Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi: Konsumsi Kafein Dapat Menurunkan Risiko Demensia

Reporter

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Ilustrasi wanita minum kopi atau teh hangat. Freepik.com/Tirachardz
Ilustrasi wanita minum kopi atau teh hangat. Freepik.com/Tirachardz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Tidak ada yang lebih baik untuk mengawali hari selain kopi atau teh hangat yang segar. Kabar baiknya, asupan minuman yang mengandung kafein itu ternyata juga dapat meningkatkan pertahanan otak dari demensia.

Ini adalah kesimpulan dari sebuah penelitian yang dipimpin oleh para ahli di Universitas Kedokteran Ningxia di Cina yang dilansir Earth.com.

Tim peneliti, yang didorong oleh rasa ingin tahu, mengajukan pertanyaan menarik: Mungkinkah mengkonsumsi minuman berkafein dapat menurunkan risiko demensia?

Untuk menemukan jawaban ini, penyelidikan tersebut memanfaatkan bank data kesehatan UK Biobank, yang memiliki koleksi besar data kesehatan lebih dari setengah juta orang.

Tim tersebut mendedikasikan upaya mereka untuk menemukan apakah mengkonsumsi kopi atau teh secara teratur dapat dikaitkan dengan risiko demensia yang lebih rendah. 

Mereka juga memperhitungkan kemungkinan pengaruh seperti kondisi jantung yang sudah ada sebelumnya dan hipertensi.

Meskipun individu dengan hipertensi berisiko lebih tinggi terkena demensia, para peneliti menemukan sisi baiknya.

Peminum kopi atau teh secara teratur dengan penyakit hipertensi ditemukan memiliki risiko lebih rendah terkena demensia. Para ahli melaporkan bahwa hanya setengah hingga satu cangkir setiap hari tampaknya menawarkan beberapa tingkat perlindungan.

Yang menarik, bahkan cara Anda menyiapkan kopi dapat mempengaruhi efek ini. Mereka yang menikmati kopi dari biji kopi yang baru digiling menawarkan manfaat terbesar.

Apa yang ada di balik hubungan yang mengejutkan ini? Para peneliti percaya hal itu mungkin karena minuman berkafein mengurangi peradangan pada orang dengan hipertensi, sehingga mengurangi risiko demensia.

Namun penting untuk dicatat bahwa penelitian ini didasarkan pada korelasi daripada sebab-akibat. Meskipun cukup menjanjikan, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang bagaimana konsumsi kafein dapat mempengaruhi risiko demensia pada pasien hipertensi.

Earth.com juga menulis, meskipun penelitian tersebut menunjukkan beberapa pengaruh positif, mengkonsumsi kafein harus didekati dengan hati-hati.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para profesional kesehatan biasanya merekomendasikan pendekatan gaya hidup komprehensif yang mempertimbangkan diet seimbang, aktivitas fisik teratur, dan teknik manajemen stres, di samping asupan kafein dalam skala sedang.

Dengan demikian, keadaan kesehatan pribadi harus didiskusikan dengan para profesional kesehatan untuk memastikan bahwa konumsi kafein melengkapi strategi kesehatan lainnya dan tidak menimbulkan risiko tambahan.

Meskipun hasil penelitian tampak menjanjikan, penting untuk mengakui beberapa keterbatasan dari penelitian ini.

Terutama sifat korelasional dari temuan tersebut menimbulkan pertanyaan tentang potensi variabel pengganggu yang dapat mempengaruhi konsumsi kafein dan risiko demensia.

Selain itu, ketergantungan pada data yang dilaporkan sendiri untuk asupan kafein dapat menimbulkan ketidakakuratan. Sebab, orang mungkin secara tidak sengaja melebih-lebihkan atau meremehkan konsumsi aktual mereka.

Selain itu, sebagian besar peserta penelitian mewakili demografi di UK Biobank, yang mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan keragaman global.

Implikasi dari penelitian ini melampaui kesehatan individu, menyentuh dimensi sosiokultural yang lebih luas. Sebab, dalam banyak budaya, kopi dan teh berfungsi sebagai agen pengikat sosial, yang sangat terintegrasi dengan rutinitas dan adat istiadat sehari-hari. 

Hal ini menghadirkan peluang unik untuk memanfaatkan minuman ini bagi inisiatif kesehatan masyarakat, dengan meningkatkan kesadaran tentang potensi manfaat konsumsi kafein dalam jumlah sedang.

Dengan mempromosikan dialog antara wawasan ilmiah dan budaya, ada potensi untuk memperkaya kedua bidang tersebut sekaligus mempromosikan kesejahteraan masyarakat dalam skala yang lebih luas.

Pilihan Editor: PT Dirgantara Indonesia: Pemerintah Nego Porsi Pendanaan Program Jet Tempur KF-21 Boramae

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Makanan yang Harus Dihindari Jika Ingin Tidur Cepat

1 hari lalu

Ilustrasi tidur gelisah atau sulit tidur. Shutterstock
5 Makanan yang Harus Dihindari Jika Ingin Tidur Cepat

Hindari makanan dan minuman ini jika ingin cepat tidur


Studi: Akses Pangan di Lingkungan Sekitar Pengaruhi Risiko Obesitas Anak

3 hari lalu

Ilustrasi obesitas. ANTARA
Studi: Akses Pangan di Lingkungan Sekitar Pengaruhi Risiko Obesitas Anak

Studi peneliti dari Harvard Pilgrim Health Care Institute menunjukkan, kondisi lingkungan mempengaruhi obesitas pada anak.


Kenali Pemicu Serangan Migrain, Ini Makanan yang Cocok Bagi Penderitanya

3 hari lalu

Ilustrasi wanita migrain atau sakit kepala. Freepik.com
Kenali Pemicu Serangan Migrain, Ini Makanan yang Cocok Bagi Penderitanya

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa makanan dan pola makan bisa berperan dalam mengelola migrain.


Perbedaan Demensia dan Alzheimer

4 hari lalu

Ilustrasi demensia. Shutterstock
Perbedaan Demensia dan Alzheimer

Semua orang dengan Alzheimer mengalami demensia, tetapi tidak semua demensia disebabkan oleh Alzheimer.


Bisa Menyerang Siapa Saja, Kenali Faktor Pemicu Terbanyak Demensia

5 hari lalu

Ilustrasi demensia. Shutterstock
Bisa Menyerang Siapa Saja, Kenali Faktor Pemicu Terbanyak Demensia

Ada beberapa faktor pemicu demensia, mulai dari kesibukan sampai gaya hidup tak sehat. Jenis apa yang paling banyak ditemukan?


6 Risiko Penyakit yang Bisa Dikurangi dengan Minum Kopi

6 hari lalu

ilustrasi minum kopi (pixabay.com)
6 Risiko Penyakit yang Bisa Dikurangi dengan Minum Kopi

Riset baru-baru ini menemukan minum kopi 2-3 cangkir sehari bisa menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, atau diabetes tipe 2.


Studi: Anak yang Banyak Waktu di Depan Layar Lebih Sulit Kuasai Keterampilan Bahasa

10 hari lalu

Seorang pemain tim esports Rogue Warriors berlatih untuk permainan
Studi: Anak yang Banyak Waktu di Depan Layar Lebih Sulit Kuasai Keterampilan Bahasa

Peneliti Universitas Tartu melakukan studi bahwa anak yang banyak waktu di depan layar lebih sulit dalam keterampilan berbahasa.


Studi University of Georgia: Perasaan Bahagia Konsumen Pengaruhi Kebiasaan Belanja Daring

12 hari lalu

Ilustrasi belanja online menjelang Imlek/Tokopedia
Studi University of Georgia: Perasaan Bahagia Konsumen Pengaruhi Kebiasaan Belanja Daring

Hasil studi peneliti University of Georgia menyatakan, orang yang suasana hatinya baik cenderung lebih positif dalam pencarian produk.


Studi: Tidur Lebih Banyak Akhir Pekan Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung

21 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan penutup mata saat tidur. Foto: Freepik.com/senivpetro
Studi: Tidur Lebih Banyak Akhir Pekan Bisa Kurangi Risiko Penyakit Jantung

Studi oleh peneliti di Cina menemukan bahwa tidur pengganti pada akhir pekan bisa mengurangi penyakit jantung sampai 20 persen.


7 Makanan dan Minuman yang Membuat Susah Tidur

22 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
7 Makanan dan Minuman yang Membuat Susah Tidur

Berikut makanan dan minuman yang sebaiknya dihindari sebelum tidur agar Anda bisa mendapatkan tidur yang lebih nyenyak.