Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Top 3 Tekno: Donasi Peretas dan Janji Kunci Dekripsi Akses PDNS, Tren Cek Khodam Online

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Peretas Akan Rilis Kunci Dekripsi Akses PDNS. (X/Brain Cipher)
Peretas Akan Rilis Kunci Dekripsi Akses PDNS. (X/Brain Cipher)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaTop 3 Tekno dimulai dari topik tentang pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan dirinya bakal memberi donasi kepada Brain Cipher jika kelompok ini benar-benar membuka kembali akses ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang sempat diretasnya. Alfons juga akan meminta teman-temannya untuk memberikan donasi. Alasan Alfons memberikan donasi, disebabkan pesan yang disebarkan Brain Cipher lewat situs resminya, bahwa kelompok tersebut membutuhkan sumbangan. 

Berita populer selanjutnya tentang geng ransomware Brain Cipher yang meretas PDNS meminta maaf kepada publik di Indonesia atas serangan mereka pada Kamis, 20 Juni 2024, lalu. Permintaan maaf disampaikan lewat situs resmi geng hacker itu lalu diunggah ulang oleh pengguna media sosial X pada Selasa, 2 Juli 2024.

Selain itu, tren cek khodam online ramai menarik minat netizen Indonesia di media sosial saat ini, seperti Instagram, Tiktok, hingga Xyang. Antropolog Universitas Airlangga (Unair) Biandro Wisnuyana mengatakan fenomena itu hanya ekspresi media hiburan masyarakat. “Ini cuma digunakan sebagai have fun aja,” kata Biandro melalui keterangan yang diterima Tempo, Senin 1 Juli 2024.

1. Pakar Ajak Donasi ke Peretas Jika Akses PDNS Bisa Dibuka Lagi

Pakar keamanan siber dan forensik digital dari Vaksincom, Alfons Tanujaya, mengatakan dirinya bakal memberi donasi kepada Brain Cipher jika kelompok ini benar-benar membuka kembali akses ke Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang sempat diretasnya. Alasan Alfons memberikan donasi, disebabkan pesan yang disebarkan Brain Cipher lewat situs resminya, bahwa kelompok tersebut membutuhkan sumbangan.

"Kalau Brain Cipher memang rilis besok (membuka akses PDNS), saya janji akan donasi ke akun monero (sejenis mata uang kripto) Brain Cipher, dan minta teman-teman yang saya kenal untuk donasi juga, itu janji saya. Tapi kita lihat, kalau dia rilis, saya penuhi janji saya, kita lihat besok," kata Alfons saat dihubungi, Selasa, 2 Juli 2024.

Keinginan Brain Cipher memberikan akses kunci dekripsi secara cuma-cuma untuk memulihkan kembali PDNS yang diretasnya, direspons Alfons sebagai bentuk tamparan terhadap pemerintah yang gagal dalam melindungi data-data di PDNS. Menurut dia, data di PDNS dikelola serampangan, maka dari itu peretas bisa dengan mudah menyerang.

Sebelumnya kelompok Brain Cipher menyerang PDNS dengan ransomware jenis LockBit 3.0 dan membuat ratusan data instansi pemerintahan pusat serta daerah di Indonesia lumpuh, atau tidak bisa diakses. Pemerintah mengklaim sudah berupaya memperbaiki gangguan yang ditimbulkan akibat serangan siber ini. Beberapa instansi seperti layanan keimigrasian berhasil pulih karena terdapat backup data di sistemnya.

2. Pernyataan Maaf Geng Hacker Ransomware Brain Cipher, Janji Beri Kunci Buka Data PDNS Besok

Geng Ransomware Brain Cipher yang meretas Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) meminta maaf kepada publik di Indonesia atas serangan mereka pada Kamis, 20 Juni 2024, lalu. Permintaan maaf disampaikan lewat situs resmi geng hacker itu lalu diunggah ulang oleh pengguna media sosial X pada Selasa, 2 Juli 2024.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Masyarakat Indonesia, kami mohon maaf atas kenyataan bahwa hal ini (peretasan PDNS) berdampak pada semua orang,” bunyi pernyataan yang dikutip dari tangkapan layar situs tersebut yang beredar di media sosial dan dibagikan ulang oleh akun X @stealthmole_int.

Bersama pernyataan itu disampaikan pula kalau kunci untuk dekripsi data di PDNS yang sejak 20 Juli lalu terbelenggu tak bisa diakses akan diberikan gratis pada Rabu, 3 Juli 2024. Kelompok peretas itu juga berpesan kepada pemerintah Indonesia untuk bisa menjadikan insiden serangan siber PDNS sebagai bagian dari pelajaran.

Utamanya pada pentingnya membiayai industri keamanan siber dan merekrut spesialis yang mempunyai kualifikasi di bidangnya. “Serangan kami tidak membawa konteks politik, hanya pentest (uji penetrasi) dengan pascabayar,” tulis geng ransomware itu.

3. Antropolog Unair Tanggapi Tren Cek Khodam Online: Hanya Hiburan

Tren cek khodam online ramai menarik minat netizen Indonesia di media sosial saat ini, seperti Instagram, Tiktok, hingga Xyang. Antropolog Universitas Airlangga (Unair) Biandro Wisnuyana mengatakan fenomena itu hanya ekspresi media hiburan masyarakat. “Ini cuma digunakan sebagai have fun aja,” kata Biandro melalui keterangan yang diterima Tempo, Senin 1 Juli 2024.

Dalam bahasa Arab, khodam memiliki arti penjaga, pembantu, atau pengawal. Namun, istilah ini diidentikkan dengan sesuatu yang mistis seperti pembantu dari kalangan jin.

Sementara, cek khodam online, menurutnya, menjadi viral karena masyarakat Indonesia sangat suka dengan hal mistis dan cocoklogi atau percocokan logika. Masyarakat Indonesia yang mayoritas Islam dituntut percaya terhadap hal ghaib. 

“Nah, cocoklogi dianggap menarik karena secara logika masuk, namun data empiris maupun historis tidak memiliki bukti yang kuat,” ucap Biandro.

Pilihan Editor: Info Terkini Gempa M5,2 di Laut Banda Mengguncang Maluku, Tidak Berpotensi Tsunami

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Tor Browser, Perangkat Lunak yang Dapat Mengakses Dark Web

17 menit lalu

Data BAIS, Dijual di Dark Web. FOTO/X
Mengenal Tor Browser, Perangkat Lunak yang Dapat Mengakses Dark Web

Dark web hanya dapat diakses menggunakan perangkat lunak khusus seperti The Onion Router atau yang biasa disebut Tor Browser


Mundurnya Dirjen Aptika Kominfo Usai PDNS Diretas Menuai Beragam Respons

1 jam lalu

Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan, usai konferensi pers terkait serangan siber yang menyasar Pusat Data Nasional Sementara (PDNS), Senin, 24 Juni 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Mundurnya Dirjen Aptika Kominfo Usai PDNS Diretas Menuai Beragam Respons

Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani mengundurkan diri buntut peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).


Pasca Peretasan PDN: Desakan Menkominfo Budi Arie Mundur, Sebutan Menteri Giveaway, Mengunci Komentar di Instagramnya

1 jam lalu

Menkominfo Budi Arie Setiadi di Istana Negara, Jakarta, Senin 17 Juli 2023. ANTARA/Desca Lidya Natalia
Pasca Peretasan PDN: Desakan Menkominfo Budi Arie Mundur, Sebutan Menteri Giveaway, Mengunci Komentar di Instagramnya

Desakan mundur terhadap Menkominfo Budi Arie muncul usai PDN dijebol, ia mengunci komentar di akun instagramnya. Media asing sebut menteri giveaway.


Profil Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aptika Kominfo yang Mundur Usai PNDS Diretas

1 jam lalu

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan. (Kominfo)
Profil Semuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aptika Kominfo yang Mundur Usai PNDS Diretas

Profil Dirjen Aptika Kominfo Semuel Abrijani yang mundur usai peristiwa peretasan PDNS


Ada Dugaan Orang Dalam terkait Peretasan PDNS, Semuel Pangerapan: Semua Lagi Investigasi

1 jam lalu

Direktur Jendral Aplikasi Informatika (Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika Samuel Abrijani Pangerapan menggelar konferensi pers terkait pengunduran dirnya di Jakarta, Kamis, 4 Juli 2024. Pengunduran diri tersebut sebagai bentuk tanggung jawab moral atas terjadinya gangguan siber terhadap Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 di Surabaya. ANTARA/Kominfo
Ada Dugaan Orang Dalam terkait Peretasan PDNS, Semuel Pangerapan: Semua Lagi Investigasi

Sebuah akun di media sosial X mencuit soal dugaan adanya peran "orang dalam" terkait peretasan PDNS itu.


Pakar Ungkap Modus Penipuan Digital: Investasi Crypto hingga Cek Khodam

2 jam lalu

Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi
Pakar Ungkap Modus Penipuan Digital: Investasi Crypto hingga Cek Khodam

Polisi diminta cepat mempelajari modus-modus penipuan baru yang dikemas dengan teknologi


Lacak Serangan Ransomware dan Ragam Layanan Pelindung Data

4 jam lalu

Ilustrasi virus ransomware
Lacak Serangan Ransomware dan Ragam Layanan Pelindung Data

Kenali jenis-jenis ransomware dan layanan pelindung data yang tersedia saat ini.


Butuh Evaluasi Pasca Diretas, APJII Sarankan Operasi PDNS DIhentikan Sementara

11 jam lalu

Peretas Akan Rilis Kunci Dekripsi Akses PDNS. (X/Brain Cipher)
Butuh Evaluasi Pasca Diretas, APJII Sarankan Operasi PDNS DIhentikan Sementara

APJII menyarankan sistem PDNS dihentikan sementara untuk keperluan audit. Langkah agar tidak diretas lagi,


Kata SAFEnet Soal Dirjen Kominfo yang Mundur, Bukan Bosnya

13 jam lalu

Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Semuel Abrijani Pangerapan, usai konferensi pers terkait serangan siber yang menyasar Pusat Data Nasional Sementara (PDNS), Senin, 24 Juni 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Kata SAFEnet Soal Dirjen Kominfo yang Mundur, Bukan Bosnya

SAFEnet menilai tindakan mundur dari jabatan yang dilakukan Dirjen di Kominfo merupakan sesuatu yang baru dalam budaya pemerintahan Indonesia.


Pakar Siber Ini Akan Donasi ke Peretas PDNS: Data Benar-benar Hilang Andai ...

15 jam lalu

Ilustrasi hacker. (e-propethic.com)
Pakar Siber Ini Akan Donasi ke Peretas PDNS: Data Benar-benar Hilang Andai ...

Terima kasih kepada peretas PDNS. Penyebab insiden siber ini adalah pengelolaan data yang tidak mengikuti standar keamanan.