Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

PVMBG Catat Aktivitas Gempa di Gunung Lamongan Melonjak 1 November

image-gnews
Gunung Lamongan, Jawa Timur. TEMPO/Subekti
Gunung Lamongan, Jawa Timur. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Lumajang - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan terjadinya peningkatan Gempa Tektonik Lokal di Kompleks Gunung Lamongan, Lumajang, Jawa Timur, Sabtu, 2 November 2024. Meski begitu, berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gunung Lamongan masih berada pada Level I atau normal. 

PVMBG mengungkap kalau jaringan seismik Gunung Lamongan merekam gempa tektonik lokal sebanyak 13 kali sepanjang Agustus, 9 kali pada September, dan 19 kali di Oktober lalu. Pada Jumat, 1 November 2024, terjadi peningkatan kejadian gempa tektonik lokal hingga mencapai 63 kali. Gempa disebutkan terjadi dengan magnitudo durasi (Md) antara 0,5-2,4.

"Sepanjang periode 1 Oktober - 1 November terjadi 82 kali gempa tektonik lokal dan 38 kali gempa tektonik jauh," bunyi sebagian dari keterangan tertulis yang dibagikan Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, Sabtu 2 November 2024..

Potensi yang mungkin timbul akibat adanya peningkatan kegempaan ini, kata Wafid, berupa guncangan gempa akibat pergerakan patahan aktif yang berada di kompleks Gunung Lamongan. "Guncangan dapat menyebabkan terjadinya retakan tanah," katanya menambahkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Gunung Lamongan merupakan gunung api tipe strato dan memiliki ketinggian puncak 1.671 meter di atas permukaan laut (mdpl). Kompleks Gunung Lamongan memiliki sekitar 64 pusat erupsi parasit yang terdiri dari 37 kerucut vulkanik dan 27 maar. Sejarah erupsi Gunung Lamongan tercatat sejak 1799 dan memiliki interval erupsi berkisar antara 1 hingga 53 tahun.

Erupsi Gunung Lamongan terakhir terjadi pada Februari 1898 yang menghasilkan bukit baru (Gunung Anyar). Setelah itu, aktivitas di kompleks Gunung Lamongan berupa peningkatan aktivitas kegempaan lokal yang menyebabkan terjadinya retakan tanah, seperti yang terjadi pada 1925, 1978, 1985, 1988, 1989, 1991, 2005, dan 2012.

Pilihan Editor: Kata Dosen ITB Perihal Larangan iPhone 16 Masuk Indonesia karena TKDN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Distrik Bonggo di Papua, BMKG Pastikan Nihil Tsunami

1 hari lalu

BMKG mencatat gempa magnitudo 5,1 di wilayah Bonggo, Kabupaten Sarmi, Papua pada Jumat malam, 1 November 2024 (Dok. BMKG)
Gempa Magnitudo 5,1 Guncang Distrik Bonggo di Papua, BMKG Pastikan Nihil Tsunami

Hingga pukul 16.48 WIB, Jumat sore, 1 November 2024, BMKG pastikan tak ada aktivitas gempa susulan.


Konsep Gedung Buatan Mahasiswa ITS Ini Mampu Tahan Guncangan Gempa Magnitudo 5,5

1 hari lalu

Konsep bangunan tahan gempa Eco-Quake buatan mahasiswa ITS (Dok. ITS News)
Konsep Gedung Buatan Mahasiswa ITS Ini Mampu Tahan Guncangan Gempa Magnitudo 5,5

Inovasi yang memakai semen ramah lingkungan ini memenangkan juara 3 Kontes Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) 2024 di Universitas Warmadewa.


Guru Besar Unpad Rekam Suara Bumi dengan AI untuk Peringatan Dini Longsor dan Gempa Bumi

2 hari lalu

Perekaman suara bumi di Cisewu,  Kabupaten Garut, pada 12 Oktober 2024. (Dok. Tim)
Guru Besar Unpad Rekam Suara Bumi dengan AI untuk Peringatan Dini Longsor dan Gempa Bumi

Guru besar geofisika Unpad Yudi Rosandi merekam getaran pada permukaan bumi di sejumlah tempat yang kemudian diolah dengan AI.


Gempa dari Laut di Pangandaran Getarkan Garut Tengah Malam, Ini Data BMKG

2 hari lalu

Peta pusat gempa Pangandaran. Foto : BMKG
Gempa dari Laut di Pangandaran Getarkan Garut Tengah Malam, Ini Data BMKG

BMKG mencatat gempa tektonik telah terjadi dengan Magnitudo 4,3 tepatnya pada Rabu malam, 30 Oktober 2024, pukul 23.32 WIB.


Gempa Tasikmalaya-Garut dan 5 Gempa Lainnya yang Dicatat BMKG Kemarin

4 hari lalu

Ilustrasi gempa. abcnews.com
Gempa Tasikmalaya-Garut dan 5 Gempa Lainnya yang Dicatat BMKG Kemarin

BMKG mencatat gempa tektonik menggoyang lemah Tasikmalaya dan Garut, Jawa Barat, pada Senin malam 28 Oktober 2024.


Gempa M4,8 Guncang Teluk Wondama Tengah Malam, BMKG Pastikan Tak Berisiko Tsunami

9 hari lalu

Gempa M4,8 Guncang Teluk Wondama Papua Barat (Dok. BMKG)
Gempa M4,8 Guncang Teluk Wondama Tengah Malam, BMKG Pastikan Tak Berisiko Tsunami

Gempa tersebut berpusat di laut pada jarak 62 kilometer di arah barat laut Teluk Wondama.


Info Gempa Terkini BMKG: Banyuwangi dan Sumbawa Bergetar, Juga Tanggamus

10 hari lalu

Peta pusat gempa Banyuwangi pada 23 Oktober 2024. BMKG
Info Gempa Terkini BMKG: Banyuwangi dan Sumbawa Bergetar, Juga Tanggamus

Rangkaian gempa di Tanggamus, Lampung, sudah terjadi dua hari terakhir. Gempa lemah dari laut dan dangkal.


Gempa Terkini Menggoyang Pangandaran dari Laut, Ini Data BMKG

11 hari lalu

Peta lokasi pusat gempa di Pangandaran pada Selasa, 22 Oktober 2024. BMKG
Gempa Terkini Menggoyang Pangandaran dari Laut, Ini Data BMKG

Berdasarkan data BMKG, gempa di Pangandaran ini adalah gempa ke-8 yang guncangannya bisa dirasakan sepanjang hari ini.


Enam Gempa di Hari Serah Terima Jabatan Presiden dan Fadli Zon Menjadi Menteri Kebudayaan di Top 3 Tekno

11 hari lalu

Ilustrasi gempa bumi
Enam Gempa di Hari Serah Terima Jabatan Presiden dan Fadli Zon Menjadi Menteri Kebudayaan di Top 3 Tekno

Topik tentang BMKG mencatat enam gempa di hari serah terima jabatan presiden dari Jokowi ke Prabowo menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.


Halmahera Selatan Diguncang 13 Gempa Susulan Selama 4 Jam, BMKG: Magnitudo Terbesar 5,1

12 hari lalu

Peta pusat gempa M 5,1 di Halmahera Selatan, Maluku Utara, pada Senin, 21 Oktober 2024, pukul 11.12 WIB. Gempa ini satu di antara susulan dari gempa M5,8 yang terjadi pada pukul 10.24 WIB. BMKG
Halmahera Selatan Diguncang 13 Gempa Susulan Selama 4 Jam, BMKG: Magnitudo Terbesar 5,1

Ada 13 Kali gempa susulan tercatat di Halmahera Selatan sejakSenin pagi, 21 Oktober 2024. Berawal dari gempa berkekuatan M5,8.