Setelah terpisah, dokter bedah anak mengidentifikasi usus-usus mana saja yang menyatu. Dokter bedah urologi kemudian memeriksa saluran kencing pasien. Bayi kemudian dibawa ke meja operasi masing-masing dan ditangani dua tim serentak. "Bayi dimiringkan 90 derajat untuk diidentifikasi kelaminnya dari arah bokong," kata Nurhayat.
Penis yang bagian punggungnya saling melekat sukses dipisahkan. Namun, air kencing untuk sementara belum bisa dari ujung penis, melainkan masih dari daerah pangkal penis karena saluran kencingnya belum normal. "Buah zakar mereka juga kami temukan di perut," kata Nurhayat. Dokter baru bisa menempatkannya di kantong kelamin Bima, sedangkan milik Arjuna masih disimpan di pangkal pahanya.
Sebelum dioperasi, Arjuna lebih banyak punya kelainan organ bawaan. Kedua matanya mengalami kebutaan, buah zakarnya hanya satu, dan usus besarnya menyatu dengan usus kecil. "Setelah operasi, Arjuna masih harus memakai alat bantu pernafasan," kata Direktur RSHS Bayu Wahyudi.
Sedangkan kembarannya, Bima, kondisinya lebih baik. Keduanya menempel dari tulang pinggul, perut, sampai ke alat kelamin dan bokong. Setelah operasi, kedua bayi ditargetkan sudah bisa pulih dalam waktu sebulan.
Selanjutnya: Operasi Lanjutan 2 Bulan Lagi...