TEMPO.CO, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan hampir seluruh area di Jakarta akan diguyur hujan sejak sore menjelang malam nanti, Selasa, 5 November 2024. Suhu udara di DKI tak akan lebih dari kisaran 23-31 derajat Celcius, dengan tingkat kelembapan udara sekitar 75-97 persen.
Merujuk prediksi cuaca 24 jam yang diterbitkan BMKG pada pukul 19.00 WIB, Senin kemarin, hanya Kepulauan Seribu yang diguyur hujan berintensitas ringan pada Selasa dinihari. Di saat yang sama, Jakarta Selatan berawan tebal, sedangkan daerah Jakarta lainnya berawan.
Sejak pagi hingga siang pukul 13.00 WIB nanti, BMKG memprediksi cuaca seantero Jakarta cenderung berawan. Hari ini angin umumnya berhembus dari timur laut ke tenggara dengan kecepatan maksimal 10 kilometer per jam.
Menjelang Selasa malam pukul 19.00 WIB, hujan ringan kemungkinan turun di Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Adapun cuaca di wilayah Jakarta lainnya berawan.
BMKG memperkirakan hujan juga akan mengguyur kota di sekitar Jakarta. Hujan berdurasi panjang diramalkan turun di Kota Bogor di Jawa Barat, yaitu sejak pukul 13.00 WIB hingga dekat tengah malam nanti. Intensitasnya juga meningkat, dimulai dari hujan ringan, kemudian menjadi hujan berintensitas sedang pada pukul 14.00 WIB, lalu menjadi hujan petir pada pukul 15.00-17.00 WIB.
Kota Bekasi juga akan kebagian hujan ringan sejak pukul 13.00 WIB hingga pukul 23.00 WIB. Intensitas hujan ini sempat meningkat pada pukul 16.00 WIB, sebelum kembali menjadi hujan ringan. Kota Depok juga diramalkan mendapat hujan sejak siang hingga pukul 19.00 WIB nanti. Namun redanya hanya sekitar satu jam.
Adapun cuaca di Kota Tangerang diprediksi berkabut pada pukul 06.00 WIB, kemudian sempat cerah berawan. Hujan dan cuaca berawan akan silih berganti menaungi Kota Tangerang sejak siang menuju malam hari. Langit Tangerang kemungkina berawan pada pukul 19.00-22.00 WIB, sebelum kembali diguyur hujan ringan menjelang tengah malam nanti.
Pilihan Editor: Penasihat Khusus Presiden Prabowo, Bambang Brodjonegoro: Untuk Transisi Energi, Perlu Perubahan Pola PIkir Masyarakat