Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Top 3 Tekno: Gempa Guncang 3 Lokasi dalam Sehari, Peringatan Gelombang Tinggi, Solusi Kekeringan BRIN

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 Tekno dimulai dari topik tentang gempa bumi kembali melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada Selasa 23 Juli 2024. Titik lokasi gempa bumi tersebut tersebar di berbagai daerah, yaitu Kupang, Mentawai, hingga wilayah Pantai Timur Sarmi Papua. Meski tak berpotensi tsunami, namun masyarakat dihimbau untuk tetap waspada. 

Berita populer selanjutnya tentang Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 25 - 26 Juli 2024.

Selain itu, Peneliti Ahli Utama dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Irfan Budi Pramono, merekomendasikan mitigasi daerah aliran sungai (DAS) untuk mengatasi masalah persediaan air yang minim. Pengembangan DAS itu berbasis nature base solution (NBS) yang terkait dengan konsep rekayasa ekologi dan adaptasi berbasis ekosistem.

1. Gempa Bumi Terjadi di 3 Titik Lokasi dalam Sehari, Termasuk Gempa Mentawai 

Gempa bumi kembali melanda sejumlah wilayah di Indonesia pada Selasa 23 Juli 2024. Titik lokasi gempa bumi tersebut tersebar di berbagai daerah, yaitu Kupang, Mentawai, hingga wilayah Pantai Timur Sarmi Papua. Meski tak berpotensi tsunami oleh BMKG masing- masing daerah, namun masyarakat dihimbau untuk tetap waspada.

Mengutip dari laman informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) gempa bumi di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan kekuatan magnitudo 5.4.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu berlokasi di darat 16 km Timur Laut Kupang pada kedalaman 32 km.

Mengutip dari antara news Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Kupang Margiono mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya , gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif.

2. BMKG: Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 25 - 26 Juli 2024.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Prakirawan BMKG Fara Diva mengatakan pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari selatan - barat daya dengan kecepatan angin berkisar 8 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur - tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 - 20 knot.

"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Banda dan perairan Jayapura - Sarmi," kata Fara melalui keterangan tertulis, Kamis, 25 Mei 2024.

Kondisi tersebut, kata Fara, menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter berpeluang terjadi di perairan utara Pulau Sabang, perairan barat Aceh - Kepulauan Mentawai, perairan barat Bengkulu - Lampung, Samudra Hindia barat Sumatra, Laut Natuna Utara, Laut Natuna, Selat Karimata bagian utara, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa - Pulau Sumba - Pulau Sabu, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Laut Jawa bagian tengah - timur, Selat Sumba bagian barat, Samudra Hindia selatan Jawa - NTT, perairan Kepulauan Sangihe - Kepulauan Talaud, Samudra Pasifik utara Papua, perairan Biak, Laut Banda, perairan Kepulauan Aru bagian selatan, perairan Kepulauan Tanimbar, dan Laut Arafuru.

3. Kekeringan Melanda Imbas Krisis Iklim, Peneliti BRIN Sarankan Metode Ini

Peneliti Ahli Utama dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Irfan Budi Pramono, merekomendasikan mitigasi daerah aliran sungai (DAS) untuk mengatasi masalah persediaan air yang minim. Pengembangan DAS itu berbasis nature base solution (NBS) yang terkait dengan konsep rekayasa ekologi dan adaptasi berbasis ekosistem.

"NBS mengidentifikasi masalah dengan solusi berbasis alam. Artinya alam itu yang mengobati kekurangannya sendiri," kata Irfan dalam agenda Profesor Talk di Gedung BRIN, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2024.

Krisis iklim dengan skala global dikhawatirkan terus menggerus persediaan air di sebagian besar wilayah Indonesia. Kondisi yang berkembang setiap tahun ini diperparah peningkatan suhu udara dan kebutuhan akan air bersih. Khusus di Jakarta, tim BRIN menemukan bahwa kebutuhan air untuk masyarakat lebih besar dibanding persediaan yang ada. Dalam setahun, seisi Jakarta membutuhkan 30 ribu liter per detik, namun yang bisa disalurkan ke masyarakat hanya 18 ribu liter air per detik.

Menurut Irfan, NBS terkait dengan praktik restorasi ekologi. Pengelolaan berkelanjutan merupakan kunci dari pengembangan dan implementasi NBS. Solusi ini membutuhkan campur tangan manusia. Reboisasi dan penyediaan lahan resapan air tanah termasuk upaya yang bisa mengoptimalkan NBS.

Pilihan Editor: Lebih dari 300 Peserta Lolos SNBT Tak Daftar Ulang, Unair Gelar Mandiri Reguler

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ribut Taruna dengan Pengasuhnya serta Profil Akpol, Fitur WhatsApp, Banjir Medan di Top 3 Tekno

1 jam lalu

Penampilan Drum Corps Taruna Taruni Akpol membawakan sejumlah lagu, mulai dari Koyo Jogja Istimewa hingga Maju Tak Gentar di upacara HUT Bhayangkara ke-78, Senin, 1 Juli 2024. TEMPO/Intan Setiawanty
Ribut Taruna dengan Pengasuhnya serta Profil Akpol, Fitur WhatsApp, Banjir Medan di Top 3 Tekno

Topik tentang viral keributan antara taruna Akpol dengan perwira pengasuhnya menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Waspada Bagi yang Alergi Debu Karena September Puncak Kemarau, Ini Cara yang Bisa Dilakukan

15 jam lalu

Ilustrasi Alergi Debu. shutterstock.com
Waspada Bagi yang Alergi Debu Karena September Puncak Kemarau, Ini Cara yang Bisa Dilakukan

Bagi Anda yang memiliki alergi debu, musim kemarau ini mungkin terasa lebih berat. Namun, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menguranginya.


Mengapa Bisa Terjadi Gempa Bumi? Ini Penjelasan Lengkapnya

16 jam lalu

Ilustrasi gempa bumi. Shutterstock
Mengapa Bisa Terjadi Gempa Bumi? Ini Penjelasan Lengkapnya

Ketahui penyebab gempa bumi yang sering terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini karena adanya pergerakan lempeng.


BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudra Hindia

17 jam lalu

Ilustrasi gelombang tinggi. ANTARA
BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 Meter di Samudra Hindia

Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran.


Akibat Cuaca Ekstrem, Banjir dan Tanah Longsor Melanda Empat Desa di Kabupaten Banyumas

17 jam lalu

Masyarakat bekerja bakti menyingkirkan material tanah longsor di Desa Cibangkong, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Senin, 9 September 2024. Foto/BPBD Kabupaten Banyumas via Antara
Akibat Cuaca Ekstrem, Banjir dan Tanah Longsor Melanda Empat Desa di Kabupaten Banyumas

BPBD Kabupaten Banyumas tengah menanggulangi dampak bencana banjir dan tanah longsor yang melanda empat desa di dua kecamatan.


Catatan BMKG Soal Gempa di Sulawesi Utara: Karena Aktivitas Penurunan Kerak Bumi

19 jam lalu

Seismograf gempa bumi. ANTARA/Shutterstock/pri
Catatan BMKG Soal Gempa di Sulawesi Utara: Karena Aktivitas Penurunan Kerak Bumi

Salah satu penyebab utama tingginya aktivitas gempa di Sulawesi Utara adalah keberadaan zona subduksi.


BMKG: Jakarta Berpotensi Hujan Ringan dan Sedang pada Siang dan Malam, Kepulauan Seribu Berawan

21 jam lalu

Ilustrasi - Pejalan kaki menggunakan payung untuk berlindung dari hujan saat melintas di pedestrian MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan, 5 Desember 2023. (ANTARA FOTO/M RIEZKO BIMA ELKO PRASETYO)
BMKG: Jakarta Berpotensi Hujan Ringan dan Sedang pada Siang dan Malam, Kepulauan Seribu Berawan

Pada siang hari, wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Utara, dan Jakarta Barat berpotensi hujan ringan.


Yogyakarta Mulai Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga Petir Wilayah Ini

22 jam lalu

Ilustrasi hujan lebat yang terjadi di Yogyakarta. (FOTO ANTARA/Wahyu Putro A/ed/nz/pri.)
Yogyakarta Mulai Diguyur Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Angin Kencang hingga Petir Wilayah Ini

Selain hujan lebat dan angin kencang, BMKG Yogyakarta ingatkan bahaya lahar di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi.


Peringatan Dini BMKG, Potensi Hujan Petir Disertai Angin Kencang dari Depok hingga Kuningan

23 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
Peringatan Dini BMKG, Potensi Hujan Petir Disertai Angin Kencang dari Depok hingga Kuningan

Menurut BMKG, ada potensi hujan yang bisa disertai petir dan angin kencang antara siang hingga malam dan dini hari.


Server e-Meterai Peruri Down dan Kemungkinan Penyebabnya, Ide Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi dari UGM di Top 3 Tekno

23 jam lalu

e-Meterai CPNS. Foto: Peruri
Server e-Meterai Peruri Down dan Kemungkinan Penyebabnya, Ide Limbah Tulang Hewan untuk Filtrasi dari UGM di Top 3 Tekno

Topik tentang layanan e-meterai PERURI down dan tiga kemungkinan penyebab situs down menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.