TEMPO Interaktif, Jakarta - Hewlett Packard (HP) Indonesia hari ini meluncurkan server terbarunya, HP ProLiant MicroServer. Sesuai namanya yang menggunakan kata "mikro", server ini memang disasar untuk segmen Small Medium Business, alias usaha kecil dan menengah (UKM). Bentuk dan ukurannya juga mini, memungkinkan pengguna untuk menempatkannya dimana saja.
"Bisa ditempatkan di lantai atau diatas meja," kata Hotland Jeffry Tambunan, Director Industry Standard Server HP Indonesia, saat menjelaskan soal produk baru ini di kantor HP Indonesia, kawasan Mega Kuningan.
Menurut Hotland, MicroServer ini adalah server entry-level dengan ukuran terkecil yang dimiliki HP. Produk ini berbasis satu prosesor, yang dapat melayani usaha dengan rata-rata 10 klien (pengguna PC).
Usaha kecil dan menengah, kata Hotland, sebenarnya membutuhkan server. Namun banyak UKM yang memilih menggunakan beberapa unit PC untuk mengelola data yang mereka yang miliki dengan sistem terpisah-pisah atau didistribusi. Dengan peluncuran ini, UKM jadi punya pilihan solusi untuk mengelola data dan informasi secara terpusat, dalam bentuk satu buah server.
Tidak seperti server pada umumnya yang mengeluarkan suara berisik, server mikro ini mengeluarkan suara dengan tingkat desibel yang cukup rendah saat dioperasikan. "Limapuluh persen lebih tenang daripada server sejenis," kata Hotland.
Server ini juga hemat daya, karena rata-rata hanya mengkonsumsi daya sekitar 100 Watt saja saat dioperasikan. HP MicroServer lebih hemat 150 watt ketimbang server entry-level lainnya.
HP MicroServer ini mendukung produk-produk HP lain yang juga disasar untuk sektor UKM. Untuk konektivitas dengan storage, HP merekomendasikan storage seri P2000 G3 MSA Arrays. Menurut Director Storage System, HP Indonesia, Eril Isdan, sektor UKM tak selalu memiliki konektivitas canggih seperti fibre channel yang digunakan segmen enterprise (usaha besar).
"Nah, storage ini menyediakan konektivitas antara server dengan storage menggunakan IP (Internet Protocol)," kata Eril. Storage generasi ketiga (G3) ini mampu bekerja dengan kecepatan hingga 10 Gigabit perdetik (GBps). Storage generasi sebelumnya (G2) hanya 1 GBps.
Robert Suryakusuma, Director Commercial, SMB and Channels Enterprise Server Storage and Network Enterprise Business HP Indonesia, menambahkan, produk-produk tersebut dirilis untuk membantu UKM dalam mengurangi biaya-biaya operasional.
"Juga untuk memudahkan operasional," kata Robert. Tak perlu karyawan yang ahli IT, perangkat-perangkat dari HP untuk segmen UKM ini mudah dioperasikan oleh siapapun. Mulai hari ini, HP Indonesia membuka pemesanan HP ProLiant MicroServer dengan harga US$ 500 perunitnya.
DIM