TEMPO Interaktif, Singapura - Standard Charter, bank asal Inggris, mulai menggantikan BlackBerry yang selama ini menjadi perangkat standar komunikasi di perusahaan itu kepada Apple iPhone. Satu gerakan ini bisa saja memicu ribuan bankir lain untuk beralih dari BlackBerry ke iPhone.
Para bankir Standard Charter di Asia mengatakan kepada Reuters bahwa kantor pusat perusahaan itu di London memberikan opsi kepada karyawan yang menggunakan BlackBerry untuk beralih ke iPhone. Perusahaan itu akan memberikan kompensasi berupa subsidi pembayaran tagihan bulanan untuk fasilitas telepon dan data yang berkaitan dengan pekerjaan kepada mereka yang menukarkan BlackBerry-nya dengan iPhone
"Ini adalah prakarsa kami menuju pelayanan perbankan secara global," kata juru bicara Standard Charter di Singapura. Proses perpindahan layanan surat elektronik perusahaan dari BlackBerry ke iPhone sudah dilaksanakan sekitar sebulan lalu.
Beberapa bank internasional, seperti HSBC Holding Plc dan Morgan Stanley selama ini melarang penggunaan BlackBerry sebagai perangkat standar komunikasi bisnis mereka. Alasannya, mereka mempertimbangkan soal keamanan dan berdasarkan masukan dari para ahli di bidang keuangan serta analis teknologi informasi.
"Jika semakin banyak perusahaan beralih ke iPhone, ini adalah kabar buruk bagi Research In Motion (RIM)," kata Lu Chialin, seorang analis industri teknologi informasi di Macquarie Securities, Taipei. Namun, Chialin menambahkan, butuh waktu lama bagi perusahaan untuk menguji coba sebelum memutuskan mengganti perangkat standar komunikasi di perusahaan itu. "Perusahaan tidak bisa serta merta atau mendadak mengganti perangkat komunikasi standar mereka," ujarnya.
BlackBerry yang diproduksi Research In Motion, sebuah perusahaan telepon pintar di Kanada memang banyak dipilih oleh para bankir dan eksekutif yang membutuhkan akses langsung ke email dan internet ketika sedang berada di luar kantor.
"Masyarakat selalu berganti-ganti. saya melihat masyarakat justeru beralih ke BlackBerry," kata Gregory Shea, Direktur Pelaksana RIM untuk wilayah Cina. Menurut dia, inti dari pergantian perangkat standar komuniasi adalah dinamika pasar. Banyak sekali perusahaan yang menjual produk serupa di luar sana, misalnya operator selular dan perusahaan pembuat aplikasi peranti lunak. "Jadi pasar sangat dinamis," katanya kepada Reuters di Beijing.
BlackBerry juga tidak perlu khawatir kehilangan peminat. Sebab menurut riset terbaru dari NPD Group, BlackBerry menempati posisi teratas alias menguasai pangsa pasar telepon pintar di Amerika Serikat sebesar 36 persen, diikuti dengan telepon pintar berbasis operasi Android kemudian disusul Apple iPhone.
Rini K | Reuters