I Gede Wenten mengatakan, teknologi penjernih air dengan membran yang diciptakannya memiliki keunggulan karena terintegrasi dengan lima macam filtrasi air minum dan teknologi purifikasi. Air disaring dan dimurnikan lewat strainer, karbon aktif, nanopartikel, ultrafiltrasi (UF), dan bioceramic sehingga air dipastikan sehat dan layak konsumsi.
"Kalsium yang dibutuhkan tubuh juga tidak hilang," kata dia. "Ukuran dari alat penjernih air ini pun kecil, sehingga cocok untuk konsumsi skala rumah tangga."
Cara kerja alat dengan ukuran tinggi sekitar 50 sentimeter itu juga sederhana. Pengguna cukup memasukkan air tanah atau air keran ke dalam penjernih. Setelah melalui proses penyaringan dan purifikasi dengan mengintegrasikan lima teknologi di dalamnya, air yang dihasilkan langsung siap diminum. "Penggantian filter per enam bulan sekali," ujar dia. (Baca:Wenten Si Penemu Membran Filtrasi Bir)
Sementara itu, Presiden Direktur IFA, Tanu Sutomo mengungkapkan, bahwa IFA memiliki misi untuk mempromosikan dan mengusung teknologi anak bangsa ke pasar, dan menunujukkan bawah masyarakat Indonesia tidak perlu menggunakan produk impor. "Karya teknologi Indonesia mampu bersaing di pasar dalam negeri bahkan internasional," tutur Tanu.
Ia menambahkan, teknologi integrated home drinking water purifier akan dipasarkan pada Agustus mendatang. Namun, ia tak merinci harga pasarannya itu. Namun, menurut dia, nilainya relatif terjangkau bagi masyarakat. "Agustus-September siap dipasarkan," ujar Tanu. " (Baca:I Gede Wenten Raih Habibie Award)
ADI WARSONO
Terpopuler:
Sekab: JK Minta Rumah di Brawijaya ke SBY
JK Minta Rumah, Sudi Silalahi Tak Tahu Batas Harga
Sukacita Neymar Bikin Gol di Debut Piala Dunia
Ini Situs Tak Layak yang Sering Dikunjungi Anak
Chelsea Resmi Boyong Fabregas