Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Eksistensi Dukun Banak dalam Pengobatan Tradisional di Manuskrip Melayu, BRIN: Tidak Cuma Indonesia

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Manuskrip atau naskah suku Melayu menjadi bukti akan eksistensi
Manuskrip atau naskah suku Melayu menjadi bukti akan eksistensi "dukun banak" sebagai dokter dalam pengobatan tradisional. (BRIN)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Manuskrip atau naskah suku Melayu menjadi bukti akan eksistensi “dukun banak” sebagai dokter dalam pengobatan tradisional. Periset Ahli Utama Pusat Riset Manuskrip dan Tradisi Lisan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Mu’jizah, mengatakan dukun banak merupakan istilah bahasa daerah melayu yang ditujukan pada dukun beranak.

“Istilah saat ini itu penyehat tradisi, kalau di Melayu itu ada tabib, disebut juga bomo, dukun, lebih spesifik lagi dalam penelitian kami adalah dukun beranak atau dukun banak,” ujarnya dalam "Diskusi Perawatan Sistem Reproduksi Perempuan" di Jakarta, Selasa, 24 September 2024.

Secara gamblang, Mu’jizah memaparkan alasan perempuan tanah Melayu, khususnya Riau dan Kepulauan Riau, lebih memilih mendapat penanganan medis dari dukun banak ketimbang tenaga medis profesional adalah karena masalah emosional pasien. “Dia (pasien) ada ketenangan secara psikis, berbeda pada saat berhadapan dengan dokter, ada ketakutan-ketakutan tersendiri” paparnya. 

Namun, kewenangan dukun banak atas praktek serta pasiennya telah dibatasi oleh pemerintah melalui peraturan Kementerian Kesehatan. Maka dari itu, ujar Mu'jizah, fokus dari dukun banak saat ini adalah pada perawatan perempuan pascamelahirkan, melalui transfer ilmu perawatan sistem reproduksi tradisional yang diyakini tertera pada manuskrip kuno adat Melayu.

Beragam naskah atau manuskrip tersebut sebagian sudah dialih-aksarakan dari Perpustakaan Nasional, seperti Kitab Tib, Surat Tib Obat, Kitab Obat Melayu, dan Tajul Muluk. Manuskrip tersebut memuat tahapan dalam perawatan maupun pengobatan sistem reproduksi perempuan, yang menjadi bukti pengetahuan medis sudah eksis di Melayu sejak abad ke-19.

“Pengetahuan yang ada di masyarakat, juga direkam di manuskrip ini, sehingga ada keberlangsungan antara rekaman pada manuskrip dan tradisi pengobatan masa kini," ujarnya.

Menanggapi fenomena dukun banak yang sejak lama eksis di kalangan masyarakat Melayu, Kepala Pusat Riset Kedoktedan Preklinis dan Klinis Organisasi Riset Kesehatan BRIN, Harimat Hendarwan, mengatakan tidak cuma Indonesia yang mengimplementasi Traditional Birth Attendance (TBA), sebutan untuk dukun banak, tetapi negara lain seperti Ethiopia, Nepal, dan Guatemala juga masih menggunakan jasa melahirkan tradisional tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa teknik rekayasa pada saat proses melahirkan juga disertakan oleh Harimat, salah satunya External Cephalic Version (ECV). “Sangat berbahaya karena bisa menyebabkan terlepasnya plasenta dan kematian janin,” tegasnya pada saat menjelaskan prosedur memutar janin, eskternal dari posisi sungsang ke posisi vertex melalui manipulasi pada perut ibu.

Harimat juga menyoroti prosesi amniotomi, yaitu memecahkan ketuban untuk percepatan proses persalinan. Menurutnya, amniotomi dapat dilakukan apabila proses persalinan sudah berlangsung amat lama, ibu mulai kelelahan, dan janin berpotensi keracunan ketuban. Namun, amniotomi tidak boleh dilakukan apabila janin belum masuk panggul, posisi bayi sungsang, atau sang ibu mengalami vasa previa.

Terlepas dari perawatan serta pengobatan sistem reproduksi perempuan Melayu yang masih membutuhkan pembuktian secara ilmiah, Harimat menilai Dukun Banak sebagai Community Health Workers. “Dukun bayi dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan kesehatan ibu, seperti mengelola masalah kehamilan dini, mengidentifikasi presentasi janin, mendiagnosis persalinan, hingga mempromosikan pesan sehat seperti menyusui,” ujar Harimat. 

BAYU MENTARI

Pilihan Editor: Dosen Unair Jelaskan Dampak Ekspor Pasir Laut: Intrusi Air Laut ke Darat Hingga Meningkatnya Biaya Melaut Nelayan

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perpustakaan Nasional dapat Penghargaan dari UNESCO

23 hari lalu

Seorang petugas melakukan konservasi lembaran buku tulisan tangan yang berumur ratusan tahun di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Selasa (14/7). TEMPO/Tri Handiyatno
Perpustakaan Nasional dapat Penghargaan dari UNESCO

Perpustakaan Nasional Indonesia mendapat penghargaan dari UNESCO berdasarkan rekomendasi dari juri internasional yang terdiri dari para ahli.


Mantan Wali Kota Batam Nyat Kadir Dimakamkan di TPU Sei Temiang

24 hari lalu

Proses pemakaman Mantan Walikota Batam Nyat Kadir di TPU Sei Temiang, Batam, Senin, 2 September 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Mantan Wali Kota Batam Nyat Kadir Dimakamkan di TPU Sei Temiang

Jenazah Mantan Wali Kota Batam sekaligus Anggota DPR RI asal Kepulauan Riau Dato Nyat Kadir dimakamkan di Pemakaman Umum Sei Temiang, Kota Batam.


Dukun di Tangerang Selatan yang Miliki Senjata Api, Amunisi, dan Granat Dituntut 2 Tahun Penjara

37 hari lalu

Ilustrasi senjata api. ANTARA FOTO
Dukun di Tangerang Selatan yang Miliki Senjata Api, Amunisi, dan Granat Dituntut 2 Tahun Penjara

Heryadi, warga Tangerang Selatan yang menyimpan senjata api hingga granat di rumahnya dituntut dua tahun penjara.


Warga Melayu Rempang Demo Depan Kedubes Tiongkok: Minta Cabut Investasi di Rempang Eco-City

43 hari lalu

Warga Rempang menggelar aksi di depan Kedutaan Besar Cina, Jakarta, Rabu 14 Agustus 2024. Puluhan masyarakat Rempang itu menyerukan penolakan pembangunan Rempang Eco City di kawasan mereka. Masyarakat Rampang sengaja mendatangi kantor pemerintah dan instansi terkait pembangunan proyek strategis nasional ini karena aspirasinya tak pernah didengar.   TEMPO/Subekti.
Warga Melayu Rempang Demo Depan Kedubes Tiongkok: Minta Cabut Investasi di Rempang Eco-City

Walhi berharap pemerintah Cina dapat mengevaluasi rencana pendanaan Rempang Eco City.


Mengenal Suku Melayu Salah Satu Etnis Terbesar di Indonesia

57 hari lalu

Suku Sakai di dekat pipa Caltex Rumbai, Riau tahun 1973. DOK/TEMPO/Ed Zoelverdi
Mengenal Suku Melayu Salah Satu Etnis Terbesar di Indonesia

Seperti suku lainnya, Suku Melayu memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Begini kisahnya.


Racikan Rempah Tanah Melayu yang Menggoyang Lidah

22 Juli 2024

Nasi minyak dan lauknya di makan berhidang Pulau Penyengat, Kepulauan Riau. TEMPO/Dian Yuliastuti
Racikan Rempah Tanah Melayu yang Menggoyang Lidah

Banyak masakan yang diracik dengan bumbu atau rempah yang hampir sama, tetapi hasil masakannya memiliki cita rasa yang berbeda.


Polisi Ungkap Motif Kakek di Bekasi Tersangka Pembunuhan dan Pencabulan Anak Perempuan 9 Tahun

10 Juni 2024

Didik Setiawan, 61 tahun, tersangka pembunuhan dan pencabulan anak di Bekasi. Tempo/Adi Warsono
Polisi Ungkap Motif Kakek di Bekasi Tersangka Pembunuhan dan Pencabulan Anak Perempuan 9 Tahun

Motif tersangka pembunuhan dan pencabulan itu diketahui berdasarkan penyelidikan polisi bersama Apsifor, KPAD dan DP3A.


Tampil di Batam, Roger Kajol Berharap Lagu Melayu Terus Dilestarikan

9 Juni 2024

Penampilan Roger Kajol dalam acara pembukaan Kenduri Seni Melayu di Harbourbay Batam, Jumat, 7 Juni 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Tampil di Batam, Roger Kajol Berharap Lagu Melayu Terus Dilestarikan

Artis kenamaan Malaysia Roger Kajol berhasil menghibur warga Batam dalam acara kenduri seni Melayu di Harbour Bay Batam


Sejarah Istana Niat Lima Laras yang Dibangun setelah Raja Selamat dari Kejaran Belanda

8 Juni 2024

Istana Niat Lima Laras (Kab. Batubara)
Sejarah Istana Niat Lima Laras yang Dibangun setelah Raja Selamat dari Kejaran Belanda

Istana Niat Lima Laras dibangun untuk memenuhi nazar raja setelah selamat dari kejaran Belanda yang saat itu melarang berdagang hasil bumi.


Setelah Berstatus Cagar Budaya, Istana Niat Lima Laras di Kabupaten Batubara akan Direvitalisasi

8 Juni 2024

Penjabat Bupati Batubara Nizhamul bersama para zuriat usai memasang plang Cagar Budaya di halaman Istana Niat Lima Laras. Foto: Istimewa
Setelah Berstatus Cagar Budaya, Istana Niat Lima Laras di Kabupaten Batubara akan Direvitalisasi

Istana Niat Lima Laras merupakan peninggalan suku Melayu di Sumatra Utara, didirikan pada 1912.