Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gurita Ini Mengerami Telurnya Lebih dari 4 Tahun  

image-gnews
Seekor Gurita yang dinamakan `Hacchan` mencoba memprediksi laga antara Jepang melawan Pantai gading dalam laga Piala Dunia 2014 di Stadion Epson Shinagawa Aqua di Tokyo, 13 Juni, 2014. AP
Seekor Gurita yang dinamakan `Hacchan` mencoba memprediksi laga antara Jepang melawan Pantai gading dalam laga Piala Dunia 2014 di Stadion Epson Shinagawa Aqua di Tokyo, 13 Juni, 2014. AP
Iklan

Tim peneliti kemudian menyadari telur gurita itu membesar. Di dalam telur transparan itu terlihat gurita muda yang berkembang. Pada periode yang sama, tubuh si induk menyusut sementara kulitnya mengendur dan menjadi pucat. Selama pengamatan, peneliti tak pernah melihat gurita betina itu meninggalkan telurnya atau makan apa pun. Hewan itu bahkan tidak tertarik pada kepiting kecil atau udang yang merangkak di dekatnya. Sejauh tak ada yang mengganggu telurnya, gurita itu bergeming.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terakhir kali tim peneliti melihat gurita di tebing itu pada September 2011. Sebulan kemudian, gurita itu sudah lenyap dan hanya ada sisa-sisa kapsul telur. Ukuran kapsul telur gurita G. boreopacifica hanya sebesar buah zaitun. Berdasarkan perhitungan dari sisa kapsul, gurita betina itu mengerami sekitar 160 telur.

Anak gurita butuh banyak oksigen saat berkembang di dalam kapsul telurnya. Itu artinya induk gurita terus mengalirkan air laut segar kaya oksigen dan mencegah telur tertutup lumpur atau pasir. Induk gurita juga menjaga telurnya dengan ketat agar tak dimakan predator. Karena menghabiskan banyak waktu di dalam telur, anak-anak gurita G. boreopacifica mampu untuk bertahan hidup dan berburu mangsa sendiri ketika menetas. Proporsi ukuran mereka saat menetas lebih besar dibandingkan anak spesies gurita lain.

Masa mengerami yang panjang adalah kompensasi evolusi bagi gurita yang masa hidupnya relatif pendek. Kebanyakan hewan cephalopod, termasuk gurita dan cumi-cumi, hanya hidup selama dua tahun. Mayoritas gurita bahkan mati setelah telur-telurnya menetas. Spesies G. boreopacifica kemungkinan adalah cephalopod yang hidupnya paling panjang.

"Strategi reproduksi gurita laut dalam ini adalah kemampuan si induk untuk mengerami dalam jangka panjang dan kualitas anak-anaknya untuk berkompetisi. Gurita G. boreopacifica menghasilkan keturunan yang sangat bagus dan memberi mereka keuntungan dan potensi besar dalam bertahan hidup," tulis peneliti dalam laporannya.

URI | SCIENCEDAILY | GABRIEL WAHYU TITIYOGA 

Terpopuler: 
Ini Baterai Isi Ulang Tercepat di Dunia
Apple Segera Pecat 200 Karyawan Beats
Apple Bantah Gunakan Program Mata-mata
Supaya Selfie Anda Terlihat Keren

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tim Mahasiswa UGM Ciptakan Sandal Terapi untuk Membantu Pemulihan Pasien Patah Tulang

9 hari lalu

Tim mahasiswa UGM berhasil menciptakan kreativitas dalam bidang kesehatan dengan produk inovasi berupa sandal berbasis Loadcell-Accelerometer untuk membantu pasien patah tulang ekstremitas bawah. Dok. UGM
Tim Mahasiswa UGM Ciptakan Sandal Terapi untuk Membantu Pemulihan Pasien Patah Tulang

Tim mahasiswa UGM berhasil mengubah kreativitas menjadi produk inovasi di bidang kesehatan yaitu manfaat sandal untuk membantu pasien patah tulang


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.