TEMPO.CO, New York - Musim dingin hampir tiba di beberapa negara. Artinya, ada kemungkinan peningkatan orang terserang flu. Hanya, banyak orang pasti bertanya kenapa virus ini menyebar pesat di musim dingin.
Di Amerika Serikat, intensitas flu biasanya mulai meningkat sejak musim gugur. Seperti dilansir Center for Diseases Control and Prevention (CDC), Jumat, 31 Oktober 2014, puncak musim flu biasanya antara Desember dan Februari. Tapi memang musim flu tak dapat diprediksi. Bisa saja penyakit ini menyerang sejak Oktober dan berakhir pada Mei tahun depan.
Meski para ilmuwan belum tahu pasti kenapa penyakit ini acapkali terjadi pada musim dingin, mereka memiliki beberapa pandangan. Beberapa studi menunjukkan partikel virus influenza dapat bertahan hidup di kondisi kering dan dingin untuk waktu yang cukup lama. (Baca juga: Sembilan Virus Mematikan di Dunia)
Studi pada 2008 silam mengungkap lapisan virus influenza mengeras pada udara bersuhu dingin. Kondisi ini memungkinkan mikroba hinggap ke manusia melalui udara. "Virus ini memang lebih suka udara dingin," ujar Len Horovitz, spesialis paru-paru di Lenox Hill Hospital, Amerika. Menurut dia, virus ini akan menguat di udara dingin.
Kemudian virus yang menyebabkan serangan hebat pada kepala ini dapat menyebar cepat saat orang-orang berkumpul dalam satu ruangan. "Saat musim dingin orang lebih suka di dalam ruangan karena hangat," Horovitz menambahkan. Keadaan tersebut menguntungkan virus. (Baca: Ancaman Empat Penyakit Menular di Dunia)
Studi pada September tahun lalu juga mengungkap penyebaran virus influenza lebih cepat terjadi di kalangan anak-anak. Pakar virology dari University of Pittsburg Graduate School of Public Health, Bruce Lee, menyarankan untuk memberikan vaksin kepada bayi berumur 6 bulan dan anak-anak untuk menghindarinya. "Saat ini influenza sudah lebih mudah dicegah," ujarnya.
CDC | AMRI MAHBUB
Berita Lainnya:
@TrioMacan2000 Pernah Memeras Bos Minyak
Ahok: Soal Sampah, Orang Jakarta Tak Beriman
Kata Fahri Hamzah Soal Kenaikan Harga BBM