Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Greenpeace Beberkan Alasan Kenapa Luhut Harus Tutup PLTU Suralaya

image-gnews
Sekitar 700 warga yang tergabung dalam Paguyuban Rakyat Batang melakukan aksi penolakan pembuatan MP3Ei PLTU Batubara Batang di depan gedung Kementerian Perekonomian di Jakarta, Selasa (30/4). Mereka Medesak Hatta Rajasa untuk membatalkan pembangunan PLTU terbesar di kawasan Asia Tenggara itu. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Sekitar 700 warga yang tergabung dalam Paguyuban Rakyat Batang melakukan aksi penolakan pembuatan MP3Ei PLTU Batubara Batang di depan gedung Kementerian Perekonomian di Jakarta, Selasa (30/4). Mereka Medesak Hatta Rajasa untuk membatalkan pembangunan PLTU terbesar di kawasan Asia Tenggara itu. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Greenpeace Indonesia menanggapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang ingin mengkaji kemungkinan stop operasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU Suralaya demi perbaikan kualitas udara Jakarta. Disebutkan, polusi udara di Jakarta memang salah satunya bersumber dari PLTU batu bara.

"Seperti yang pernah disebutkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun lalu,  setelah rapat terbatas kedua kalinya, PLTU batu bara menyumbang sekitar 34 persen polusi udara di Jakarta," kata Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace, Bondan Andriyanu, kepada Tempo, Kamis 15 Agustus 2024.

Karenanya, Bondan menambahkan, rencana untuk menutup PLTU Suralaya sesuai dengan rencana aksi pemerintah mengendalikan pencemaran udara. Juga sesuai dengan perintah hakim dalam putusan gugatan polusi udara yang dimenangkan hingga tingkat kasasi.

"Berdasarkan riset Greenpeace yang diperbarui lagi oleh Centre for Research on Energy and Clean Air (CREA), polusi PLTU batu bara menyebabkan 1.470 kematian setiap tahun dan menimbulkan kerugian kesehatan hingga Rp14,2 triliun," kata Bondan.

Berdasarkan data itu pula penutupan PLTU Suralaya dan yang lainnya di sekitaran Jakarta adalah strategi tepat sasaran jika ingin memperbaiki kualitas udara eks ibu kota negara ini. "Dan tentunya rencana penutupan PLTU ini sudah sejalan dengan rencana dan janji pemerintah dalam upaya transisi energi."   

Bondan mengingatkan bahwa kebijakan penutupan PLTU Suralaya, jika benar ditepati, harus diiringi dengan peningkatan porsi energi terbarukan. Greenpeace, kata dia, tak berharap sebaliknya: solusi palsu seperti memperbolehkan penambahan PLTU batu bara untuk smelter nikel.

"Di mana data rencana PLTU industri ini, saat ini, kapasitas yang terpasang sudah 10,8 gigaWatt dan akan ada penambahan sekitar 14,4 gW," kata dia memberikan catatannya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebijakan membolehkan penambahan PLTU batu bara untuk industri, Bondan menegaskan, justru bertolak belakang dengan rencana transisi energi. "Sayangnya memang itu di perbolehkan melalui Perpres Nomor 112 Tahun 2022 Tentang Percepatan Pengembangan Pembangkit Listrik Dari Sumber Energi Terbarukan."

Bondan juga mempertanyakan kebijakan pemerintah selama ini yang tidak pernah membuka akses publik untuk mendapatkan informasi perihal emisi dari PLTU batu bara yang ada. Diharapkannya, pernyataan terbaru Menko Luhut diiringi dengan perubahan kebijakan itu, yakni menjadikan data sebagai basis argumen untuk transisi energi.

"Dan menjadikan dampak kesehatan dari penggunaan PLTU batu bara sebagai pertimbangan agar Indonesia memiliki generasi emas seperti yang di harapkan nantinya," kata dia.

Sebelumnya, Menko Luhut mengatakan segera mengkaji kemungkinan segera menyuntik mati PLTU Suralaya di Cilegon, Banten. Alasannya, untuk menekan polusi udara Jakarta. "Itu kami (akan) rapatin nanti yang (PLTU) Suralaya itu. Kan sudah banyak polusinya. Dan sudah (beroperasi) 40 tahun," ujar Luhut ditemui seusai menghadiri Supply Chain & National Kapasitas Summit 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Rabu, 14 Agustus 2024.

Pilihan Editor: BMKG Bikin Klarifikasi Atas Pernyataan Tsunami Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Polemik Pesangon 254 Karyawan PLTU Celukan Bawang, Manajemen Angkat Bicara

1 jam lalu

PLTU Celukan Bawang. Facebook.com
Polemik Pesangon 254 Karyawan PLTU Celukan Bawang, Manajemen Angkat Bicara

Tak kurang dari 250 karyawan PLTU Celukan Bawang tak jelas kompensasi pesangonnya. Apa kata manajemen?


Menang di MA, Fatia dan Haris Azhar Minta Investigasi Dugaan Konflik Kepentingan Luhut di Papua

5 jam lalu

Caption:Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur memutuskan Haris Azhar dan Fatia bebas tidak bersalah, Senin, 8 Januari 2024.  Foto: Yudi Purnomo Harahap
Menang di MA, Fatia dan Haris Azhar Minta Investigasi Dugaan Konflik Kepentingan Luhut di Papua

Kemenangan ini tidak hanya mengakhiri proses hukum terhadap mereka, tapi juga membuka kembali isu dugaan conflict of interest Luhut di Papua.


Menko Perekonomian Klaim Sudah Menerapkan Teknologi CCS dan CCUS agar Tak Suntik Mati PLTU

6 jam lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ketika ditemui dalam acara kumparan Green Initiative Conference di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa, 24 September 2024 . Tempo/Vedro Imanuel
Menko Perekonomian Klaim Sudah Menerapkan Teknologi CCS dan CCUS agar Tak Suntik Mati PLTU

Airlangga mengatakan teknologi CCS dan CCUS sebagai skema pemerintah agar tidak menyuntik mati PLTU. Teknologi ini masih dalam proses pengembangan


Menteri Airlangga Minta PLTU Bebas Emisi

1 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia, Airlangga Hartarto. Tempo/Ilham Balindra
Menteri Airlangga Minta PLTU Bebas Emisi

Menteri Airlangga Hartarto meminta PLTU untuk bebas emisi. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan blue ammonia.


Sengkarut di PLTU Celukan Bawang: Persoalan Alih Daya hingga Tak Jelas Pesangon 254 Karyawan

1 hari lalu

PLTU Celukan Bawang. Facebook.com
Sengkarut di PLTU Celukan Bawang: Persoalan Alih Daya hingga Tak Jelas Pesangon 254 Karyawan

Sebanyak 254 buruh PLTU Celukan Bawang, Buleleng, Bali, dihadapkan pada situasi pelik ditengah ketidakjelasan urusan pesangon. Apa sebabnya?


Lestarikan Candi Borobudur, Luhut Umumkan Perpres Penataan Kawasan Sudah Ditandatangani Jokowi

3 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, saat ditemui usai mengikuti Rapat Kerja dengan Badan Anggaran DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 5 Juni 2024. TEMPO/Han Revanda Putra.
Lestarikan Candi Borobudur, Luhut Umumkan Perpres Penataan Kawasan Sudah Ditandatangani Jokowi

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan upaya pelestarian candi, termasuk Candi Borobudur, harus terintegrasi, menjaga keutuhan budaya dan lingkungan yang mendukung keberadaan candi.


Luhut Harap Bali Airshow 2024 Tarik Investor di Sektor Dirgantara, Terakhir Diadakan 28 Tahun Lalu

5 hari lalu

Luhut Harap Bali Airshow 2024 Tarik Investor di Sektor Dirgantara, Terakhir Diadakan 28 Tahun Lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyebut pameran ini merupakan upaya pemerintah Indonesia untuk memamerkan potensi sektor transportasi udara.


Luhut Sebut Prabowo Terharu saat Ikut Sidang Kabinet Terakhir Jokowi

12 hari lalu

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan usai melayat ke kediaman ekonom Faisal Basri di kawasan Gudang Peluru, Jakarta Selatan, pada Kamis, 5 September 2024. Faisal meninggal di usia 65 tahun diduga karena serangan jantung. Tempo/Adil Al Hasan
Luhut Sebut Prabowo Terharu saat Ikut Sidang Kabinet Terakhir Jokowi

Luhut mengungkap bahwa Presiden terpilih Prabowo Subianto sempat menyampaikan paparan dalam Sidang Kabinet terakhir pemerintahan Jokowi


Presiden Jokowi Pimpin Sidang Kabinet Terakhir di IKN Hari Ini

12 hari lalu

Presiden Jokowi dan Presiden terpilih Prabowo tampak berbincang di depan Istana Negara, Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur, pada Kamis, 12 September 2024. Foto Tim Media Prabowo
Presiden Jokowi Pimpin Sidang Kabinet Terakhir di IKN Hari Ini

Presiden Jokowi masih berkantor di IKN. Ia akan memimpin sidang paripurna kabinetnya yang terakhir hari ini.


Greenpeace Soroti Aturan Baru KLHK soal Perlindungan Pejuang Lingkungan

14 hari lalu

Logo Greenpeace. Shutterstock
Greenpeace Soroti Aturan Baru KLHK soal Perlindungan Pejuang Lingkungan

Greenpeace menilai peraturan ini belum menjangkau pembungkaman terhadap pejuang lingkungan hidup dengan cara kekerasan.