Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

BRIN Anjurkan Peta Batimetri untuk Pengumpulan Data Prediksi Tsunami

image-gnews
Prototipe WaveXradar untuk pengukuran batimetri di sekitar area pantai. Radar bekerja hanya dengan gelombang elektromagnetik dari permukaan laut. (FOTO: TEMPO/ANWAR SISWADI)
Prototipe WaveXradar untuk pengukuran batimetri di sekitar area pantai. Radar bekerja hanya dengan gelombang elektromagnetik dari permukaan laut. (FOTO: TEMPO/ANWAR SISWADI)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Yusuf Surachman Djajadihardja, mengatakan peta batimetri bisa digunakan untuk kebutuhan prediksi bencana tsunami. Pengukuran dan pemetaan topografi dasar laut itu juga bisa dimanfaatkan untuk mengevaluasi deformasi batuan lempeng laut.

“Setelah terjadinya gempa besar di bawah laut yang memicu tsunami,” kata Yusuf melalui keterangan tertulis, Rabu, 10 Juli 2024.

Yusuf yang adalah perekayasa ahli utama di Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Yusuf mengatakan batimetri membantu pemahaman soal daerah laut. Meski tidak bisa dilihat sepenuhnya secara visual, isi laut bisa dibayangkan.

Dengan peta batimetri, peneliti bisa meninjau kedalaman, bentuk dasar, dan keberadaan berbagai fitur geomorfologi di laut. “Seperti terumbu karang, gunung bawah laut, dan palung laut,” tutur Yusuf.

Dalam tragedi tsunami Aceh pada 2004, Indonesia tidak memiliki data awal mengenai pergerakan geologi di laut. Akibatnya perambatan tsunami tidak bisa diprediksi, dan menimbulkan kerusakan besar. Saat itu, kata Yusuf, permukaan dasar laut berantakan dan menghasilkan lumpur yang sangat banyak.

Di Jepang, penyebab tsunami pada 11 Maret 2011 bisa langsung diidentifikasi. Sehari setelah bahala tersebut, regulator Negeri Matahari Terbit langsung mengumumkan soal adanya pergerakan gelombang 50 meter di laut. Data itu bisa menjadi basis  untuk memprediksi risiko bencana susulan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Menunjukkan pentingnya batimetri sebagai dasar informasi untuk dapat memprediksi bencana itu akan terjadi,” ucap Yusuf.

Secara umum, peta batimetri membantu pengelolaan sumber daya laut berkelanjutan. Ilmu pemetaan dasar laut ini cocok untuk Indonesia yang memiliki kekayaan laut melimpah, mulai dari ikan, mineral, dan minyak bumi. Peta yang sama bisa dipakai untuk meneliti topografi pulau-pulau yang saling menyambung.

Manfaat peta batimetri tak terbatas pada sektor maritim. Pemetaan laut bisa dipakai di sektor perikanan, industri, pariwisata, dan bahkan dalam penanggulangan bencana alam. “Peta Batimetri adalah aset berharga yang harus dimanfaatkan secara bijak,” katanya.

Pilihan Editor: Geger Serangan Ransomware, Geng Hacker Mana yang Pernah Menimbulkan Kerugian Besar?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penarikan Peneliti BRIN ke Pusat Awal Januari 2025, Periset Daerah Salurkan Aspirasi ke DPR

1 jam lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Penarikan Peneliti BRIN ke Pusat Awal Januari 2025, Periset Daerah Salurkan Aspirasi ke DPR

Sejumlah peneliti BRIN di daerah menolak kebijakan sentralisasi riset


Periset BRIN Makassar Tolak Sentralisasi Riset, Usulkan Homebase Regional

2 jam lalu

Logo Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang diluncurkan pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-26 pada Selasa 10 Agustus 2021. ANTARA/HO-Humas BRIN/am. (ANTARA/HO-Humas BRIN)
Periset BRIN Makassar Tolak Sentralisasi Riset, Usulkan Homebase Regional

Para peneliti menolak kebijakan sentralisasi riset yang diumumkan Kepala BRIN Laksana Tri Handoko.


Gempa M4,8 Guncang Teluk Wondama Tengah Malam, BMKG Pastikan Tak Berisiko Tsunami

7 jam lalu

Gempa M4,8 Guncang Teluk Wondama Papua Barat (Dok. BMKG)
Gempa M4,8 Guncang Teluk Wondama Tengah Malam, BMKG Pastikan Tak Berisiko Tsunami

Gempa tersebut berpusat di laut pada jarak 62 kilometer di arah barat laut Teluk Wondama.


Dema Justicia FH UGM Merilis Catatan Kritis 10 Tahun Kepemimpinan Jokowi: Rapor Merah Sang Raja Jawa

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo. TEMPO/Ijar Karim
Dema Justicia FH UGM Merilis Catatan Kritis 10 Tahun Kepemimpinan Jokowi: Rapor Merah Sang Raja Jawa

Pada 20 Oktober 2024, saat pelantikan Prabowo-Gibran, Departemen Kajian Strategis dan Kebijakan Dema Justicia FH UGM merilis catatan kritis untuk Presiden Jokowi


Info Gempa Terkini BMKG: Banyuwangi dan Sumbawa Bergetar, Juga Tanggamus

1 hari lalu

Peta pusat gempa Banyuwangi pada 23 Oktober 2024. BMKG
Info Gempa Terkini BMKG: Banyuwangi dan Sumbawa Bergetar, Juga Tanggamus

Rangkaian gempa di Tanggamus, Lampung, sudah terjadi dua hari terakhir. Gempa lemah dari laut dan dangkal.


Gempa Terkini Menggoyang Pangandaran dari Laut, Ini Data BMKG

2 hari lalu

Peta lokasi pusat gempa di Pangandaran pada Selasa, 22 Oktober 2024. BMKG
Gempa Terkini Menggoyang Pangandaran dari Laut, Ini Data BMKG

Berdasarkan data BMKG, gempa di Pangandaran ini adalah gempa ke-8 yang guncangannya bisa dirasakan sepanjang hari ini.


Sektor Pendidikan Dipegang Tiga Kementerian, Ini Saran BRIN Agar Tidak Ada Tumpang Tindih Kebijakan

2 hari lalu

(Dari kiri) Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Satryo Soemantro Brodjonegoro, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, dan Eks Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim dalam acara serah terima jabatan di Kantor Kemendikbudristek, Jakarta Selatan, Senin, 21 Oktober 2024. Tempo/Martin Yogi Pardamean
Sektor Pendidikan Dipegang Tiga Kementerian, Ini Saran BRIN Agar Tidak Ada Tumpang Tindih Kebijakan

Pembagian Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian dinilai logis, namun ada tantangannya bila tidak dikelola dengan baik.


Solusi Komunikasi Teman Tuli, BRIN Kembangkan Inovasi Sistem Penerjemah Bisindo

2 hari lalu

Simulasi alat penerjemah Bisindo. Dok. Humas BRIN
Solusi Komunikasi Teman Tuli, BRIN Kembangkan Inovasi Sistem Penerjemah Bisindo

Bisindo bertujuan untuk menjembatani kesenjangan komunikasi antara teman tuli dan teman dengar.


Pencemaran Laut Jakarta Makin Mengkhawatirkan, Peneliti BRIN: Perlu Perhatian Cagub dan Cawagub

3 hari lalu

Sampah mengotori garis Pantai Cilincing, Jakarta, Indonesia, 26 November 2018. Sampah plastik mendominasi garis Pantai Cilincing. LSM World Wild Fund for Nature (WWF) Indonesia menilai masalah pencemaran sampah plastik di laut Indonesia sudah bisa disebut sebagai darurat sampah plastik. REUTERS/Willy Kurniawan
Pencemaran Laut Jakarta Makin Mengkhawatirkan, Peneliti BRIN: Perlu Perhatian Cagub dan Cawagub

Penanganan pencemaran laut Jakarta juga perlu melibatkan dua gubernur dari provinsi tetangga Jakarta.


Enam Gempa di Hari Serah Terima Jabatan Presiden dan Fadli Zon Menjadi Menteri Kebudayaan di Top 3 Tekno

3 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Enam Gempa di Hari Serah Terima Jabatan Presiden dan Fadli Zon Menjadi Menteri Kebudayaan di Top 3 Tekno

Topik tentang BMKG mencatat enam gempa di hari serah terima jabatan presiden dari Jokowi ke Prabowo menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.