TEMPO.CO, Arlington County-Pentagon akan mengizinkan pemakaian iPhone dan iPad ke dalam jaringannya dengan pengawasan ketat. Perangkat Apple akan menyusul produk Samsung dan Research in Motion yanglebih dahulu menyasar lembaga pemerintahan Amerika.
Nilai kontrak bernilai jutaan dollar mengintai peluang ini. Selain keuntungan, Apple juga menikmati kebanggaan karena ikut ambil bagian dalam jaringan Departemen Pertahanan.
Awal Mei lalu, ponsel pintar BlackBerry Z10 dan tablet PlayBook menjalankan perangkat lunak untuk kebutuhan informasi bagi Pentagon. Sedangkan perangkat android Samsung Knox, yang dapat digunakan melalui seri terbaru Samsung S4 mulai tahun depan, juga telah disetujui untuk digunakan oleh Pentagon, bulan ini.
Bagi Apple yang bertahun-tahun sebelumnya melakukan penetrasi pasar melalui iPhone, fokusnya tetap kepada konsumen dengan kebutuhan bisnis yang tinggi. “Ini merupakan langkah yang besar,” ujar analis Topeka Capital Market, Brian White.
Menurut dia, Apple memiliki peran yang besar bagi perusahaan dan pemerintahan. “Cara tersebut merupakan langkah positif dalam mengembangkan bisnis,” kata dia.
Samsung sebelumnya mengembangkan “Knox”, yaitu versi lain dari android yang digunakan untuk pertahanan. “Departemen sudah menyetujui penggunaan Knox, bahkan sebelum produknya dipasarkan secara komersil. Ini merupakan contoh yang positif bagi kemitraan antar pemerintah dan industri untuk memasarkan teknologi terbaru,” ujar juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Damien Pickart, kepada The Guardian.
Adapun BlackBerry masih menjadi pemasok utama bagi lembaga pertahanan tersebut. “Sertifikasi teknik sangat penting, kami berusaha menyediakan keamanan untuk memenuhi kebutuhan pemerintah. Keamanan, keandalan, dan kemampuan untuk menyelesaikan situasi krisis, merupakan solusi yang dilakukan BlackBerry,” ujar Vice President Research in Motion, Scott Totzke.
Saat ini Pentagon menggunakan lebih dari 600.000 perangkat untuk menghubungkan jaringannya. Perangkat tersebut terdiri dari handset BlackBerry sebanyak 470.000, disusul iPhone dan iPad sebanyak 41.000, dan ponsel pintar berbasis Android sebanyak 8.700 unit. Kebanyakan digunakan untuk menguji jaringan, dan tidak ada hubungannya dengan kegiatan militer.
THEGUARDIAN | SATWIKA MOVEMENTI