Trojan memfokuskan perhatiannya pada pelanggan Fidelity karena akun online mereka juga memiliki informasi tentang saham.
Neverquest berada pada situs-situs yang berbahaya dan dapat menginfeksi komputer ketika pengguna mengklik link pada situs-situs yang berbahaya tadi. Setelah komputer terinfeksi, NT dapat merekam username dan password akun bank online. Informasi ini kemudian dikirim kepada hacker anonim yang dapat menggunakan perincian ini untuk mengakses ke rekening pengguna.
Setelah memperoleh akses ke akun pengguna, penjahat cyber melakukan transaksi dan transfer uang dari pengguna ke rekening mereka sendiri. Atau bisa juga ke rekening korban lain untuk menyamarkan jejak kejahatan mereka.
"Penjahat cyber baru mencoba virus ini dalam batas ide. Neverquest hanyalah salah satu ancaman yang bertujuan untuk mengambil alih posisi masa depan," kata Sergey Golovanov, peneliti keamanan principal Kaspersky Lab.
Neverquest membutuhkan lebih dari antivirus standar. Mereka menyarankan pelanggan untuk ekstra waspada dan memastikan bahwa mereka hanya mengakses situs resmi. Selain itu, tidak menyimpan password pada cookies atau komputer mereka. Browser juga harus selalu up to date.
DAILYMAIL | ISMI WAHID
Berita Lain:
Emir Moeis Disebut Dapat Gratifikasi Seks di Paris
Paul Walker Sebenarnya Bisa Selamatkan Diri
Kejar Agenda SBY, Rektor UIN Sewa Helikopter
Disebut Ada Mahasiswi Lain yang Alami seperti RW