TEMPO.CO, Washington – Semut ternyata rasanya manis. Di beberapa negara, mengkonsumsi serangga atau disebut juga entomophagy, adalah hal yang wajar.
Mengonsumsi serangga juga merupakan cara yang aman dan sehat untuk membantu mengurangi serangga hama tanpa menggunakan insektisida. Bagi sebagian masyarakat, mengumpulkan serangga bisa menambah penghasilan tambahan terutama dari negara tropis, kawasan yang terbesar tempat hidupnya serangga.
Berikut 8 serangga yang enak dan sehat dimakan seperti dilansir dalam National Geographic, 14 Mei 2013.
1. Kumbang
Kumbang yang paling umum dikonsumsi adalah kumbang bertanduk panjang. Kumbang ini banyak hidup di daerah berhutan, baik tropis dan subtropis. Sebagai spesies yang beragam, kumbang ni mudah ditemukan di pohon, kayu yang jatuh, dan di tanah. Mereka dapat mengubah selulosa dari pohon (dicernakan ke manusia) menjadi lemak yang mudah dicerna. Kumbang juga memiliki lebih banyak protein daripada kebanyakan serangga lainnya.
2. Kupu-kupu dan ngengat
Mereka lezat serta kaya protein dan zat besi. Kupu-kupu dan ngengat merupakan suplemen yang sangat baik untuk anak-anak dan wanita hamil yang mungkin kekurangan nutrisi. Di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, ulat (salah satu fase hidup kupu-kupu), sangat dicari untuk makanan dan dan bahan pembuat minuman keras khas Meksiko.
3. Lebah dan tawon
Kita menyukai madu dari lebah-lebah ini. Namun, ternyata mereka memiliki manfaat lebih dari itu. Masyarakat adat di Asia, Afrika, Australia, Amerika Selatan, dan Meksiko umumnya memakan serangga ini ketika mereka berada dalam tahap dewasa. Lebah stingless yang paling sering mengunyah, dengan tawon kedua jauh. Larva lebah memiliki rasa seperti kacang atau almon. Tawon, beberapa orang mengatakan, memiliki rasa seperti pinus.
4. Semut
Anda mungkin berpikir bahwa dibutuhkan banyak semut untuk membuat makanan. Ternyata, 100 gram semut merah (salah satu dari ribuan spesies semut) memberikan sekitar 14 gram protein (lebih dari telur), sekitar 48 gram kalsium, serta kaya akan zat besi dan nutrisi lain. Semua itu mengandung kurang dari 100 kalori. Ditambah lagi, mereka rendah karbohidrat. Jadi, tak perlu takut gemuk dengan makan semut.
5. Jangkrik dan belalang
Belalang dan sejenisnya merupakan jenis serangga yang paling sering dikonsumsi. Mungkin ini karena mereka berada di seluruh tempat dan mudah ditangkap. Ada banyak berbagai jenis belalang, dan mereka merupakan sumber protein yang besar. Jangkrik memiliki rasa netral, sehingga mereka dapat berpadu baik dengan bumbu-bumbu. Sementara itu, kawanan belalang dapat merusak berbagai vegetasi, sawah misalnya. Jadi, dengan memakannya, itu akan membantu mengurangi pengrusakan.
6. Lalat dan nyamuk
Lalat dan nyamuk memang tidak sepopuler serangga lain untuk dimakan. Lalat yang berkembang pada berbagai jenis keju akan mengambil rasa tuan rumah mereka, sehingga mereka terasa bagai keju. Sementara itu, spesies dari habitat air mungkin rasa seperti bebek atau ikan.
7. Tawon air
Tawon air mudah diolah dan dipanen. Sementara itu, telur tawon air dapat dikeringkan dipakai orang Meksiko untuk membuat kaviar (rasanya seperti udang). Atau, jika Anda menyukai rasa amis, hewan ini dapat dimakan mentah-mentah.
8. Walang sangit
Jika Anda menyukai bau yang agak khas, serangga ini tampaknya cocok untuk menambah rasa apel untuk saus Anda. Selain itu, walang sangit juga merupakan sumber yodium. Mereka juga dikenal memiliki sifat anestesi dan analgesik.
Sudah siap mencobanya?
NATIONAL GEOGRAPHIC | ANINGTIAS JATMIKA
Berita Lain:
BlackBerry Messenger Hadir di Android dan IOS
BlackBerry Down, RIM Minta Maaf
Bill Gates Kagumi Desain Steve Jobs
Astronot Chris Hadfield Kembali ke Bumi
Laba-laba Betina pun Jadi Santapan Sang Jantan