Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Manfaat Biodiesel dalam Pengembangan Energi Hijau

image-gnews
Petugas mengisi bahan bakar B30 pada kendaraan saat peluncuran B30 di kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6) Pemerintah melakukan uji coba penggunaan Bahan Bakar campuran Biodiesel 30% (B30) pada bahan bakar solar kendaraan bermesin diesel. Tempo/Tony Hartawan
Petugas mengisi bahan bakar B30 pada kendaraan saat peluncuran B30 di kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6) Pemerintah melakukan uji coba penggunaan Bahan Bakar campuran Biodiesel 30% (B30) pada bahan bakar solar kendaraan bermesin diesel. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Biodiesel sebagai alternatif bahan bakar terbarukan, semakin mendapatkan perhatian global karena manfaatnya yang beragam terhadap lingkungan dan ekonomi. Biodiesel adalah bahan bakar yang diproduksi dari bahan-bahan organik, seperti minyak nabati, minyak jelantah, atau lemak hewani. Kehadirannya memberikan potensi besar untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

Salah satu manfaat utama biodiesel adalah dampaknya terhadap lingkungan. Penggunaan biodiesel dapat mengurangi emisi gas buang yang merugikan lingkungan, seperti karbon monoksida, hidrokarbon, dan partikulat. Selain itu, biodiesel juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida, membantu memperlambat laju perubahan iklim global. Ini karena biodiesel menghasilkan lebih sedikit emisi karbon dibandingkan bahan bakar diesel konvensional.

Secara ekonomis, biodiesel juga memberikan berbagai keuntungan. Produksi biodiesel cenderung lebih lokal dan dapat meningkatkan kemandirian energi suatu negara dengan mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar fosil. Selain itu, industri biodiesel menciptakan lapangan kerja baru dalam rantai pasokan dari produksi bahan baku hingga distribusi dan penjualan. Ini mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional, serta mengurangi biaya untuk mengimpor bahan bakar fosil.

Penerapan biodiesel juga berdampak positif terhadap sektor pertanian. Permintaan akan bahan baku biodiesel, seperti minyak nabati, memberikan kesempatan bagi petani untuk menanam tanaman penghasil minyak, seperti kedelai, rapeseed, atau kelapa sawit. Hal ini tidak hanya meningkatkan pendapatan petani tetapi juga mengurangi risiko pasokan pangan dunia dengan menciptakan permintaan baru bagi hasil pertanian.

Dalam skala global, biodiesel membantu mengurangi tekanan terhadap cadangan minyak bumi yang semakin menipis. Sumber daya bahan bakar fosil yang terbatas ini memunculkan kekhawatiran atas stabilitas harga dan keamanan pasokan energi. Dengan memanfaatkan biodiesel sebagai alternatif yang dapat diperbarui, negara-negara dapat mengurangi risiko terhadap fluktuasi harga minyak dunia dan mengamankan pasokan energi dalam jangka panjang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keberlanjutan menjadi fokus utama dalam pengembangan biodiesel. Bahan baku untuk biodiesel dapat diperbarui dan diproduksi secara berkelanjutan, jika dikelola dengan baik. Praktik-praktik seperti penanaman kembali tanaman penghasil biodiesel atau penggunaan limbah organik untuk produksi biodiesel dapat mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan memperkuat manfaat ekonomi.

Namun, tantangan masih ada dalam pengembangan biodiesel. Salah satu isu utama adalah ketersediaan bahan baku yang memadai dan berkelanjutan untuk produksi biodiesel dalam jumlah besar. Pengembangan teknologi juga penting untuk meningkatkan efisiensi produksi biodiesel dan mengurangi biaya produksi agar lebih kompetitif dengan bahan bakar fosil.

Pilihan Editor: Harga Biodiesel Juli Ini Naik Jadi Rp 12.161 Per Liter, Apa Itu Biodiesel?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kenali Jenis Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit: Ini Arti B20, B30, B35, dan B100

2 hari lalu

Petugas menunjukkan perbedaan bahan bakar B20 dan B30 saat peluncuran B30 di kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (13/6) Pemerintah melakukan uji coba penggunaan Bahan Bakar campuran Biodiesel 30% (B30) pada bahan bakar solar kendaraan bermesin diesel. Tempo/Tony Hartawan
Kenali Jenis Biodiesel dari Minyak Kelapa Sawit: Ini Arti B20, B30, B35, dan B100

Biodiesel dianggap sebagai bahan bakar alternatif yang ramah lingkungan. Berikut beberapa jenis Biodiesel.


Harga Biodiesel Juli Ini Naik Jadi Rp 12.161 Per Liter, Apa itu Biodiesel?

2 hari lalu

Petugas menunjukkan BBM jenis solar dengan campuran biodiesel 20 persen atau B20 saat peluncuran Mandatori B20 di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta, Jumat, 31 Agustus 2018. Kebijakan ini mulai berlaku pada 1 September 2018. TEMPO/Tony Hartawan
Harga Biodiesel Juli Ini Naik Jadi Rp 12.161 Per Liter, Apa itu Biodiesel?

Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal EBTKE menetapkan Harga Indeks Pasar BBN jenis Biodiesel untuk Juli 2024 sebesar Rp 12.161 per liter.


Menteri BUMN Pastikan Peringatan HUT RI di IKN Gunakan Listrik Hijau

4 hari lalu

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, Sekretaris Kementerian BUMN Rabin Indrajad Hattari dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo saat meninjau PLTS IKN. Sabtu 29 Juni 2024
Menteri BUMN Pastikan Peringatan HUT RI di IKN Gunakan Listrik Hijau

PLN siap menghadirkan listrik yang bersih dan andal untuk peringatan Hari Kemerdekaan RI


Carbon Market Watch Kritik Konsep Emisi Bersih Euro 2024, Disebut Tak Sesuai Situasi Lapangan

4 hari lalu

Euro 2024 mengusung konsep kelestarian lingkungan. Foto : FIFA
Carbon Market Watch Kritik Konsep Emisi Bersih Euro 2024, Disebut Tak Sesuai Situasi Lapangan

Carbon Market Watch menilai kampanye ramah lingkungan oleh panitia Euro 2024 berlebihan. Pesta sepak bola itu masih menimbulkan emisi karbon.


PLN Siap Suplai H&M Group dengan Energi Hijau

13 hari lalu

Dari kiri: 
General Manager PLN UID Jawa Barat, Susiana Mutia, EVP Penjualan dan Pelayanan Pelanggan Enterprise PLN, Nayusrizal, Regional Country Manager of China and South East Asia H&M, Jessica Wilhelmsson dan Manajer Senior untuk Energi dan Bisnis Berkelanjutan WRI Indonesia, Clorinda WibowoWibowo, saat Penandatanganan nota kesepahaman Green Energy As Services (GEAS), Rabu 19 Juni 2024.
PLN Siap Suplai H&M Group dengan Energi Hijau

Kolaborasi ini menjadi bukti komitmen PLN dalam mendukung langkah dekarbonisasi, khususnya di sektor Industri tanah air.


Isu Utama Kontestasi Parlemen Uni Eropa: Nol Emisi Gas Rumah Kaca Hingga Rivalitas Industri Global

26 hari lalu

Ketua Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker (tengah), menyampaikan pidato State of Union-nya di Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis, Rabu, Sept.12, 2018. (Foto AP / Jean-Francois Badias)
Isu Utama Kontestasi Parlemen Uni Eropa: Nol Emisi Gas Rumah Kaca Hingga Rivalitas Industri Global

Inilah kebijakan parlemen Uni Eropa mengenai prioritas permasalahan lima tahun kedepan


Kejaksaan Agung Sita Dua Perusahaan Milik Raja Timah Bangka Tamron, Petani Sawit Demo

33 hari lalu

Petani kelapa sawit Bangka Tengah dan Bangka Selatan demo  di Gedung Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung, Senin, 3 Juni 2024, usai kejagung menyita dan memblokir rekening perusahaan sawit milik tersangka kasus timah Tamron alias Aon. TEMPO/Servio Maranda
Kejaksaan Agung Sita Dua Perusahaan Milik Raja Timah Bangka Tamron, Petani Sawit Demo

Kejaksaan Agung telah menyita dan memblokir rekening perusahaan perkebunan kelapa sawit CV Mutiara Alam Lestari (MAL) dan Mutiara Hijau Lestari (MHL).


Diserang, Polisi Tembak Mati Pencuri Kelapa Sawit

34 hari lalu

Kabid Humas Polda Kalimantan Tengah, Kombes Erlan Munaji. Antara/Rajib Rizali
Diserang, Polisi Tembak Mati Pencuri Kelapa Sawit

Anggota Polda Kalimantan Tengah menembak seorang warga yang diduga pencuri kelapa sawit di bagian perut hingga tewas


Ombudsman: Potensi Kerugian Masyarakat Akibat Maladministrasi Kelapa Sawit Tembus Rp 524,71 M

40 hari lalu

Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika ditemui usai Konferensi Pers 'Ombudsman RI Maraton Periksa Kementan Terkait Rekomendasi Produk Hortikultura (RIPH) dan Wajib Tanam' di Kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan, pada Selasa, 16 Januari 2024. Tempo/Yohanes Maharso
Ombudsman: Potensi Kerugian Masyarakat Akibat Maladministrasi Kelapa Sawit Tembus Rp 524,71 M

Ombudsman RI mengungkapkan potensi kerugian masyarakat dari aduan maladministrasi dalam permasalahan kelapa sawit sejak 2021 sampai sekarang mencapai Rp 524,71 miliar


Ombudsman Sebut Maladministrasi Tata Kelola Industri Kelapa Sawit Didominasi Tumpang Tindih Regulasi

40 hari lalu

Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika membuka kegiatan Diskusi Publik yang diselenggarakan  oleh Ombudsman RI dengan tema
Ombudsman Sebut Maladministrasi Tata Kelola Industri Kelapa Sawit Didominasi Tumpang Tindih Regulasi

Ombudsman mengungkapkan indikasi potensi maladministrasi pada tata kelola industri kelapa sawit, salah satunya ditandai dengan tumpang tindih regulasi.