TEMPO.CO, Jakarta - Sony Xperia S adalah telepon seluler pertama yang diluncurkan Sony setelah memborong seluruh saham Ericsson di perusahaan patungan Sony Ericsson pada Oktober tahun lalu.
Ini merupakan kesempatan bagi Sony untuk membuktikan eksistensinya di peta persaingan ponsel cerdas. Tentu saja bukan perkara mudah untuk mengalahkan vendor lain.
Laporan International Data Corporation menunjukkan, sampai kuartal pertama tahun ini, Sony absen dari posisi lima besar perusahaan pembuat ponsel cerdas. Namanya terlipat oleh Samsung, Nokia, Apple, Research in Motion, dan HTC.
Kehadiran Sony Xperia S beserta dua saudara kandungnya, yakni Xperia U dan P, pada awal tahun ini sempat menarik perhatian pengunjung pameran teknologi Consumer Electronic Show di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat.
Kali ini, Tempo berkesempatan mencicipi Sony Xperia S yang katanya memiliki spesifikasi tertinggi daripada dua saudara kandungnya itu.
Desain
Ciri khas ponsel ini terletak di bagian bawah. Di sana terdapat garis strip transparan yang dapat menyala bila ponsel dioperasikan.
Di antara layar dan strip transparan tersebut terdapat fitur Back, Home, dan Options yang bekerja ketika disentuh.
Ukuran titik ketiga fitur itu sangat kecil sehingga terkadang jemari "terpeleset" saat mencoba menyentuhnya.
Ketika kebanyakan ponsel cerdas mengadopsi bentuk dengan minus sudut, Sony justru membentuk lekuk yang tegas pada ponsel ini sehingga terkesan seperti balok.
Sisi paling tipis berukuran 1 sentimeter dan sedikit mengembung di bagian tengah.
Sayangnya, bahan pelapis ponsel berwarna hitam ini terbuat dari plastik sehingga mengurangi kesan mewah, terutama pada penutup bagian belakang.
Ponsel ini juga mengambil konsep unibodi alias tanpa celah sehingga tak memungkinkan untuk melihat seperti apa jeroan Xperia S.
Akibatnya, baterai ditanam secara permanen dan tak ada slot tambahan untuk menyisipkan kartu memori.
Layar
Bentang layarnya selebar 4,3 inci, dilengkapi dengan fitur Reality Display dengan Mobile Bravia. Teknologi ini membuat tampilan gambar pada layar ponsel masih terlihat jelas kendati sedang digunakan di luar ruangan atau terkena sinar matahari.
Kerapatan piksel pada Xperia S sebesar 342 per inci. Kerapatan itu lebih tinggi dibanding Samsung Galaxy S II dan iPhone, yang masing-masing memiliki kerapatan piksel 217 dan 326 ppi.
Kamera
Sony membenamkan kamera utama beresolusi 12 megapiksel plus Sensor Exmor R yang biasa dijumpai pada kamera Sony.
Inilah salah satu keunggulan Xperia S. Gambar yang dihasilkan tampak tajam dan jernih.
Selain itu, kameranya mampu menangkap gambar dengan cepat dan siap untuk kembali memotret dalam waktu singkat.
Di sisi kanan terdapat tombol khusus kamera. Jika ditekan selama dua detik, kamera langsung aktif dalam posisi siap tembak kendati sebelumnya ponsel dalam keadaan terkunci.
Baterai
Kapasitas baterai sebesar 1.750 mAh. Ponsel yang menggunakan jenis baterai Lithium-Ion ini mampu bertahan lebih dari enam jam untuk menjalankan aplikasi berat, misalnya bermain game dan mengakses Internet tanpa henti.
Adapun dalam pemakaian normal, ponsel berbobot 144 gram ini bisa hidup lebih dari 14 jam.
Platform
Sony Xperia S menggunakan prosesor dual-core buatan Qualcomm berkecepatan 1,5 gigahertz. Ponsel ini mengadopsi sistem operasi Android 2.3 alias Gingerbread.
Sony berjanji menyediakan update ke Android 4.0 (Ice Cream Sandwich) pada kuartal kedua tahun ini.
Spesifikasi
Sistem operasi: Android 2.3 (Gingerbread)
Prosesor: Dual-core Qualcomm berkecepatan 1,5 Ghz
RAM: 1 gigabita
Penyimpanan: 1-1,5 GB (internal), eMMC 32 GB
Layar: 4,3 inci (1280 x 720 piksel)
Kamera: 12,1 megapiksel
Konektivitas: Micro-USB, Wi-Fi, HDMI, Bluetooth
Baterai: Lithium-Ion 1.750 mAh
Dimensi: 128 x 64 x 10,6 mm
Berat: 144 gram
Harga: Rp 5,499 juta
RATNANING ASIH