Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Prediksi Gempa Megathrust di Indonesia, Apa yang Perlu Diketahui?

image-gnews
Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa Indonesia masih menghadapi ancaman gempa besar di zona megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut. Menurut data BMKG, kawasan ini sudah ratusan tahun tidak mengalami gempa besar.

"Para ilmuwan mengatakan bahwa gempa besar ini hanya tinggal menunggu waktu. Potensi seismic gap di megathrust Selat Sunda diperkirakan mencapai magnitudo 8,7, sedangkan di Mentawai-Siberut mencapai magnitudo 8,9," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, pada Senin, 12 Agustus 2024.

Apa itu Gempa Megathrust?

Gempa megathrust adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gempa bumi yang berasal dari zona megathrust. "Mega" berarti besar, sedangkan "thrust" mengacu pada sesar sungkup. Zona megathrust terletak di perbatasan antara kerak benua dan kerak samudra.

Daryono menjelaskan bahwa megathrust adalah zona pertemuan antara lempeng tektonik bumi yang memiliki potensi untuk memicu gempa besar dan tsunami. Berdasarkan Peta Sumber dan Bahaya Gempa Tahun 2017 dari Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGen), Indonesia dikelilingi oleh 13 megathrust, termasuk segmen Selat Sunda yang sebagian terletak di selatan Jawa-Bali, serta zona Mentawai-Siberut di barat Sumatera.

Di Mana Zona Megathrust?

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, memberikan penjelasan mengenai potensi gempa di zona megathrust. Menurut dia, zona megathrust yang terletak di Selat Sunda dan Mentawai-Siberut dianggap oleh para ahli sebagai area yang telah lama mengalami kekosongan gempa besar (seismic gap) selama ratusan tahun.

Zona seismic gap ini penting untuk diwaspadai karena berpotensi melepaskan energi gempa yang signifikan dan dapat terjadi kapan saja. BMKG menilai bahwa gempa di kedua segmen megathrust tersebut bisa terjadi kapan pun, mengingat wilayah ini sudah ratusan tahun tidak mengalami gempa besar.

Zona megathrust merujuk pada sumber gempa yang terjadi akibat tumbukan lempeng di kedalaman dangkal. Ketika gempa terjadi di zona ini, lempeng benua yang berada di atas lempeng samudra terdorong ke atas (thrusting), dan gempa besar yang terjadi di laut ini bisa memicu terjadinya tsunami.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Indonesia, zona megathrust telah ada sejak jutaan tahun lalu, seiring dengan terbentuknya rangkaian busur kepulauan. Zona ini berada di beberapa subduksi aktif, seperti Subduksi Sunda (yang mencakup Sumatra, Jawa, Bali, Lombok, dan Sumba), Subduksi Banda, Subduksi Sulawesi, Subduksi Lempeng Laut Maluku, Subduksi Utara Papua, dan Subduksi Lempeng Laut Filipina.

Di Samudra Hindia, yakni di selatan Jawa, terdapat tiga segmen megathrust, yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah-Jawa Barat, dan Banten-Selat Sunda. Ketiga segmen ini memiliki potensi magnitudo sebesar 8,7. Namun, jika dua segmen bergerak secara bersamaan, maka magnitudo gempa yang dihasilkan bisa lebih besar dari M 8,7.

BMKG Siapkan Sistem InaTEWS

Daryono menyatakan bahwa masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir karena pemerintah telah menyiapkan sistem monitoring, pemrosesan, dan penyebaran informasi gempa bumi serta peringatan dini tsunami yang semakin cepat dan akurat sebagai langkah antisipasi dan mitigasi. 

Daryono menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu panik karena BMKG memiliki sistem InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) yang mampu dengan segera menyebarluaskan informasi gempa bumi dan peringatan dini tsunami di seluruh Indonesia, termasuk memantau aktivitas gempa dan tsunami di zona Megathrust Nankai, Jepang, dan sekitarnya secara realtime.

"Kami berharap upaya dalam memitigasi bencana gempa bumi dan tsunami tersebut dapat menekan sekecil mungkin risiko dampak bencana yang mungkin terjadi, bahkan hingga dapat menciptakan zero victim," ujar Daryono.

ANWAR SISWADI | ANTARA | ANDIKA DWI

Pilihan Editor: Guru Besar ITB Pakai Pedoman Ini untuk Pelajari Potensi Gempa, Termasuk Tipe Megathrust

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Info Terkini Gempa M4,5 Guncang Gunungkidul, BMKG: Gempa Susulan ke-258 di Zona Megathrust

11 jam lalu

Gempa tektonik mengguncang wilayah Gunungkidul, Yogyakarta, dan sekitarnya pada hari Kamis, 12 September 2024 pukul 10.25.13 WIB. (BMKG)
Info Terkini Gempa M4,5 Guncang Gunungkidul, BMKG: Gempa Susulan ke-258 di Zona Megathrust

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya deformasi batuan di bidang kontak antar lempeng (megathrust).


Potensi Gempa Megathrust Selat Sunda, Pemkab Bekasi Ikut Tingkatkan Kewaspadaan

1 hari lalu

Gempa mengguncang Selat Sunda, Banten, pada Rabu, 10 Mei 2023 pukul 11.24.49 WIB. (BMKG)
Potensi Gempa Megathrust Selat Sunda, Pemkab Bekasi Ikut Tingkatkan Kewaspadaan

Edaran dibuat meski wilayah Kabupaten Bekasi tak berbatasan dengan perairan Selat Sunda ataupun laut selatan Jawa, lokasi zona gempa megathrust


Tak Perlu Panik, Simak 10 Tips Hadapi Gempa Megathrust

1 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi. Shutterstock
Tak Perlu Panik, Simak 10 Tips Hadapi Gempa Megathrust

Berikut 10 tips atau sikap kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana gempa megathrust. Pahami potensi risiko dan persiapkan diri dengan baik


Duta Besar Zuhairi: Kesepakatan IT-PTA Berpotensi Tingkatkan Perdagangan Indonesia-Tunisia

1 hari lalu

Orang-orang mengunjungi pasar ternak menjelang Hari Raya Idul Adha di Tunis, Tunisia, 20 Juli 2020. Xinhua/Adel Ezzine
Duta Besar Zuhairi: Kesepakatan IT-PTA Berpotensi Tingkatkan Perdagangan Indonesia-Tunisia

Kesepakatan perdagangan preferensial RI-Tunisia (IT-PTA), setelah disahkan, berpotensi meningkatkan nilai kerja sama perdagangan bilateral


Belajar dari Korea, Indonesian-Wave Perlu Andalkan Ekonomi Kreatif

1 hari lalu

Lee Ha-yeon, seorang ahli kimchi ternama dan murid-muridnya menyiapkan kimchi di Institut Budaya Kimchi di Namyangju, Korea Selatan, 21 Agustus 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Belajar dari Korea, Indonesian-Wave Perlu Andalkan Ekonomi Kreatif

Indonesia perlu mengandalkan ekonomi kreatif sebagai modal diplomasi lunak lewat Indonesian-Wave


Kementerian Luar Negeri dan KBRI Lima Promosi Budaya di Peru

2 hari lalu

Acara Festival Budaya Indonesia yang diselenggarakan pada  Minggu, 8 September 2024 di Parque Kennedy, Miraflores, Lima, Peru.  Sumber: dokumen Kemlu
Kementerian Luar Negeri dan KBRI Lima Promosi Budaya di Peru

Para pengunjung antusias menyaksikan berbagai pertunjukan seni dan budaya Indonesia, mulai dari tarian tradisional hingga parade pakaian adat


Info Terbaru Dua Gempa Magnitudo 5 di Laut dan Darat Guncang NTT dan Sulut

2 hari lalu

Gempa mengguncang wilayah Pantai Selatan Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Selasa pukul 12.11.07 WIB. (BMKG)
Info Terbaru Dua Gempa Magnitudo 5 di Laut dan Darat Guncang NTT dan Sulut

Gempa terbaru mengguncang wilayah Pantai Selatan Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari Selasa pukul 12.11.07 WIB.


DPR RI dan Parlemen Fiji Jalin Kemitraan untuk Kawasan Pasifik

3 hari lalu

DPR RI kunjungan kerja ke Fiji pada 3 September 2024. Sumber: dokumen Kemlu RI
DPR RI dan Parlemen Fiji Jalin Kemitraan untuk Kawasan Pasifik

Delegasi DPR RI dan Parlemen Fiji setuju memperkuat interaksi antar masyarakat kedua negara, dan dengan kawasan Pasifik.


Mengapa Bisa Terjadi Gempa Bumi? Ini Penjelasan Lengkapnya

3 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi. Shutterstock
Mengapa Bisa Terjadi Gempa Bumi? Ini Penjelasan Lengkapnya

Ketahui penyebab gempa bumi yang sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini karena adanya pergerakan lempeng.


Catatan BMKG Soal Gempa di Sulawesi Utara: Karena Aktivitas Penurunan Kerak Bumi

3 hari lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Catatan BMKG Soal Gempa di Sulawesi Utara: Karena Aktivitas Penurunan Kerak Bumi

Salah satu penyebab utama tingginya aktivitas gempa di Sulawesi Utara adalah keberadaan zona subduksi.