atau hasil kerja lain yang dimiliki sang pelamar.
2. Kursus bagi Jobseeker
LinkedIn meningkatkan fitur pendidikan berbasis videonya untuk para jobseeker. Fitur ini banyak dipakai oleh kalangan pengguna yang perlu menguasai keterampilan AI. Cohen mengatakan kunjungan pengguna pada kursus digital LinkedIn terkait AI tumbuh 160 persen secara tahunan. Pelatihan itu mencakup modul keterampilan teknis dan non-teknis, seperti pengenalan dasar AI generatif.
3. Konsultan karir
Untuk pelanggan Premium, LinkedIn sedang menguji fitur ‘expert advice, powered by AI’. Fitur ini didukung sejumlah instruktur karir terkenal, seperti Alicia Reece, Anil Gupta, Dr. Gemma Leigh Roberts, Lisa Gates, dan lainnya. Pelatihan didukung AI LinkedIn ini lebih bersifat personal yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.
Pilihan Editor: Pakar Klimatologi BRIN: Wilayah IKN Diprediksi Hujan Sepanjang Kemarau, Imbas BSISO