Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kekeringan Melanda Imbas Krisis Iklim, Peneliti BRIN Sarankan Metode Ini

image-gnews
Warga mencuci baju di pinggiran kali saluran irigasi terusan Kalimalang di Desa Karangasih, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu 12 Juni 2024. Krisis air bersih membuat warga Desa Karangasih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mandi, hingga mencuci pakaian. TEMPO/Tony Hartawan
Warga mencuci baju di pinggiran kali saluran irigasi terusan Kalimalang di Desa Karangasih, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Rabu 12 Juni 2024. Krisis air bersih membuat warga Desa Karangasih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti memasak, mandi, hingga mencuci pakaian. TEMPO/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Ahli Utama dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Irfan Budi Pramono, merekomendasikan mitigasi daerah aliran sungai (DAS) untuk mengatasi masalah persediaan air yang minim. Pengembangan DAS itu berbasis nature base solution (NBS) yang terkait dengan konsep rekayasa ekologi dan adaptasi berbasis ekosistem.

"NBS mengidentifikasi masalah dengan solusi berbasis alam. Artinya alam itu yang mengobati kekurangannya sendiri," kata Irfan dalam agenda Profesor Talk di Gedung BRIN, Jakarta, Selasa, 23 Juli 2024.

Krisis iklim dengan skala global dikhawatirkan terus menggerus persediaan air di sebagian besar wilayah Indonesia. Kondisi yang berkembang setiap tahun ini diperparah peningkatan suhu udara dan kebutuhan akan air bersih. Khusus di Jakarta, tim BRIN menemukan bahwa kebutuhan air untuk masyarakat lebih besar dibanding persediaan yang ada. Dalam setahun, seisi Jakarta membutuhkan 30 ribu liter per detik, namun yang bisa disalurkan ke masyarakat hanya 18 ribu liter air per detik.

Menurut Irfan, NBS terkait dengan praktik restorasi ekologi. Pengelolaan berkelanjutan merupakan kunci dari pengembangan dan implementasi NBS. Solusi ini membutuhkan campur tangan manusia. Reboisasi dan penyediaan lahan resapan air tanah termasuk upaya yang bisa mengoptimalkan NBS.

Dia juga menyarankan pemetaan wilayah yang berisiko banjir dan kekeringan. “Jika berada di wilayah rentan banjir, perlu mitigasi lain. Tidak bisa disamakan dengan wilayah yang kering."

Selain reboisasi dan pengelolaan lahan resapan tanah, NBS juga bisa berupa agroforestry, agrosilvopastura, penanaman dalam sistem strip, kontur, serta konservasi teknis lahan. Metode ini untuk menyokong penanaman dan penghijauan yang dampaknya tidak signifikan.

Suhu Bumi Meningkat dalam Seabad

Rata-rata suhu udara di Indonesia meningkat dari 25,4 derajat Celsius pada era 1900-an, menjadi 26,2 derajat Celcius pada saat ini. Kondisi ini, menurut Irfan, imbas dari krisis iklim, serta berkurangnya debit air di sungai-sungai besar di Jawa. Dari peninjauan BRIN, persediaan air di Sungai Ciujung, Cikapundung, Cimanuk, Citanduy, Bengawan Solo, hingga Brantas, kian surut dari waktu ke waktu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Laporan Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) juga pernah mengidentifikasi pengurangan cadangan air dalam tanah akibat peningkatan suhu bumi. Dampaknya adalah potensi kekeringan ekstrem.

Irfan menyebut peningkatan suhu acap kali dibarengi evapotranspirasi, atau gabungan evaporasi dan transpirasi tumbuhan yang hidup di permukaan bumi. Air yang diuapkan oleh tanaman dilepas ke atmosfer.

Perubahan iklim, irfan meneruskan, juga memperburuk ketahanan pangan akibat pola hujan yang tidak menentu. Kondisi serupa jjuga bisa menyebabkan bencana hidrometeorologi. “Bahkan dapat memicu migrasi massal dan meningkatkan konflik sosial serta politik," ujar lulusan program doktor Universitas Sebelas Maret, Surakarta, tersebut.

Wakil Kepala BRIN, Amarulla Octavian, mengatakan perubahan iklim berdampak terhadap sumber daya air. Dampaknya mulai dari krisis air bersih perkotaan, kerawanan pangan, naiknya frekuensi penyakit, perubahan pola curah hujan, serta potensi bencana.

"Perubahan iklim juga meningkatkan suhu bumi, dampaknya akan kita rasakan secara langsung atau tidak langsung," tutur dia.

Pilihan Editor: Tampilan Google Play Store Akan Berubah, Ada Widget Koleksi dan Fitur AI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Baru 5 Persen Spesies Anggrek Indonesia yang Diketahui Status Konservasinya

1 hari lalu

Spesies anggrek Dendrobium sagin, satu di antara delapan spesies baru tumbuhan yang ditemukan di Indonesia sepanjang 2020 lewat penelitian kolaborasi LIPI. (LIPI/REZA SAPUTRA)
Baru 5 Persen Spesies Anggrek Indonesia yang Diketahui Status Konservasinya

Total anggrek Indonesia yang sudah dievaluasi IUCN Red List baru sebatas 230 spesies. Padahal, Indonesia memiliki hingga 4.200 spesies anggrek.


Peneliti BRIN Jelaskan Prospek dan Kebutuhan Pengembangan Vaksin Hepatitis C

2 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
Peneliti BRIN Jelaskan Prospek dan Kebutuhan Pengembangan Vaksin Hepatitis C

Peneliti BRIN mengatakan, pengembangan vaksin Hepatitis C bisa dilakukan jika peneliti dari berbagai disiplin ilmu bekerja sama.


Dampak Gempa Maksimal di Segmen Megathrust dan Cuaca Ekstrem Bogor Awas Berulang di Top 3 Tekno

3 hari lalu

Peta potensi gempa besar (megathrust) Mentawai. dok. IAGI Sumbar
Dampak Gempa Maksimal di Segmen Megathrust dan Cuaca Ekstrem Bogor Awas Berulang di Top 3 Tekno

op 3 Tekno Berita Terkini pada Rabu pagi ini, 4 September 2024, dipuncaki artikel penjelasan segmen-segmen megathrust di Indonesia oleh peneliti BRIN.


Masih Ada Kesempatan, BRIN Buka 500 Formasi CPNS 2024, Simak Persyaratannya

3 hari lalu

Peserta seleksi kompetensi dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) antre mengecek nomor ujian sebelum memasuki ruangan tes di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Kediri, Jawa Timur, Rabu 8 September 2021. SKD CPNS sejumlah daerah yang berlangsung hingga 11 September 2021 berpusat di Kediri tersebut menerapkan standar protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Masih Ada Kesempatan, BRIN Buka 500 Formasi CPNS 2024, Simak Persyaratannya

Tersedia sebanyak 500 formasi CPNS 2024 BRIN. Kesempatan diberikan kepada lulusan doktor (S3) untuk mengisi jabatan fungsional Peneliti Ahli Muda.


Peneliti BRIN Jelaskan Sebaran 15 Segmen Megathrust di Indonesia dan Simulasi Dampaknya

4 hari lalu

Peta zona gempa megathrust. (Pusat Studi Gempa)
Peneliti BRIN Jelaskan Sebaran 15 Segmen Megathrust di Indonesia dan Simulasi Dampaknya

Simulasi gempa maksimal dari Segmen Megathrust Jawa Barat menghasilkan prediksi tsunami sampai 20 meter di pesisir. Bangunan roboh bisa sampai Jakarta


Peneliti BRIN: Lokasi Megathrust Umumnya di Sisi Barat Sumatera hingga Selatan Jawa

5 hari lalu

Segmentasi Megathrust Peta Gempa Nasional 2017. Kredit: Istimewa
Peneliti BRIN: Lokasi Megathrust Umumnya di Sisi Barat Sumatera hingga Selatan Jawa

Menurut peneliti BRIN, lokasi megathrust ini umumnya terletak di sisi barat Sumatera hingga selatan Jawa. Bidangnya seukuran Pulau Jawa.


Kapal Kuno yang Ditemukan di Bintan Disebut "Kapal Lancang Kuning", Ini Kata Arkeolog

6 hari lalu

Tim menemukan artefak dari dalam lambung kapal, terdiri dari fragmen keramik, kaca dan benda logam menyerupai kunci. Dok. Istimewa
Kapal Kuno yang Ditemukan di Bintan Disebut "Kapal Lancang Kuning", Ini Kata Arkeolog

Hasil sementara penelitian kapal kuno abad ke 12 Masehi yang ditemukan tertimbun di pasir di pantai kawasan Lagoi Bintan, Provinsi Kepulauan cukup uni


Kapal Kuno yang Ditemukan di Pesisir Bintan Diteliti, Kerja Sama dengan Italia

7 hari lalu

Penampakan kapal kuno dari abad ke-12 yang ditemukan di pesisir Lagoi Bintan Provinsi Kepulauan Riau. Foto BRIN-UNIVERSITAS NAPOLI L'ORIENTALE
Kapal Kuno yang Ditemukan di Pesisir Bintan Diteliti, Kerja Sama dengan Italia

Kapal tersebut sudah ditemukan sejak 2016 di Bintan, namun penelitian dilanjutkan dua tahun belakangan.


Peneliti BRIN: Siaga Bencana Sudah Jadi Budaya Nenek Moyang Kita

7 hari lalu

Foto udara menggambarkan masjid terlihat utuh di antara bekas bangunan di sekitarnya yang rata dengan tanah setelah tersapu badai tsunami di Lhok Nga, Aceh Besar, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Selasa, 4 Januari 2005. Dok.TEMPO/ Hariyanto
Peneliti BRIN: Siaga Bencana Sudah Jadi Budaya Nenek Moyang Kita

Peneliti BRIN menyebutkan budaya siaga bencana telah ada sejak zaman nenek moyang tinggal di Nusantara dan mitigasi yang tepat bisa kurangi korban.


Peneliti BRIN Jelaskan Penyebab Bumi Nanti Punya Waktu 25 Jam Sehari

8 hari lalu

Rotasi bumi
Peneliti BRIN Jelaskan Penyebab Bumi Nanti Punya Waktu 25 Jam Sehari

Menurut peneliti BRIN, bumi akan punya waktu 25 jam sehari nanti 180 juta tahun lagi.