Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polusi Plastik di Tubuh Serangga, Peneliti: Ancaman Keanekaragaman Hayati dan Produksi Pertanian

Reporter

Editor

Abdul Manan

image-gnews
Sejumlah lebah madu Trigona (Trigona sp) berkumpul di pintu masuk sarang madu yang dibudidayakan di Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta, Senin, 11 Juli 2022. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta membudidayakan lebah madu trigona (Trigona sp). ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja
Sejumlah lebah madu Trigona (Trigona sp) berkumpul di pintu masuk sarang madu yang dibudidayakan di Hutan Kota Srengseng, Kembangan, Jakarta, Senin, 11 Juli 2022. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta membudidayakan lebah madu trigona (Trigona sp). ANTARA FOTO/Subur Atmamihardja
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta

Partikel nano dan mikroplastik (NMP) semakin mencemari lanskap perkotaan dan pedesaan. Studi terbaru yang dilakukan tim peneliti internasional, termasuk dari Universitas Freiburg, menyatakan, bahkan lebah dan serangga bermanfaat lainnya juga terkena dampaknya. 

Padahal, jika serangga menelan partikel plastik ini dari makanan atau udara, hal itu dapat merusak organ dan mengubah perilaku mereka. Dampak berikutnya adalah itu akan menghambat kemampuannya melakukan layanan ekosistem penting seperti penyerbukan dan pengendalian hama. Ini menimbulkan risiko besar terhadap keanekaragaman hayati, produksi pertanian, dan ketahanan pangan global.

Partikel Plastik di Lingkungan Pertanian

Partikel mikroplastik , berukuran antara satu mikrometer hingga lima milimeter, dan bahkan nanoplastik yang lebih kecil lagi, mulai masuk ke lahan pertanian. Meskipun dampak berbahaya NMP dalam air dan terhadap spesies individu telah terdokumentasi dengan baik, namun belum ada tinjauan sistematis tentang bagaimana partikel ini memengaruhi ekosistem pertanian. 

Untuk mengatasi kesenjangan ini, para penulis merangkum 21 penelitian yang telah dipublikasikan sebelumnya. Mereka berfokus pada bagaimana serangga penyerbuk dan serangga bermanfaat lainnya bersentuhan dengan NMP dan konsekuensi konsumsi terhadap serangga, ekosistem yang bergantung, dan produksi pertanian.

Para peneliti mengidentifikasi berbagai sumber yang menyebabkan NMP berakhir di lahan pertanian, termasuk film plastik, pupuk, air yang tercemar, dan endapan atmosfer. Partikel plastik ini terakumulasi di dalam tanah, dan penyerbuk penting serta serangga pengendali hama menelannya dari udara dan makanan atau menggunakannya untuk membangun sarang.

Dampak Plastik terhadap Lebah 

Penelitian tersebut menemukan bahwa konsumsi plastik oleh lebah menyebabkan kerusakan pada sistem pencernaan, melemahnya sistem kekebalan tubuh, dan perubahan perilaku. Hal ini membuat lebah lebih rentan terhadap penyakit, yang mungkin menyebabkan penyerbukan tanaman menjadi kurang efektif. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu penulis studi, profesor konservasi alam dan ekologi lanskap di Universitas Freiburg, Alexandra-Maria Klein menemukan mikroplastik di dalam usus lebah dan melihat bagaimana lebah liar menggunakan plastik untuk membangun sarang. 

"Oleh karena itu, kami perlu segera menyelidiki interaksi apa yang terjadi dengan pemicu stres lainnya, seperti perubahan iklim, bagi lebah dan layanan penyerbukannya," kata Profesor Klein yang dikutip dari Earth.com, Sabtu, 19 Oktober 2024.

Menurut Klein, penurunan layanan penyerbukan berdampak negatif terhadap hasil panen. Polusi plastik ini dapat semakin memperburuk ketidakpastian yang ada dalam pasokan pangan global.

Klein menambahkan, NMP memperburuk ancaman yang ditimbulkan oleh pemicu stres lingkungan lainnya seperti pestisida, polusi kimia, jamur, dan patogen. Beberapa wilayah menjadi titik panas sebagai tempat partikel plastik berinteraksi dengan virus berbahaya. Sebagai akibat interaksi tersebut, NMP dapat berdampak serius pada penyerbuk dan dengan itu berpengaruh pada stabilitas sistem pangan.

Para peneliti menekankan keterbatasan kajian mereka. Misalnya, mereka mencatat bahwa hanya ada sedikit data yang tersedia mengenai penyerbuk penting dan serangga bermanfaat seperti lebah dan kepik. Selain itu, data saat ini tidak memungkinkan adanya penjelasan yang berbeda mengenai dampak berbagai ukuran dan jumlah partikel nano dan mikroplastik.

Para peneliti menekankan bahwa penelitian lebih lanjut sangat dibutuhkan untuk lebih memahami masalah polusi plastik yang terus berkembang dan juga menemukan solusinya. "Namun, saat ini sudah jelas bahwa ada kebutuhan mendesak untuk pengendalian politik terhadap polusi plastik," kata Klein.

Para ahli mencatat bahwa penelitian masa depan soal NMP harus menargetkan pengembangan dan penyempurnaan metode yang dapat diterapkan di laboratorium, semi-lapangan, dan studi lapangan untuk mengatasi implikasinya bagi keamanan pangan global. 

Pilihan Editor: Hiu Paus 7 Meter Terdampar di Pantai Wotgalih Lumajang

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lanosin Sukses Bangun Sektor Pertanian di OKU Timur, Tembus 10 Besar Tingkat Nasional

2 hari lalu

Bupati OKU Timur Lanosin. MT. Dok. Pemkab OKU Timur
Lanosin Sukses Bangun Sektor Pertanian di OKU Timur, Tembus 10 Besar Tingkat Nasional

Di bawah kepemimpinan Lanosin, Kabupaten OKU Timur meraih prestasi gemilang, terutama dalam sektor pertanian, yang menempatkan daerah ini dalam 10 besar nasional untuk produktivitas dan produksi padi.


PSR dan Hilirisasi Jadi Kunci Kembangkan Industri Kelapa Sawit

3 hari lalu

Direktur Penghimpunan Dana BPDPKS Normansyah Hidayat Syahruddin saat memberikan keynote speech dalam acara Dialog Industri PSR dan Petani Plasma Katalisator Sawit Indonesia Emas 2045 di Oria Hotel, Jakarta, Rabu 16 Oktober 2024. Dok. Tempo
PSR dan Hilirisasi Jadi Kunci Kembangkan Industri Kelapa Sawit

Direktur Penghimpunan Dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), Normansyah Hidayat Syahrudin mengatakan, industri kelapa sawit menjadi sektor yang paling strategis pada bidang pertanian di Indonesia.


Tanggapan Anggota DPD Jabar soal Penempatan Komeng di Komite Bidang Pertanian

3 hari lalu

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2024-2029 Alfiansyah Komeng bersama Denny Cagur saat mengikuti pelantikan Pimpinan MPR RI 2024-2029 di Gedung MPR RI, Jakarta, Kamis, 3 Oktober 2024. Pimpinan MPR RI 2024-2029 telah resmi dilantik. MPR RI periode ini diketuai oleh Ahmad Muzani dari fraksi Gerindra.Adapun susunan pimpinan MPR RI 2024-2029 Fraksi Gerindra Ahmad Muzani (Ketua), Fraksi PDIP Bambang Wuryanto, Fraksi Golkar Kahar Muzakir, Fraksi NasDem Lestari Moerdijat, Fraksi PKB Rusdi Kirana, Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid, Fraksi PAN Eddy Soeparno, Fraksi Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono, dan Kelompok DPD Abcandra Akbar Supratman. TEMPO/Subekti
Tanggapan Anggota DPD Jabar soal Penempatan Komeng di Komite Bidang Pertanian

Komeng mempertanyakan penempatan dirinya di Komite II yang membidangi pertanian. Ia menilai lebih tepat di Komite III yang membidangi seni dan budaya.


Cara Bupati Simalungun Bangkitkan Pertanian demi Ketahanan Pangan

3 hari lalu

Bupati Simalungun Radiapoh Hasiholan Sinaga (romi kuning) menari bersama warga. Dok. Pemkab Simalungun
Cara Bupati Simalungun Bangkitkan Pertanian demi Ketahanan Pangan

Bupati Simalungun Radiapoh Sinaga berupaya memulihkan sektor pertanian dengan membentuk korporasi petani dan mengimplementasikan Program Closed Loop.


Labirin Terbesar di Dunia Ini Bikin Banyak Orang Tak Bisa Keluar Sampai Harus Memanggil 911

4 hari lalu

Ladang jagung dengan labirin yang didesain bertema Taylor Swift. (wheelerfarms.com)
Labirin Terbesar di Dunia Ini Bikin Banyak Orang Tak Bisa Keluar Sampai Harus Memanggil 911

Para pencari sensasi dapat memasuki labirin ini setelah membayar $22 atau sekitar Rp342.000 hingga akhir musim pada 31 Oktober 2024.


Mentan Amran Sulaiman Sebut Petani Milenial akan Berpendapatan Rp 20 Juta per Bulan: Di Atas Gaji Menteri

6 hari lalu

Kementerian Pertanian mengembangkan varietas unggul padi Cakrabuana Agritan di Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Dok. Kementan
Mentan Amran Sulaiman Sebut Petani Milenial akan Berpendapatan Rp 20 Juta per Bulan: Di Atas Gaji Menteri

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berusaha menggaet generasi milenial agar mau bekerja di sektor pertanian. Janjikan pendapatn di atas Rp 20 juta.


Senator Komeng Interupsi Ditetapkan sebagai Anggota Komite II DPD, Apa Alasannya?

9 hari lalu

Anggota DPD RI 2024-2029 yang juga Komedian, Alfiansyah Komeng saat menghadiri pelantikan Anggota DPR/DPD/MPR periode 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 1 Oktober 2024. Sebanyak 580 anggota DPR RI dan 152 anggota DPD RI yang terpilih berdasarkan Surat Keputusan KPU RI tentang hasil Pemilu Legislatif 2024 untuk periode 2024-2029 dilantik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Senator Komeng Interupsi Ditetapkan sebagai Anggota Komite II DPD, Apa Alasannya?

Komedian Alfiansyah Bustami alias Komeng mengaku lebih ingin bertugas menjadi Komite III daripada Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Lantas, apa tugas Komite III DPD RI yang didambakan Komeng?


Senator Komeng Kurang Sreg Ditempatkan di Komite II DPD, Ingin di Seni Budaya tapi Ditaruh di Pertanian dan Meteorologi

9 hari lalu

Anggota DPD RI 2024-2029 yang juga Komedian, Alfiansyah Komeng saat menghadiri pelantikan Anggota DPR/DPD/MPR periode 2024-2029 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, 1 Oktober 2024. Sebanyak 580 anggota DPR RI dan 152 anggota DPD RI yang terpilih berdasarkan Surat Keputusan KPU RI tentang hasil Pemilu Legislatif 2024 untuk periode 2024-2029 dilantik. TEMPO/M Taufan Rengganis
Senator Komeng Kurang Sreg Ditempatkan di Komite II DPD, Ingin di Seni Budaya tapi Ditaruh di Pertanian dan Meteorologi

Meskipun sempat menolak, tapi komedian Alfiansyah Komeng secara sah ditunjuk menjadi anggota Komite II DPD. Apa saja tugas komite ini?


Bright Institute: Ada Gejala Indonesia Terancam Krisis Pangan di Masa Depan

11 hari lalu

Pekerja tengah membongkar beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa, 17 September 2024.  Badan Pangan Nasional atau Bapanas mengakui cadangan sejumlah pangan pokok yang dikelola pemerintah melalui Perum Bulog dan ID Food cukup rendah. Kondisi itu membuat intervensi kenaikan harga sejumlah pangan itu tidak akan maksimal.Per 6 September 2024, Bapanas mencatat, cadangan pangan pemerintah itu antara lain beras sekitar 1,45 juta ton. TEMPO/Tony Hartawan
Bright Institute: Ada Gejala Indonesia Terancam Krisis Pangan di Masa Depan

Lembaga riset Bright Institute merilis hasil studi yang mengungkap Indonesia memiliki potensi mengalami krisis pangan.


4 Prioritas Kerja Sama Indonesia dengan Negara di Asia Selatan dan Asia Tengah

12 hari lalu

Ilustrasi Ekspor Impor Non Migas. antaranews.com
4 Prioritas Kerja Sama Indonesia dengan Negara di Asia Selatan dan Asia Tengah

Ada empat sektor prioritas dalam kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara di Asia Selatan dan Tengah, diantaranya kesehatan dan farmasi