Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Memahami Konsep Lazy Farming, Ini Maknanya yang Jelas Bukan Petani Malas

image-gnews
Ilustrasi - Agribisnis. Strategi Pengembangan Pertanian Agribisnis. dok/agribisnis.ac.id KOMUNIKA ONLINE
Ilustrasi - Agribisnis. Strategi Pengembangan Pertanian Agribisnis. dok/agribisnis.ac.id KOMUNIKA ONLINE
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah itu lazy farming? Seiring berjalannya waktu, sektor pertanian menghadapi berbagai tantangan, termasuk perubahan iklim, degradasi tanah, dan populasi global yang terus bertambah. Akibatnya, model pertanian tradisional mulai dikritik karena dampaknya terhadap lingkungan dan ketidakefisienannya.

Berangkat dari situ, munculan sebuah pendekatan baru dalam model pertaniaan, yakni lazy farming. Dilansir dari jurnal berjudul Meat and Morality: Alternatives to Factory Farming (2009) disebutkan bahwa lazy farming atau pertanian regeneratif adalah pendekatan holistik dalam bertani yang menekankan pada intervensi minimal dan proses alami untuk meningkatkan kesehatan tanah, memperkaya keanekaragaman hayati, dan meningkatkan hasil panen.

Berbeda dengan pertanian konvensional yang sering bergantung pada input kimia dan tenaga kerja intensif, lazy farming berupaya bekerja bersama alam. Pendekatan ini mencakup praktik, seperti penanaman tanaman penutup, rotasi tanaman, pengurangan pengolahan tanah, dan integrasi ternak dalam sistem pertanian.

Dilansir dari laman bynature.vn, lazy farming sering dikaitan dengan petani malas. Sebab, dianggap hanya menunggu alam bekerja. Padahal, filosofi dari lazy farming mencakup banyak faktor seperti membatasi perbaikan tanah (dengan pupuk) dan membatasi gangguan terhadap perkembangan alami tanaman (dengan herbisida).

Berikut prinsip-prinsip lazy farming:

1. Kesehatan Tanah: 

Inti dari lazy farming adalah menjaga dan meningkatkan kesehatan tanah. Tanah yang sehat kaya akan bahan organik dan kehidupan mikroba yang membantu menyerap karbon, mempertahankan air, dan menyediakan nutrisi bagi tanaman. Praktik seperti no-till farming (bertani tanpa olah tanah) dan penanaman tanaman penutup melindungi struktur tanah dan mengurangi erosi.

2. Keanekaragaman Hayati: 

Lazy farming mendorong keanekaragaman hayati baik di atas maupun di bawah tanah. Beragam spesies tanaman mendukung berbagai serangga dan satwa liar yang dapat membantu mengendalikan hama secara alami dan menyerbuki tanaman. Di bawah tanah, mikrobioma tanah yang beragam sangat penting untuk siklus nutrisi dan kesehatan tanaman.

3. Pengurangan Penggunaan Bahan Kimia

Dengan menciptakan ekosistem yang sehat dan seimbang,lazy farming mengurangi kebutuhan akan pupuk dan pestisida kimia. Predator alami dan serangga yang bermanfaat membantu mengendalikan populasi hama, sementara tanah yang sehat menyediakan nutrisi yang dibutuhkan tanaman untuk tumbuh.

4. Integrasi Ternak

Menggabungkan ternak dalam sistem pertanian dapat meningkatkan kesuburan tanah dan mengurangi kebutuhan akan input sintetis. Hewan membantu mendaur ulang nutrisi melalui kotorannya dan dapat membantu mengelola tanaman penutup dan gulma.

Manfaat Lazy Farming

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Keberlanjutan Lingkungan

Praktik-praktik lazy farming dapat secara signifikan mengurangi jejak lingkungan dari pertanian. Dengan meningkatkan kesehatan tanah dan keanekaragaman hayati, praktik-praktik ini membantu menyerap karbon, meningkatkan retensi air, dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

2. Ketahanan Ekonomi

Lazy farming dapat menurunkan biaya input dengan mengurangi kebutuhan akan pupuk dan pestisida kimia. Selain itu, tanah yang lebih sehat dan sistem tanaman yang beragam dapat meningkatkan hasil panen dan mengurangi risiko kegagalan panen. Hal ini membuat pertanian lebih tahan terhadap guncangan ekonomi dan iklim.

3. Kesehatan 

Mengurangi penggunaan bahan kimia tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga manusia. Lebih sedikit bahan kimia dalam pertanian berarti lebih sedikit residu dalam makanan dan paparan yang lebih rendah bagi pekerja pertanian.

4. Menjaga Ekosistem

Sistem pertanian yang sehat dan beragam menyediakan ekosistem yang baik seperti penyerbukan, pengendalian hama, dan pemurnian air. Metode ini sangat penting untuk keberlanjutan jangka panjang pertanian dan masyarakat manusia.

Lebih lanjut, dilansir dari jurnal berjudul The End of Factory Farming: Alternatives to Improve Sustainability, Safety, and Health (2021) disebutkan bahwa di tengah kondisi alam yang semakin buruk perlu untuk beralih dari pertanian industri ke praktik yang lebih berkelanjutan seperti lazy farming. 

Selain itu,  lazy farming dapat mewakili perubahan paradigma dalam pertanian dengan menawarkan pendekatan yang lebih berkelanjutan dan tangguh dalam produksi pangan. Dengan bekerja bersama proses alam dan memprioritaskan kesehatan tanah dan keanekaragaman hayati, lazy farming dapat membantu mengatasi banyak tantangan lingkungan dan ekonomi yang dihadapi pertanian modern.

Pilihan Editor: Ragam Tanaman yang Bisa Ditanam dengan Metode Urban Farming

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PGI Kritik Freeport Tidak Ikut Memperkuat Pertanian di Papua

13 jam lalu

Sagu diolah dari pohon rumbia di Kampung Numbrat, Distrik Kebar, Kabupaten Tambrauw.Tempo/Francisca Christy Rosana
PGI Kritik Freeport Tidak Ikut Memperkuat Pertanian di Papua

Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Papua mengkritik sikap Freeport yang lebih memilih mendatangkan bahan pangan dari luar Papua.


Dukung Ketahanan Pangan, PT Petrokimia Gresik dan Ceria Serahkan Pupuk NPK Phonska Plus Non-Subsidi dan Alat Pertanian untuk dua Kelompok Tani Wolo

6 hari lalu

Penyerahan pupuk dari Menteri ESDM melalui PT Petrokimia Gresik kepada Gapoktan binaan PT Ceria Nugraha Indotama, di Kecamatan Wolo, Kamis, 15 Agustus 2024. Dok Ceria
Dukung Ketahanan Pangan, PT Petrokimia Gresik dan Ceria Serahkan Pupuk NPK Phonska Plus Non-Subsidi dan Alat Pertanian untuk dua Kelompok Tani Wolo

Ceria Group terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan nasional.


Anwar Hafid Perkuat Posisi Petani

7 hari lalu

Bakal calon Gubernur Sulteng Anwar Hafid.
Anwar Hafid Perkuat Posisi Petani

Anwar Hafid, seorang tokoh yang tak asing bagi masyarakat Sulawesi Tengah, telah menunjukkan komitmennya dalam memahami dan memperjuangkan nasib para petani.


25 Buku Inspiratif tentang Perubahan Iklim yang Wajib Dibaca

7 hari lalu

Lewat bukunya David Yarrow ingin menyampaikan pesan konservasi lingkungan hidup dan juga binatang liar di alamnya. Dailymail.co.uk/David Yarrow
25 Buku Inspiratif tentang Perubahan Iklim yang Wajib Dibaca

Bagaimana para pemikir dan pemimpin melihat fenomena perubahan iklim yang akan mengubah keberlangsungan manusia di bumi?


Cina Ingin Tingkatkan Pencegahan Bencana di Sektor Pertanian

9 hari lalu

Pemandangan drone menunjukkan daerah banjir di sepanjang sungai yang meluap setelah hujan lebat di daerah Pingjiang, Yueyang, provinsi Hunan, Cina, 2 Juli 2024. Banjir di Pingjiang telah berdampak pada 340.000 orang, dan lebih dari 2.600 ruas jalan dan jembatan rusak, menurut China National Radio News. cnsphoto via REUTERS
Cina Ingin Tingkatkan Pencegahan Bencana di Sektor Pertanian

Sektor pertanian Cina harus mengalami peningkatan kapasitas untuk mencegah bencana dan mitigasi karena telah berdampak ke ekonomi.


47 Ribu Orang di Eropa Meninggal karena Suhu Panas

9 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas. Sumber: Reuters / Pascal Rossignol / rt.com
47 Ribu Orang di Eropa Meninggal karena Suhu Panas

Laporan yang diungkap ISGlobal menemukan ada lebih dari 47 ribu orang di Eropa meninggal terkait suhu panas sepanjang 2023


Wamentan Luncurkan Food Estate Mini di Desa Sena Deliserdang Sumut

10 hari lalu

Pj Gubernur Sumut Agus Fatoni bersama Wamentan Sudaryono meluncurkan food estate mini dan tanam perdana cabai, bawang merah dan jagung di Desa Sena, Minggu 11 Agustus 2024. Foto: Diskominfo Sumut
Wamentan Luncurkan Food Estate Mini di Desa Sena Deliserdang Sumut

Pj Gubernur Sumut dan Wamentanmeluncurkan food estate mini di Desa Sena, Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara.


Analis Sebut Pembebasan Bea Masuk Bibit Bisa Tingkatkan Performa Emiten Pertanian dan Peternakan

11 hari lalu

Petugas saat merawat bibit tanaman di Kebun Bibit Casamora, Jagakarsa, Kamis, 1 Juli 2021. Kebun bibit yang dikelola oleh unit pengelola pengembangan tanaman perkotaan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Provinsi DKI Jakarta itu menyediakan sekitar 150 jenis bibit tanaman untuk pengembangan benih dan proteksi tanaman yang nantinya digunakan untuk menghiasi jalur hijau di enam wilayah di Jakarta. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Analis Sebut Pembebasan Bea Masuk Bibit Bisa Tingkatkan Performa Emiten Pertanian dan Peternakan

Analis memandang pembebasan bea masuk ini langkah positif untuk sektor non-siklikal, terutama bagi emiten di bidang pertanian dan peternakan


Pentingnya Resiliensi Anak Hadapi Perubahan Iklim

12 hari lalu

Ilustrasi bermain di banjir. TEMPO/Artika Rachmi Farmita
Pentingnya Resiliensi Anak Hadapi Perubahan Iklim

KemenPPPA menegaskan pentingnya membentuk resiliensi dan kesiapsiagaan anak terhadap bencana untuk menghadapi kompleksitas akibat perubahan iklim.


Hari Masyarakat Adat Sedunia Ingatkan Ancaman Triple Planetary Crisis dan Solusinya

12 hari lalu

Foto udara sejumlah warga menggunakan perahu mesin memanen sumer daya laut saat Tradisi Buka Sasi di Perairan Misool, Distrik Misool Barat, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya, Senin, 25 Maret 2024. Sasi merupakan tradisi adat dalam mengelola sumber daya laut berkelanjutan secara turun temurun dimana pada prosesi Buka Sasi tersebut Kelompok Sasi Perempuan Waifuna dan masyarakat Kapatcol yang didukung oleh Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dapat memanen biota laut yang disepakati, seperti teripang, lobster dan lola. ANTARA/Bayu Pratama S
Hari Masyarakat Adat Sedunia Ingatkan Ancaman Triple Planetary Crisis dan Solusinya

Masyarakat adat sedunia dipercaya bisa membantu hadapi ancaman krisis itu. Sayang, di Tanah Air, belum dihitung serius.