Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Suku Melayu Salah Satu Etnis Terbesar di Indonesia

image-gnews
Suku Sakai di dekat pipa Caltex Rumbai, Riau tahun 1973. DOK/TEMPO/Ed Zoelverdi
Suku Sakai di dekat pipa Caltex Rumbai, Riau tahun 1973. DOK/TEMPO/Ed Zoelverdi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Suku Melayu menjadi salah satu kelompok etnis terbesar di Indonesia. Mereka memiliki sejarah dan budaya yang kaya. Suku ini juga memainkan peran penting dalam pembentukan masyarakat dan budaya di Indonesia. Lantas, bagaimana sejarah dan seluk beluk Suku Melayu?

Dikutip dari Waqafilmunusantara.com, kata Melayu berasal dari kata “ Mala” yang berarti mula dan “Yu” yang berarti negeri. Selain itu, Melayu dalam bahasa tamil berarti tanah tinggi atau bukit. Melayu juga yang berasal dari istilah ”Malay” yang artinya hujan. Hal ini sesuai dengan negeri orang melayu yang pada awalnya terletak di daerah perbukitan.

Seperti suku lainnya, Suku Melayu memiliki sejarah yang panjang dan kompleks. Dikutip dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), suku ini telah memengaruhi perkembangan agama dan budaya di Nusantara selama berabad-abad. Mereka adalah salah satu suku paling awal yang memeluk agama Islam di wilayah ini. Mereka mempengaruhi agama-agama dan kepercayaan setempat. Serta berperan penting dalam penyebaran agama Islam di kawasan tersebut.

Adapun dalam penyebarannya, ras Melayu dibagi menjadi dua bagian, yaitu Melayu Deutro, yakni rumpun Melayu Muda yang datang di zaman logam abad 500 Sebelum Masehi (SM). Kemudian Melayu Proto yaitu rumpun Melayu Tua yang menginjakkan kaki di Sulawesi, Kalimantan, Lombok, Sumatera, dan Nias pada 1500 SM.

Suku Melayu termasuk dalam kategori etnis Austronesia yang mendiami Pulau Sumatera, Semenanjung Malaya, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sabah, Sarawak, Brunei, Filipina Barat dan Selatan, Singapura, Thailand Selatan, dan Burma Selatan. Masyarakat Melayu tersebar di berbagai pelosok bumi, khususnya Asia Tenggara. Wilayah ini sering disebut sebagai Nusantara Melayu yang mencakup wilayah pesisir dan pulau-pulau di sekitarnya.

Terlepas dari wilayahnya, Suku Melayu telah memberikan kontribusi besar terhadap peradaban Nusantara. Etnis ini telah menjadi penghubung budaya, agama, dan perdagangan di kawasan Indonesia dan sekitarnya. Mereka dikenal sebagai pelaut ulung dan penjelajah yang berlayar jauh, membawa budaya dan agama seperti Islam ke wilayah-wilayah yang mereka kunjungi.

Disebutkan juga bahwa Suku Melayu memiliki tradisi maritim yang kuat. Mereka ahli dalam penggunaan perahu tradisional untuk berdagang dan berlayar di perairan kepulauan. Hal ini juga diperjelas oleh Pakar sejarah abad 17 dan abad 18, Bondan Kanumoyoso yang menyatakan masyarakat etnis Melayu memiliki budaya maritim.

"Karakter Melayu itu cenderung maritim sehingga memang terbuka bagi budaya lain," kata Bondan dalam acara Dialog Budaya Melayu, Selasa, 4 Desember 2012.

Hal tersebut tampak dari persebaran etnis Melayu di sepanjang pesisir lautan. Sebab, pada abad 17 dan abad 18, masyarakat Melayu tersebar di sepanjang pesisir Laut Jawa, Selat Malaka, Laut Cina Selatan, dan Samudera Hindia. Letak mereka di dekat laut sehingga memungkinkan interaksi dengan budaya luar.

Perlu diketahui, interaksi dagang orang Melayu dan luar tidak hanya pertukaran ekonomi, tetapi juga nilai dan budaya. Dalam interaksi tersebut, masyarakat Melayu menyerap budaya lain sembari mengenalkan budaya mereka sendiri. Hal ini menjadi salah satu penyebab karakter orang Melayu terhadap budaya lain sangat terbuka.

Lebih lanjut, perkembangan Suku Melayu dapat dilihat dari berbagai aspek kehidupan. Di bidang budaya, Suku Melayu dikenal karena seni dan kerajinan tangan mereka. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kementerian Keuangan mencatat bahwa mereka memiliki tradisi seni yang kaya, seperti tarian, musik, dan seni ukir, yang telah berkembang menjadi ciri khas budaya Nusantara.

Budaya Melayu juga mencerminkan akulturasi yang unik. Di Kota Pekanbaru, seperti yang diungkapkan dalam situs DJKN, kita dapat melihat jejak budaya Melayu melalui seni, musik, tari, dan arsitektur. Rumah tradisional Melayu yang megah adalah contoh nyata dari identitas budaya ini.

Selain itu, Suku Melayu juga memiliki bahasa Melayu sebagai bahasa ibu mereka. Bahasa ini telah menjadi salah satu bahasa resmi Indonesia, yang menunjukkan pengaruh besar suku tersebut dalam pembentukan bahasa dan identitas nasional. Di sisi lain, makanan adalah bagian penting dari budaya Melayu. Hidangan seperti rendang, nasi lemak, dan laksa adalah hidangan khas yang menjadi kebanggaan suku Melayu dan telah meraih popularitas di seluruh dunia.

KHUMAR MAHENDRA  | RETNO ENDAH DIANING SARI | PUTRI SAFIRA PITALOKA

Pilihan Editor: Mengenal Suku Melayu dan Cakupan Wilayahnya Termasuk yang Berdiam di Pulau Rempang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Potensi Gempa Megathrust Selat Sunda, Pemkab Bekasi Ikut Tingkatkan Kewaspadaan

1 jam lalu

Gempa mengguncang Selat Sunda, Banten, pada Rabu, 10 Mei 2023 pukul 11.24.49 WIB. (BMKG)
Potensi Gempa Megathrust Selat Sunda, Pemkab Bekasi Ikut Tingkatkan Kewaspadaan

Edaran dibuat meski wilayah Kabupaten Bekasi tak berbatasan dengan perairan Selat Sunda ataupun laut selatan Jawa, lokasi zona gempa megathrust


Australia Diplomasi Lewat Sepak Bola

3 jam lalu

Atlet sepak bola asal Australia Gema Simon dan Joshua Kennedy, kunjungan ke Jakarta pada 9 hingga 11 September 2024. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Australia
Australia Diplomasi Lewat Sepak Bola

Sepak bola lebih dari sekadar permainan, tetapi menjadi jembatan yang menghubungkan komunitas, budaya, dan bangsa.


Pencemaran Sampah Plastik di Laut Semakin Mengkhawatirkan, Mengapa Berbahaya?

10 jam lalu

Sejumlah pekerja melakukan pensortiran berbagai jenis sampah plastik yang dapat didaur ulang di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Gili Trawangan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Minggu, 18 Agustus 2024. TEMPO/Imam Sukamto
Pencemaran Sampah Plastik di Laut Semakin Mengkhawatirkan, Mengapa Berbahaya?

Setiap tahun, lebih dari 8 juta ton sampah plastik dibuang ke laut. BRIN mendorong pengembangan riset dan penguatan regulasi untuk menanganinya.


Belajar dari Korea, Indonesian-Wave Perlu Andalkan Ekonomi Kreatif

13 jam lalu

Lee Ha-yeon, seorang ahli kimchi ternama dan murid-muridnya menyiapkan kimchi di Institut Budaya Kimchi di Namyangju, Korea Selatan, 21 Agustus 2024. REUTERS/Kim Soo-hyeon
Belajar dari Korea, Indonesian-Wave Perlu Andalkan Ekonomi Kreatif

Indonesia perlu mengandalkan ekonomi kreatif sebagai modal diplomasi lunak lewat Indonesian-Wave


Hujan Malam Ini di Jabodetabek, Mungkinkan Capai GBK yang sedang Gelar Timnas Vs Australia?

1 hari lalu

Ilustrasi hujan. (REUTERS/Zoran Milich)
Hujan Malam Ini di Jabodetabek, Mungkinkan Capai GBK yang sedang Gelar Timnas Vs Australia?

Hujan lebat telah mengguyur sebagian wilayah Jabodetabek pada Selasa sore hingga memasuki malam ini, 10 September 2024.


Kementerian Luar Negeri dan KBRI Lima Promosi Budaya di Peru

1 hari lalu

Acara Festival Budaya Indonesia yang diselenggarakan pada  Minggu, 8 September 2024 di Parque Kennedy, Miraflores, Lima, Peru.  Sumber: dokumen Kemlu
Kementerian Luar Negeri dan KBRI Lima Promosi Budaya di Peru

Para pengunjung antusias menyaksikan berbagai pertunjukan seni dan budaya Indonesia, mulai dari tarian tradisional hingga parade pakaian adat


10 Karya Seni akan Dipertontonkan di Festival Budaya Panji 22-24 Oktober 2024

1 hari lalu

Poster Festival Budaya Panji. Foto: Istimewa| Kemendikbud.
10 Karya Seni akan Dipertontonkan di Festival Budaya Panji 22-24 Oktober 2024

Selain penampilan seni, Festival Budaya Panji 2024 juga akan menyelenggarakan pameran seni budaya Panji serta diskusi tematik setiap harinya.


Berkat Ngrombo Provinsi Bali Meraih Prestasi

2 hari lalu

Berkat Ngrombo Provinsi Bali Meraih Prestasi

Semangat Ngrombo mengakselerasi suksesnya berbagai program prioritas pemerintah. Spirit masyarakat Bali dalam kerja sama dan kerja bersama.


Mengenal Jaipur yang Disebut Walled City, Menyimpan Warisan Budaya dan Arsitektur

3 hari lalu

Kota bernuansa pink di Rajasthan, Jaipur, India. Unsplash.com/Dexter Fernandes
Mengenal Jaipur yang Disebut Walled City, Menyimpan Warisan Budaya dan Arsitektur

Berbeda dengan wilayah metropolitan Jaipur yang lebih luas, Walled City adalah bagian bersejarah dan berbeda yang menonjol


BRI di Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024: Lestarikan Warisan Budaya Nusantara

4 hari lalu

Direktur Commercial, Small, and Medium Business BRI Amam Sukriyanto, memberikan sambutan di acara Jelajah Kuliner Indonesia 2024 bertema di Sarinah, Jakarta, pada 6 September 2024. Dok. BRI
BRI di Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024: Lestarikan Warisan Budaya Nusantara

dukungan BRI terhadap event Jelajah Kuliner Indonesia 2024 ini, sebagai upaya untuk terus meningkatkan potensi ekonomi di industri ekonomi kreatif, khususnya kuliner.