Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab dan Bahaya Gelombang Panas Ekstrem Seperti di Jepang

image-gnews
Seorang wanita mendinginkan diri di bawah mesin pendingin kabut di tengah gelombang panas di Tokyo, Jepang, 9 Juli 2024. Beberapa hari terakhir ini pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan serangan panas di sebagian besar wilayah negara itu, dengan mengimbau penduduk untuk menghindari berolahraga di luar ruangan dan menggunakan AC. REUTERS/Issei Kato
Seorang wanita mendinginkan diri di bawah mesin pendingin kabut di tengah gelombang panas di Tokyo, Jepang, 9 Juli 2024. Beberapa hari terakhir ini pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan serangan panas di sebagian besar wilayah negara itu, dengan mengimbau penduduk untuk menghindari berolahraga di luar ruangan dan menggunakan AC. REUTERS/Issei Kato
Iklan

TEMPO.CO, JakartaPada 7 Juli 2024, Jepang sedang menghadapi gelombang panas yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan suhu mendekati 40 derajat Celcius di wilayah Tokai hingga Kanto. Badan Meteorologi Jepang (Japan Meteorological Agency atau JMA) menanggapi kondisi ini dengan memberi peringatan sengatan panas untuk 26 prefektur. Selain itu, JMA mendesak penduduk untuk mengambil serangkaian tindakan pencegahan suhu ekstrem yang berpotensi mematikan.

Berdasarkan Antara, dengan sengatan panas yang tidak menurun, suhu pada siang hari diperkirakan akan melonjak di atas 40 derajat Celsius. Suhu panas ini menjadi tanda pertama kali Jepang mengalami suhu panas ekstrem di lebih dari 200 lokasi sepanjang 2024. Sementara itu, pada minggu yang sama, Tokyo juga mencapai suhu 36 derajat Celcius. Bahkan, banyak daerah Tokai hingga Kanto berpotensi mengalami suhu melebihi suhu tubuh.

Para ilmuwan pernah memberikan prediksi terkait suhu panas ekstrem di Jepang. Menurut para ilmuwan, kondisi ini tidak dapat ditentukan pasti dari penyebab alam dan buatan. Namun, pemanasan global dan fenomena iklim El Nino menjadi faktor utama Jepang mengalami suhu panas ekstrem.

“Sistem prediksi kami memberitahu kami bahwa El Nino akan berkurang mulai musim semi ini dan menghilang pada akhir musim panas. Namun, energi yang tersisa dari El Nino masih perlu menghilang. Semua panas yang telah menumpuk (selama perjalanan El Nino) masih ada” kata Takeshi Doi, peneliti iklim senior Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology (JAMSTEC), seperti tertulis dalam Japantimes.co.jp, pada 18 Februari 2024.

Biasanya, El Nino membawa air dan suhu permukaan yang lebih tinggi ke Jepang. El Nino memberikan pengaruh terbesarnya pada iklim Jepang setelah berakhir. Sebab, sisa energi El Nino menghilang di Samudra Hindia yang membawa musim hujan ke Jepang selama musim hujan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Samudera Hindia akan menjadi lebih panas di musim semi dan musim panas ini, yang akan merangsang musim hujan. Kita harus sangat berhati-hati tentang musim hujan yang luar biasa kuat dan musim semi hangat karena efek panas udara akan mencapai puncaknya pada musim semi ini,” terang Doi.  

Menurut nhk.or.jp, cuaca panas ekstrem di Jepang membuat banyak orang menderita sengatan panas setiap hari dan beberapa dari orang tersebut telah meninggal dunia. Dua penduduk lanjut usia di prefektur Ehime dan Tokushima dilaporkan meninggal dunia akibat sengatan panas.

Sementara itu, Tokyo melaporkan, sebanyak 119 kasus darurat terkait sengatan panas pada hari yang sama, termasuk tiga kasus parah bagi lansia. Akibatnya, penduduk di Jepang disarankan untuk menghindari keluar ruangan, menggunakan air conditioner (AC) dengan tepat, minum air putih, dan sering minum garam. Selain itu, keluarga juga disarankan untuk memberikan perhatian khusus kepada orang tua dan anak-anak yang rentan terhadap sengatan panas.

Pilihan Editor: Jutaan Orang Berjuang Dihantam Gelombang Panas dari Jepang, Eropa, hingga AS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bekas Tambang Emas Kontroversial di Jepang Kini jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

2 jam lalu

Bekas tambang emas Pulau Sado, Jepang, menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO pada 2024 (visitsado.com)
Bekas Tambang Emas Kontroversial di Jepang Kini jadi Situs Warisan Dunia UNESCO

Tambang Pulau Sado Jepang pernah menjadi penghasil emas terbesar di dunia yang beroperasi selama 400 tahun sebelum ditutup pada 1989.


Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Cina Hadapi Tekanan Berat Usai Kalah Telak dari Jepang

1 hari lalu

World Cup - AFC Qualifiers - Group C - Japan v China - Saitama Stadium, Saitama, Japan - September 5, 2024 China's Fernandinho, Alan, Dalei Wang and teammates look dejected after the match REUTERS/Issei Kato.
Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Cina Hadapi Tekanan Berat Usai Kalah Telak dari Jepang

Pelatih Timnas Cina Branko Ivankovic menyesali kekalahan telak saat menghadapi Jepang di kualifikasi Piala Dunia 2026. Jadi kekalahan terburuk.


Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

1 hari lalu

Ilustrasi mata-mata.
Belarusia Tangkap Warga Jepang atas Tuduhan Mata-mata

Agen intelijen Jepang mengumpulkan informasi rahasia, klaim media Belarusia


Jam Tangan Paus Fransiskus Menjadi Sorotan, Berapa Harganya?

2 hari lalu

Paus Fransiskus bersalaman dengan Yenny Wahid dan Sinta Nuriyah saat berfoto bersama setelah pertemuan antaragama dengan para pemimpin agama di Masjid Istiqlal di Jakarta, Indonesia pada 5 September 2024. YASUYOSHI CHIBA/Pool via REUTERS
Jam Tangan Paus Fransiskus Menjadi Sorotan, Berapa Harganya?

Kesederhanaan Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus dalam kunjungannya ke Indonesia menarik perhatian masyarakat.


Spot Terbaik untuk Melihat Gunung Fuji dari Danau Yamanaka hingga Jalan Honcho

3 hari lalu

Gunung Fuji dari Danau Yamanaka, Jepang. Unsplash.com/Jessica Gale
Spot Terbaik untuk Melihat Gunung Fuji dari Danau Yamanaka hingga Jalan Honcho

Banyak wisatawan yang ingin mengapresiasi keindahan Gunung Fuji dari berbagai sudut pandang.


Jepang akan Perketat Syarat Masuk Wisatawan dari Negara Bebas Visa, Termasuk Indonesia

3 hari lalu

Ilustrasi tempat wisata di Jepang. Foto: Canva
Jepang akan Perketat Syarat Masuk Wisatawan dari Negara Bebas Visa, Termasuk Indonesia

Skema otorisasi Jepang ini meniru Sistem Elektronik untuk Otorisasi Perjalanan (Esta) di Amerika Serikat, akan diperkenalkan mulai 2030.


Nilai Ekspor Udang ke Pasar Dunia 2024 Menurun

5 hari lalu

Direktur Utama Perum Perikanan Indonesia Fatah Setiawan Topobroto bersama Direktur Operasional Raenhat Tiranto Hutabarat mengunjungi lokasi tambak budidaya udang di Bratasena bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero), Jumat, 28 Agustus 2020. dok. Perum Perindo
Nilai Ekspor Udang ke Pasar Dunia 2024 Menurun

KKP mencatat nilai ekspor udang Indonesia di pasar global periode Januari-Juni 2024, menurun.


12 Alasan Banyak Orang Ingin Tinggal di Jepang

5 hari lalu

Ilustrasi traveling ke Jepang. Unsplash.com/Zhaoli JIN
12 Alasan Banyak Orang Ingin Tinggal di Jepang

Beberapa alasan yang mendasari banyak orang untuk pindah ke Jepang


Hampir 300 Ribu Wisatawan Indonesia Liburan ke Jepang pada Semester I 2024

5 hari lalu

Ilustrasi tempat wisata di Jepang. Foto: Canva
Hampir 300 Ribu Wisatawan Indonesia Liburan ke Jepang pada Semester I 2024

Kota yang paling sering dikunjungi oleh wisatawan Indonesia di Jepang adalah Tokyo.


Viral WNI di Jepang Nongkrong hingga Bikin Resah Warga, Kemlu RI Buka Suara

6 hari lalu

Bendera Jepang dan Indonesia. Shutterstock
Viral WNI di Jepang Nongkrong hingga Bikin Resah Warga, Kemlu RI Buka Suara

WNI di Jepang bergerombol hingga mengganggu warga di Osaka. Kementerian Luar Negeri beri peringatan.