TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Meteorologi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Guswanto menyatakan, Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara saat ini mulai berangsur masuk ke musim hujan.
“Kalau kami lihat dari tanggal 4 November ini, saya melihat ada beberapa sirkulasi siklonik yang terletak di Samudera Hindia Barat Laut Sumatera,” katanya saat konferensi pers virtual melalui kanal YouTube Info BMKG, Senin, 4 November 2024.
Menurut Guswanto, kondisi tersebut yang mempengaruhi peralihan cuaca panas menjadi hujan. Selain itu, ada siklon juga di Laut Sulawesi, Samudera Pasifik, Utara Papua Barat. Ada angin konvergensi yang memanjang dari Samudera Hindia, pesisir barat Aceh dan di Kalimantan Barat.
Secara meteorologis, kata Guswanto, ada pertemuan angin yang terpantau di Samudera Hindia, Barat Bengkulu, Laut Andaman, dan pesisir barat Sumatera. “Berdasarkan tiga hal tadi, sirkulasi siklonik, konvergensi, daerah pertemuan angin, ini berarti menandakan bahwa adanya potensi pertemuan awan hujan di daerah itu,” ucapnya.
Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, mengatakan pemetaan iklim wilayah Indonesia saat ini cenderung hangat, diapit di sebelah timur dan sisi barat laut yang terpantau dingin. Indonesia memang sudah siap memasuki musim hujan awal November hingga Februari atau awal Maret 2025.
“Mungkin di luar dari dampak-dampak negatifnya, ini merupakan kesempatan emas periode untuk kita meningkatkan, produktivitas tanaman pangan,” tutur Ardhasena.
Pilihan Editor: Game SpongeBob Bertema Hantu Bakal Rilis 2025, Apa Kabar Proyek Patrick Star Open World?