TEMPO.CO, Kingston - Spesies gurita mengembangkan trik unik untuk bertahan hidup di lingkungan laut dalam yang ekstrem. Para peneliti dari University of Rhode Island dan Monterey Bay Aquarium Research Institute menemukan gurita betina dari spesies Graneledone boreopacifica adalah hewan dengan waktu mengeram terlama. Binatang itu menghabiskan 4 tahun 6 bulan mengerami telurnya hingga menetas.
Teknik mengeram dalam waktu lama adalah penyeimbang dalam evolusi gurita. Dengan cara ini, anak-anak gurita punya cukup waktu untuk berkembang sempurna di dalam telur, dan induk mereka bisa bertahan hidup bertahun-tahun dengan sedikit atau tanpa makanan. (Baca: Pemakan Semut, Tampak Lemah Tapi Mematikan)
"Riset ini menunjukkan bahwa masih sedikit yang kita tahu tentang kehidupan di laut dalam dan kemampuan binatang," kata Brad Seibel, profesor biologi dari URI, seperti ditulis situs universitas, Rabu, 30 Juli 2014. (Baca: Pemburu Badak Afrika Divonis 77 Tahun Penjara)
Berdasarkan riset sebelumnya, Seibel berasumsi bahwa telur gurita laut dalam perlu waktu tahunan untuk berkembang. Seibel dan koleganya lalu melakukan observasi di laut dalam. Setiap bulan selama 25 tahun terakhir, tim peneliti dari Monterey Bay yang dipimpin Bruce Robinson melakukan survei binatang laut dalam di perairan dalam Monterey Canyon.
Pada Mei 2007, tim survei menemukan gurita betina G. boreopacifica menempel di tebing batu pada kedalaman sekitar 1.400 meter di bawah permukaan laut. Spesies itu tidak ditemukan di sana saat tim melakukan survei sebulan sebelumnya. Selama 4 tahun 6 bulan, tim melakukan survei di tempat yang sama selama 18 kali. Setiap kali survei, mereka selalu berjumpa dengan gurita yang sama, dikenali dari bekas luka di tubuhnya, tak beranjak dari tempat itu.
Berikutnya: Tubuh induk gurita menyusut