Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Soal Ormas Agama Kelola Tambang, Ini Keyakinan dan Keresahan Imam Besar Istiqlal

image-gnews
Ilustrasi pertambangan. Shutterstock
Ilustrasi pertambangan. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, menyambut positif kebijakan pemerintah yang memberikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas agama. Menurut dia, kehadiran para ulama di dalam lingkaran tambang bisa mengurangi tindakan perusakan lingkungan yang selama ini terjadi di bisnis tersebut.

"Saya yakin kalau ulama yang mengelola alam, itu akan lebih bersahabat daripada orang yang tidak punya pemikiran keagamaan karena orientasinya hanya profit. Tapi kalau tokoh agama dan ulama diserahkan mengelola alam, saya kira dia akan berbeda," kata Nasaruddin menuturkan saat ditemui Tempo di agenda Greenpeace Indonesia di kawasan Jakarta Pusat, Kamis, 4 Juli 2024.

IUP untuk ormas keagamaan ini telah diterbitkan dalam bentuk Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 yang merupakan revisi atas PP Nomor 96 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara. Pemerintah menyiapkan enam wilayah tambang batu bara yang sudah berproduksi atau eks Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) untuk dijadikan badan usaha ormas keagamaan.

Dalam keterangan sebelumnya, Nasaruddin menilai kerusakan lingkungan merupakan tantangan besar yang dihadapi umat manusia saat ini. Dalam istilahnya, desakralisasi alam telah terjadi menyebabkan banyak kerusakan di muka bumi. Karenanya, ahli Teologi Lingkungan ini, dalam pernyataannya yang terkini, menekankan perlunya ulama diberi kesempatan dalam hal pengelolaan alam.

Catatannya, ulama tersebut adalah juga tokoh yang memahami apa yang dilakukannya. "Poin saya ada positifnya daripada orang lain yang tidak punya nilai kasih sayang keagamaan mengelola alam, nanti tambah rusak," ucap Nasaruddin.

Nasaruddin meyakini bahwa IUP untuk ormas keagamaan dapat mengurangi metode penambangan yang tidak memperhatikan keberlangsungan lingkungan hidup di lingkar bisnisnya. Kata dia, ulama bisa menjadi penasihat dan mengatur bisnis tambang menjadi lebih ramah lingkungan.

Imam Besar Masjid Istiqlal, Nasaruddin Umar, saat ditemui di agenda Greenpeace Indonesia di kawasan Jakarta Pusat, Kamis 4 Juli 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kalau poin saya, kehadiran ulama di dalam pengelolaan alam ini untuk menyelamatkan alam, bukan untuk merusak alam. Kehadiran ulama itu pasti lebih baik. Kalau sebelumnya kosong (tidak ada ulamanya), makanya rusak," ujar Nasaruddin yang juga menjabat sebagai Rektor Universitas PTIQ Jakarta.

Namun, Nasaruddin juga berpesan, jangan sampai kehadiran ulama di lingkar bisnis tambang tidak membawa perubahan apa-apa terhadap lingkungan hidup. Risikonya, kata dia, bisa melegitimasi kerusakan alam itu dengan agama.

"Jadi saya mohon siapapun yang akan mendapatkan nanti hadiah dari negara atau pemerintah ini, dia harus punya visi dan tujuannya di situ bukan hanya mendapatkan keuntungan pembiayaan keagamaan, tapi juga harus menyehatkan lingkungan," ujar Nasaruddin.

PBNU Sebut Tambang Halal 

Sebelumnya diberitakan, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama atau PBNU Ulil Abshar Abdalla berkomitmen akan mengelola tambang dengan ketentuan legal usai menerima izin usaha pertambangan (IUP) dari pemerintah. “Kami dari PBNU berkomitmen akan mengelola secara halal. Sesuai dengan aturan yang dimiliki negara,” katanya dalam diskusi dengan Fraksi PAN DPR di Senayan, Rabu, 26 Juni 2024.

Ulil tak menampik pemberian IUP Tambang kepada ormas keagamaan memang sesuatu yang baru sama sekali sehingga pasti menimbulkan kontroversi di kalangan publik. “Bagi saya kontroversi saat ini sesuatu yang positif. Kritik-kritik yang diberikan ke PBNU termasuk yang sangat keras sekali itu bagian dari dinamika sosial politik yang baik,” ujar Ulil.

Pilihan Editor: Profil Budi Santoso, Dekan Unair yang Dipecat Karena Tolak Kebijakan Dokter Asing Masuk Indonesia

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kader Muda Akar Rumput Bikin Petisi Desak PP Muhammadiyah Tolak IUP Ormas Keagamaan

1 jam lalu

Logo Muhammadiyah. wikipedia.org
Kader Muda Akar Rumput Bikin Petisi Desak PP Muhammadiyah Tolak IUP Ormas Keagamaan

Sejumlah elemen kepemudaan Muhammadiyah adakan petisi minta para elite mereka tak menerima konsesi tambang dari pemerintah.


Mengenang Zainuddin MZ Dai Sejuta Umat, Jalan Dakwah dan Politiknya

1 hari lalu

K.H. Zainuddin M.Z. Dok.TEMPO/Fernandez Hutagalung
Mengenang Zainuddin MZ Dai Sejuta Umat, Jalan Dakwah dan Politiknya

13 tahun lalu Zainuddin MZ berpulang. Berikut jalan dakwah Dai Sejuta Umat dan politiknya.


Peneliti TI Indonesia: Aspek Antikorupsi dalam Korporasi Tambang Masih Lemah

5 hari lalu

Tim Unit IV Subdit Tipidter Ditreskrimsus Polda Aceh yang dipimpin AKP Made Putra Yudistira mengamankan satu unit alat berat jenis ekskavator di lokasi tambang ilegal berupa galian C di Desa Grong-Grong, Kecamatan Grong-Grong, Kabupaten Pidie, Senin, 24 Juni 2024. Foto: Polda Aceh
Peneliti TI Indonesia: Aspek Antikorupsi dalam Korporasi Tambang Masih Lemah

Penelitian Transparency International Indonesia menemukan fakta bahwa membuktikan bahwa aspek antikorupsi dalam korporasi tambang masih lemah.


Permintaan Dunia Meningkat, Harga Komoditas Tembaga hingga Seng Naik

6 hari lalu

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Budi Santoso memberikan keterangan pers di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Minggu, 19 Mei 2024. Tujuh komoditas yang tak lagi diperlukan pertimbangan teknis (pertek) dari Kementerian Perindustrian yaitu, barang elektronik, obat tradisional dan suplemen kesehatan, kosmetik dan perbekalan rumah tangga, alas kaki, pakaian jadi dan aksesori pakaian jadi, tas, dan katup. TEMPO/M Taufan Rengganis
Permintaan Dunia Meningkat, Harga Komoditas Tembaga hingga Seng Naik

Harga Patokan Ekspor (HPE) komoditas tambang seperti konsentrat tembaga, konsentrat timbal, dan konsentrat seng naik.


PT Freeport Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Central Services - Designer, Dibuka hingga 6 Juli Mendatang

6 hari lalu

Pekerja mengawasi proses bongkar muat konsentrat tembaga di Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated and Industrial Port Estate (KEK JIIPE), Gresik, Jawa Timur, Jumat 21 Juni 2024. PTFI menerima pengiriman perdana sebanyak 12 ribu ton konsentrat tembaga dari Kabupaten Timika untuk pasokan smelter yang diperkirakan mulai beroperasi pada Juni 2024. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi
PT Freeport Indonesia Buka Lowongan Kerja untuk Central Services - Designer, Dibuka hingga 6 Juli Mendatang

PT Freeport Indonesia Mining menambang dan memproses bijih menghasilkan konsentrat yang mengandung tembaga, emas dan perak.


Paparkan Hasil Kajian Dampak Tambang untuk Pendidikan, Greenpeace Harapkan Ini dari Prabowo

10 hari lalu

Ilustrasi pertambangan. Shutterstock
Paparkan Hasil Kajian Dampak Tambang untuk Pendidikan, Greenpeace Harapkan Ini dari Prabowo

Greenpeace Indonesia bersama lembaga riset Celios meluncurkan hasil kajian dampak industri tambang terhadap sektor pendidikan dan kesehatan.


Industri Pertambangan untuk Kebangkitan Ekonomi dan Keberlanjutan

11 hari lalu

Industri Pertambangan untuk Kebangkitan Ekonomi dan Keberlanjutan

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan realisasi penerimaan negara dari sektor pertambangan mineral dan batubara pada 2022 mencapai Rp 127,90 triliun atau 301,88 persen dari rencana target penerimaan tahun 2022, yakni Rp 42,37 triliun.


Petani Kecil Dibuatkan Panduan Bebas Deforestasi untuk Tembus Pasar Global

12 hari lalu

Seorang petani kelapa sawit, mendorong gerobak saat panen di perkebunannya di Desa Gunam, Beruak, Kecamatan Parindu, Sanggau, Kalimantan Barat.Sumber foto: Greenpeace
Petani Kecil Dibuatkan Panduan Bebas Deforestasi untuk Tembus Pasar Global

Panduan dibuat Greenpeace dkk. Telah lewati serangkaian uji coba lapangan bersama petani kecil di Kalimantan Barat selama 4 tahun.


MAI: Ada Potensi Besar dari Pengembangan Tambak Udang, Asal Tak Diganggu Narasi LSM

12 hari lalu

Komisi IV DPR RI melakukan audiensi dengan Ketua Perwakilan Tambak Udang/Paguyuban Petambak Mulyo Karimunjawa, Ketua Umum Shrimp Club Indonesia, Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia, Ketua Umum Forum Udang Indonesia, di Ruang Rapat Komisi IV DPR RI  pada Senin, 24 Juni 2024. TEMPO/MOCHAMAD FIRLY FAJRIAN
MAI: Ada Potensi Besar dari Pengembangan Tambak Udang, Asal Tak Diganggu Narasi LSM

Indonesia memiliki garis pantai terpanjang nomor dua dunia setelah Kanada. Namun hanya bisa ada di posisi kelima produsen udang dunia


Akun X Dilaporkan karena Plesetkan Logo NU Jadi 'Ulama Nambang', Ketahui Makna Lambang NU yang Sebenarnya

16 hari lalu

Logo Nahdlatul Ulama. nu.or.id
Akun X Dilaporkan karena Plesetkan Logo NU Jadi 'Ulama Nambang', Ketahui Makna Lambang NU yang Sebenarnya

Sebuah akun media sosial X dilaporkan ke polisi karena memplesetkan logo NU menjadi "Ulama Nambang". Berikut makna logo NU yang sebenarnya.