Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kenalkan, Printer untuk Para Fotografer  

Editor

Budi Riza

image-gnews
Canon PIXMA MG8270, MG6270, MG5370
Canon PIXMA MG8270, MG6270, MG5370
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi kebanyakan orang, foto hasil jepretan yang diambil melalui kamera digital biasanya disimpan di hard-disk atau diunggah ke jejaring sosial. Ini karena mencetak foto di atas kertas tak lagi populer.

Tapi, bagi para fotografer sejati, mencetak foto di atas kertas masih tetap dibutuhkan untuk membandingkan hasil jepretan.

Fotografer profesional Samuel Sunanto, misalnya, mengaku kerap mencetak puluhan foto berukuran besar sekaligus dari satu pengambilan gambar. Dia lalu menyandingkannya untuk memilih gambar terbaik.

“Tidak mungkin saya membeli 30 iPad sekaligus lalu menderetkannya,” kata dia dalam peluncuran produk Canon di Epicentrum Walk Kuningan, Selasa lalu.

Canon menjawab kebutuhan ini dengan meluncurkan Pixma Pro-10 dan Pixma Pro-100 ke Indonesia.

Pixma Pro-10 merupakan printer yang menggunakan 10 color ink system untuk gradasi tonal yang halus, serta kombinasi Chroma Optimizer dengan tiga tinta monokromatik, yaitu photo black, matte black, dan gray.

Kombinasi tinta monokromatik ini digunakan untuk meningkatkan akurasi warna gelap dan terang, sekaligus meningkatkan kepekatan warna hitam.

Sedangkan Pixma Pro-100 menggunakan 8 color dye ink system dengan tiga tinta monokromatik, yaitu black, gray, dan light gray, untuk memberi hasil gambar yang tajam.

Monica Aryasetiawan, Division Manager Consumer System Product Division PT Datascrip, sebagai distributor, menjelaskan Pro-100 lebih ditargetkan untuk fotografer pemula yang mulai mencoba mencetak karyanya. Adapun Pro-10 untuk fotografer profesional. Karakter hasil cetaknya juga berbeda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Pro-100 menggunakan dye-ink, sehingga hasil cetakannya menjadi glossy. Sedangkan Pro-10 menggunakan pigment ink dengan daya serap lebih dalam sehingga menghasilkan kesan matte,” katanya.

Sebagian besar orang Indonesia lebih menyukai efek glossy (mengkilap), sementara hasil cetak matte hanya disukai kalangan tertentu.

Kedua printer ini menggunakan teknologi FINE, yang menghasilkan kualitas gambar hingga 4.800 x 2.400 dot per inci, sekaligus teknologi OIG, agar percampuran warna menjadi lebih optimal.

Keduanya dilengkapi dengan konektivitas Wi-Fi serta aplikasi Print Studio Pro untuk mempermudah kerja. Untuk kemudahan mencetak, produk ini memiliki dua feeder kertas. Kertas berukuran reguler dimasukkan lewat tatakan di bagian belakang, dan kertas berukuran besar dimasukkan secara manual.

Pro-10 dapat mencetak ukuran A3, baik hitam-putih maupun warna dalam waktu 5 menit 20 detik. Sedangkan untuk ukuran yang sama, Pro-100 mencetaknya dalam waktu 1 menit 30 detik untuk foto warna dan 2 menit 55 detik untuk foto hitam putih.

Kedua perangkat ini mulai tersedia pada pertengahan Desember. Canon Pixma Pro-10 dibanderol dengan harga Rp 6,75 juta dan Canon Pixma Pro-100 harganya Rp 4,7 juta.

RATNANING ASIH

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Merangsek ke Segmen Ponsel Fotografi, Segini Harga Vivo V30e di Indonesia

21 jam lalu

Vivo V30e resmi meluncur di pasar Indonesia mulai hari ini, Kamis, 2 Mei 2024. Perangkat ini merupakan seri penutup untuk V30 Series. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Merangsek ke Segmen Ponsel Fotografi, Segini Harga Vivo V30e di Indonesia

Vivo V30e yang menggunakan sensor kamera dari Sony resmi meluncur di pasar Indonesia mulai hari ini, Kamis, 2 Mei 2024.


Review Game Stellar Blade: Kuat di Visual, Lemah di Cerita

6 hari lalu

Eve, karakter utama game Stellar Blade. Game ini dirilis Sony Interactive Entertainment pada 26 April 2024. Tangkapan gambar dari PS5. TEMPO/Reza Maulana
Review Game Stellar Blade: Kuat di Visual, Lemah di Cerita

Sony Interactive Entertainment telah merilis game eksklusif Stellar Blade di PlayStation 5 atau PS5. Berikut review-nya.


Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

8 hari lalu

Ilustrasi anak main ponsel pintar. (Shutterstock.com)
Psikolog Sebut Perlunya Orang Tua Terapkan Aturan Jelas Penggunaan Ponsel pada Anak

Orang tua harus memiliki aturan yang jelas dan konsisten untuk mendisiplinkan penggunaan ponsel dan aplikasi pada anak.


10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

15 hari lalu

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist. Foto: Canva
10 Prospek Kerja Jurusan Bisnis Digital, Ada Digital Marketer hingga SEO Specialist

Berikut ini deretan prospek kerja jurusan Bisnis Digital, di antaranya digital marketing, data analyst, product manager, hingga SEO specialist.


Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

15 hari lalu

Ilustrasi memotret dengan ponsel diam-diam. Foto : Youtube
Pihak-Pihak yang Berkontribusi terhadap Perlindungan Hak Privasi Data Pribadi

Di era digital penting untuk melindungi data pribadi sebagai hak privasi. Siapa saja pihak-pihak yang berperan besar melindungi data diri?


PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

27 hari lalu

Pandi Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital. (Padndi)
PANDI Luncurkan Indonesia Berdaulat Digital Bersama Pemangku Kepentingan Internet

PANDI tengah merancang Identitas digital berbasis Blockchain bekerja sama dengan instansi pemerintahan terkait.


Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

31 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.


Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

31 hari lalu

Bamsoet Dorong Generasi Muda Kuasai Teknologi Digital

Jika tidak segera beradaptasi dengan AI, generasi muda akan kesulitan masuk dunia kerja di masa depan


Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

35 hari lalu

Peserta Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo dan Shopee
Workshop Kolaborasi Politeknik Tempo & Shopee, Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech

Workshop Politeknik Tempo Jakarta, Shopee, dan Mandiri Sekuritas bertajuk "Digital Enterpreneur: Dulu Gaptek, Sekarang Hi-Tech".


Bocoran Sony Xperia 1 VI, Akan Gunakan Rasio Layar yang Lebih Konvensional

36 hari lalu

Sony Xperia 1 V (Peta Pixel)
Bocoran Sony Xperia 1 VI, Akan Gunakan Rasio Layar yang Lebih Konvensional

Sony Xperia 1 VI akan menampilkan layar 2K dengan rasio aspek 19,5:9.