TEMPO Interaktif, Jakarta - Pembicaraan kerja sama PT Microsoft Indonesia dan pemerintah daerah Papua untuk penelitian keanekaragaman hayati makin dekat. Microsoft berencana menerapkan aplikasi Eye On Earth di provinsi tersebut.
National Technology Officer PT Microsoft Indonesia Tony Seno Hartono mengatakan sedang menyelesaikan proses pembicaraan dengan pemerintah daerah Papua. "Mereka sangat antusias, dalam beberapa waktu ke depan kami mulai pembicaraan lagi," ujar Tony disela-sela diskusi Apkomindo di Gedung Pusat Niaga PRJ.
Menurut Tony, kedua pemerintah daerah ini sangat ingin menginformasikan kondisi dan kekayaan wilayahnya. Terutama agar bisa menarik investasi dari luar. Sebelumnya Microsoft juga telah melakukan kerjasama yang sama di Kabupaten Wakatobi.
Kerjasama Microsoft dengan Pemerintah daerah ini melalui aplikasi Eye On Earth. Microsoft akan menyediakan perangkat aplikasi ini. Aplikasi ini memungkinkan informasi suatu wilayah dan kondisinya secara cloud. Dengan aplikasi ini bisa digunakan untuk mengumpulkan data dari masyarakat maupun peneliti tentang berbagai hal. Contohnya kondisi hutan dan lingkungan, pencemaran, maupun jenis spesies tanaman dan hewan di suatu wilayah. Informasi ini ini akan dianalisis dan dipublikasikan secara luas dan memungkinkan siapapun mengaksesnya. Diharapkan data yang terkumpul ini menjadi bank data dan kelengkapan penelitian dan pemberdayaan masyarakat sekitarnya.
Untuk menyumbangkan informasi yang diperoleh, masyarakat bisa melakukannya dengan teknologi dari ponsel biasa (melalui pesan pendek) atau ponsel pintar dan melalui pc. "Bisa juga nanti dibuat seperti model facebook," ujar Tony.
Aplikasi ini sudah diterapkan di Eropa untuk pemantauan kondisi lingkungan. Sedangkan di Asia Tenggara aplikasi ini diterapkan di Malaysia dan Singapura. Sedangkan di Indonesia Wakatobi dan Papua terpilih karena mempunyai kekayaan alam yang cukup besar.
Dian Yuliastuti