Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jepang Tawarkan Teknologi Cegah Banjir

Editor

Grace gandhi

image-gnews
Warga tengah melintas diantara banjir dikawasan Kampung Pulo, Jakarta, (22/10)  Banjir yang melanda kawasan tersebut diakibatkan tingginya debit air di bendungan katulampa Bogor. Tempo/Tony Hartawan
Warga tengah melintas diantara banjir dikawasan Kampung Pulo, Jakarta, (22/10) Banjir yang melanda kawasan tersebut diakibatkan tingginya debit air di bendungan katulampa Bogor. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta: Pemerintah Jepang, melalui Japan International Cooperation Agency (JICA), menawarkan teknologi pencegah banjir mirip dengan sistem resapan air.

JICA melakukan proyek percontohan penggunaan teknologi ini melalui pembangunan Rainwater Storage Infiltration Facility (RSIF/kolam resapan air) di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane. Kolam resapan air ini menggunakan material dari Jepang yang disebut Cross Wave, dan memiliki kekuatan penyerapan tiga kali lebih besar daripada metode konvensional.

Chief Advisor JICA Expert, Tanaka Takaya, mengatakan teknologi yang dipakai dalam kolam resapan ini sangat cocok dipakai di daerah perkotaan di mana ketersediaan ruang terbatas. Teknologi berupa berbahan plastik ini dipasang di bawah tanah yang telah dilapisi geotekstil dan kemudian ditutup kembali dengan tanah.

"Ini membantu penyerapan air permukaan ke dalam tanah untuk mengurangi volume air yang masuk langsung ke sungai," kata Tanaka saat menunjukkan proyek kolam resapan, di Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane, Jakarta, Rabu, 7 November 2012.

Konsep pembangunan kolam resapan ini, lanjutnya, sudah diterapkan di Jepang sejak tahun 1970 dan banyak diaplikasikan di tempat umum seperti perkantoran, stadion, maupun tempat pendidikan. Beberapa kota di Jepang sudah mengaplikasikan teknologi ini seperti Tokyo dan Yokohama,

"Pembangunan ini unik karena tidak memerlukan ruang tambahan. Material dipasang di dalam tanah sehingga di atasnya bisa ditutup aspal dan bisa digunakan untuk aktivitas lain," ujarnya.

Kolam resapan air ini bisa berfungsi hingga 50 tahun dan tidak memerlukan perawatan. Pembangunan ini juga mampu menahan beban di atasnya hingga 45 ton, sehingga cocok dipasang di tempat-tempat umum.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Imam Santoso, menambahkan proyek percontohan ini akan selesai akhir November ini dan akan dipantau saat musim hujan yang berlangsung hingga Maret 2013. Pembangunannya merupakan hibah dari JICA dengan luas 9x9 meter dan tinggi sekitar 2 meter.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia berharap bisa mengaplikasikan teknologi ini tahap awal di wilayah Jakarta. Dengan begitu, bisa mengurangi potensi banjir karena beban sungai berkurang saat hujan datang. "Ini bisa berfungsi seperti bendungan kecil di dalam tanah," ujarnya dalam kesempatan sama.

Sayangnya, harga material pembangunan kolam resapan ini cukup mahal karena harus diimpor langsung dari Jepang. Harga materialnya Rp 3 juta per meter kubik dan setiap pembangunannya bisa menghabiskan dana Rp 200 juta. Karena itulah, ia berharap pemerintah Jepang mau memproduksi material ini di Indonesia sehingga harga bisa lebih murah.

Ke depan, dia menambahkan, kota-kota lain juga harus menerapkan teknologi ini terutama kota yang memiliki curah hujan tinggi, seperti Bogor.

Kepala Bidang Tata Bangunan Dinas Tata Bangunan dan Pemukiman Kabupaten Bogor, Atis Tardiana, mengatakan kabupatennya siap menerapkan teknologi ini namun membutuhkan dukungan regulasi. "Sistem ini solusi pencegah air di tengah mahalnya izin lahan. Karena pembangunan sumur resapan membutuhkan lahan, sedangkan teknologi ini tidak butuh lahan baru," katanya.

ROSALINA


Terpopuler:
Pengguna Android dan iOS Paling Haus Akses Data

PT PAL Cari Ahli Kapal untuk Korea

NASA Belum Temukan Gas Metana di Mars

Situs Pengganti Megaupload Dijegal Gabon 

Kakaktua Cerdas Gunakan Kayu Ambil Makanan  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

27 Maret 2024

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.


Jawab DPRD, Heru Budi Sampaikan Upaya Pemprov DKI atasi Banjir Jakarta

14 September 2023

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono Menghadiri Rapat Paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta Agenda: Penutupan Masa Sidang Kedua dan Pembukaan Masa Sidang Ketiga serta Masa Reses Pimpinan dan Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Tahun Anggaran 2023, Senin, 4 September 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Jawab DPRD, Heru Budi Sampaikan Upaya Pemprov DKI atasi Banjir Jakarta

Pj Gubernur DKI Heru Budi menyampaikan upaya Pemprov DKI mengatasi banjir Jakarta.


Antisipasi Banjir di Musim Hujan, DKI Bakal Revitalisasi Waduk dan Sungai

14 September 2023

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyampaikan pidato tentang Raperda APBD Perubahan 2023 di gedung DPRD DKI, Senin, 11 September 2023. TEMPO/Nur Khasanah
Antisipasi Banjir di Musim Hujan, DKI Bakal Revitalisasi Waduk dan Sungai

Heru Budi menyatakan berkomitmen untuk terus bersinergi dengan pemerintah daerah penyangga dalam upaya penanggulangan banjir Jakarta.


Respons Heru Budi Soal Politikus PDIP yang Kritik Waduk Brigif Tak Terawat dan Minta Kontraktor Diberi Sanksi Tegas

19 April 2023

Sejumlah ekskavator yang tidak beroperasi di Waduk Brigif di Kelurahan Cimpedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, 31 Oktober 2016. Belum tuntasnya pembayaran pembebasan lahan untuk Waduk Brigif membuat pengerjaannya kini mangkrak, pembuatan waduk itu dibangun untuk daerah tangkapan air di kawasan tersebut. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Respons Heru Budi Soal Politikus PDIP yang Kritik Waduk Brigif Tak Terawat dan Minta Kontraktor Diberi Sanksi Tegas

Politikus PDIP kritik Waduk Brigif tak terawat. Heru Budi meresponsnya dengan perintahkan jajarannya angkut sampah dan potong rumput.


Politikus PDIP Kritik Waduk Brigif Tak Terawat, Heru Budi Minta Jajaran Angkut Sampah dan Potong Rumput

18 April 2023

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau dan mengecek ketersediaan stok daging menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H di Perumda Dharma, Cakung, Jakarta Timur, Selasa, 18 April 2023. Tempo/Mutia Yuantisya
Politikus PDIP Kritik Waduk Brigif Tak Terawat, Heru Budi Minta Jajaran Angkut Sampah dan Potong Rumput

Pj Gubernur DKI Heru Budi merespons kritik politikus PDIP soal Waduk Brigif, Jakarta Selatan yang katanya tak terawat. Ini arahan Heru.


Banjir di Gang Cue Belum Surut 5 Bulan, Camat Bekasi Timur Beberkan Penyebabnya

6 Maret 2023

Genangan air terlihat di Perumahan Duren Jaya, Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 15 April 2020. Intensitas hujan tinggi yang mengguyur Kota Bekasi dan perumahan tersebut posisinya lebih rendah dengan aliran sungai membuat perumahan tersebut tergenang air setinggi 20-30 cm. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Banjir di Gang Cue Belum Surut 5 Bulan, Camat Bekasi Timur Beberkan Penyebabnya

Camat Bekasi Timur membeberkan penyebab banjir di Gang Cue yang belum surut lima bulan lamanya. Banjir di wilayah itu terjadi sejak Oktober 2022.


Sekda DKI Jakarta Mengeklaim Program Penanganan Banjir Sukses

2 Maret 2023

Warga berjalan melewati banjir di kawasan pemukiman penduduk, Kebon Pala, Jakarta, Senin, 27 Februari 2023. Intensitas hujan tinggi di wilayah DKI Jakarta dan luapan Kali Ciliwung mengakibatkan sejumlah permukiman warga terendam banjir diantaranya Kelurahan Tegal Alur, Kelurahan Rawa Buaya dan Kelurahan Kampung Melayu. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Sekda DKI Jakarta Mengeklaim Program Penanganan Banjir Sukses

Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengklaim program penanggulangan banjir yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta telah sukses.


Usai Ditegur Jokowi Soal Penanganan Banjir Jakarta, Heru Budi Lanjutkan Bangun Giant Sea Wall

28 Desember 2022

Suasana proyek pembangunan tanggul raksasa pengaman pantai (Giant Sea Wall) di kawasan Muara Baru Jakarta, 28 Desember 2017. Pembangunan tanggul laut ini untuk mengatasi banjir pasang air laut (rob) dan abrasi di kawasan pesisir Ibu Kota. Tempo/Fakhri Hermansyah
Usai Ditegur Jokowi Soal Penanganan Banjir Jakarta, Heru Budi Lanjutkan Bangun Giant Sea Wall

Heru Budi memastikan pembangunan Giant Sea Wall tetap berlanjut karena itu merupakan proyek jangka panjang penanggulangan banjir Jakarta.


DPRD Minta Alokasi Dana Hibah untuk Bekasi karena Terdampak Banjir Jakarta

16 November 2022

Sejumlah kendaraan melintasi banjir yang menggenangi akses jalan menuju gerbang tol Jakarta-Cikampek,  di Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 19 Februari 2021.. Menurut warga akses jalan menuju pintu tol di daerah tersebut banjir pada pukul 05.30 WIB. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
DPRD Minta Alokasi Dana Hibah untuk Bekasi karena Terdampak Banjir Jakarta

Bekasi sudah lama mengajukan permohonan dana hibah untuk penanganan banjir, karena terkena dampak limpahan Jakarta.


Wagub Riza Patria Klaim Program Penanganan Banjir di DKI Berhasil

16 Juli 2022

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Juni 2022. TEMPO/Lani Diana
Wagub Riza Patria Klaim Program Penanganan Banjir di DKI Berhasil

Wagub Riza Patria merujuk pada kondisi banjir pada Sabtu hari ini yang dinilai tidak ada banjir yang signifikan terjadi di Jakarta.