TEMPO.CO, Bandung - Rektor M. Solehuddin membeberkan sejumlah pencapaian Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di acara Dies Natalies ke-70 pada Senin, 21 Oktober 2024, di antaranya dari Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan pemerintah untuk memberikan peta jalan yang jelas bagi universitas berkontribusi secara signifikan terhadap tujuan nasional.
Menurutnya, pada 2020 pencapaian IKU UPI berada pada posisi yang rendah, yaitu 50 persen, dan berada di tingkat bawah, yaitu posisi 11 dari 12 Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Namun pada 2023, pencapaian IKU UPI naik menjadi 74,3 persen dan berada di posisi kelima dari 21 PTNBH. “Dampak finansialnya, yaitu insentif dari pemerintah, dari sekitar Rp 1 miliar pada 2020 menjadi Rp 7 miliar pada 2023,” kata Solehuddin.
Pertumbuhan mahasiswa UPI juga menjadi sorotan utama. Jumlahnya meningkat 21,47 persen, dari 8.476 orang pada 2020 menjadi 10.296 pada 2024. “Pendaftar program sarjana terus meningkat setiap tahunnya,” ujar Rektor. Adapun jumlah mahasiswa program pascasarjana UPI umumnya relatif stabil dan beberapa program studi berupaya melakukan revitalisasi dan sosialisasi yang lebih giat lagi.
Peningkatan lain dari jumlah penelitian UPI yang didanai Direktorat Pendidikan Tinggi, dari 75 judul pada 2023 menjadi 179 judul pada 2024. Juga peningkatan pemuatan beberapa jurnal ilmiahnya, seperti Indonesian Journal of Science and Technology (IJoST), Indonesian Journal of Applied Linguistics (IJAL), dan ASEAN Journal of Science and Engineering (AJSE) yang terindeks di Scopus Q1 dan Q2.
Selain itu, Rektor UPI mengatakan hingga Agustus 2024 sebanyak 122 program studi UPI telah meraih akreditasi Unggul atau mencakup 70,93 persen dari total program studi yang ada. Sementara 102 program studi terakreditasi internasional.
Solehuddin mengatakan tantangan besar terkait dengan peringkat universitas di dunia yang terkait dengan kualitas pendidikan, serta masih rendahnya aktivitas kekayaan intelektual di Indonesia yang pada 2022, misalnya, hanya 15 persen pendaftar paten. “Aktivitas rendah itu menunjukkan bahwa kita belum sepenuhnya berhasil dalam mendorong inovasi dan kreativitas yang dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi dan kemajuan bangsa.”
Pilihan Editor: Profil Hanif Faisol yang Diangkat Prabowo Menjadi Menteri Lingkungan Hidup