Mobil tersebut pengembangan dari mobil irit sebelumnya, Cikal, yang turun di lomba tahun lalu. Sekarang, tim yang beranggotakan 19 mahasiswa itu membuat mobil baru. Mereka merombak model mobil Cikal mulai dari mesin, desain mobil, sampai menurunkan bobot kendaraan.
Menurut Kurniawan, bobot kendaraan dirampingkan hingga jadi 100 kilogram. Mereka mengganti material rangka mobil dari aluminium dengan ukuran yang lebih kecil. Adapun badan mobil akan dibungkus dengan karbon fiber. Sebagai penggerak, mereka memakai mesin listrik yang umum digunakan mobil hybrid.
Untuk mengurangi hambatan, tim mengecilkan ukuran bagian atap mobil yang berbentuk persegi. “Supaya lebih aerodinamis,” kata mahasiswa jurusan Elektro Telekomunikasi ITB 2007 itu. Saat ini pembuatan mobil seharga Rp 50 juta itu masih dalam tahap perakitan.
Cikal Nusantara yang akan dipacu 40 kilometer per jam itu ingin memperbaiki keandalan mobil irit sebelumnya buatan ITB yang baru sanggup menempuh 31 kilometer per liter bensin. Adapun kelompok mahasiswa Teknik Mesin ITB membuat mobil Rakata di ajang yang sama. Rencananya, seluruh mobil irit buatan mahasiswa Universitas Indonesia, ITB, dan ITS Surabaya akan dipamerkan di Jakarta pada 14 Mei mendatang.
ANWAR SISWADI