TEMPO.CO, Jakarta - Dari sekian banyak aplikasi digital, pesan instan atau messenger rupanya mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi. Di wilayah Asia-Pasifik, pertumbuhan pesan instan mencapai 36 persen hingga kuartal keempat 2014.
Laporan tersebut dihimpun oleh lembaga riset GlobalWebIndex di 32 negara. Penelitian dilakukan terhadap 170 ribu responden yang aktif menggunakan Internet.
Tingginya pertumbuhan pesan instan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sebanyak 45 persen responden menyatakan gratis adalah alasan pesan instan digemari. (Baca: Pesan Instan dalam Angka)
"Aplikasi yang sifatnya gratis akan selalu disukai orang," ujar Head of Trends GlobalWebIndex Jason Mander di Jakarta, Selasa, 25 November 2014.
Alasan lain memilih menggunakan pesan instan di antaranya kecepatan (41 persen responden), terpengaruh oleh orang terdekat (41 persen), kenyamanan (32 persen), bersifat langsung (31 persen), privasi (29 persen), dan konsep yang menyenangkan (27 persen). "Pesan instan kini sangat variatif dan mengunggulkan banyak hal, salah satunya stiker dengan gambar menarik," kata Mander.
Mander menuturkan pengguna yang paling aktif menggunakan pesan instan berasal dari Cina, Amerika Serikat, dan Jepang. Adapun mayoritas akses berasal dari telepon pintar, sabak digital atau tablet, dan komputer. (Baca: Pengguna Facebook Messenger Tembus 500 Juta)
Dari penelitian tersebut juga diketahui ternyata terjadi peralihan dari jejaring sosial ke pesan instan. "Ini karena pengguna jejaring sosial semakin pasif, hanya melakukan login saja, tanpa melakukan banyak aktivitas," ujar Mander. Hal itu, kata dia, karena pengguna Internet tengah jenuh dengan jejaring sosial yang sudah ada, antara lain Facebook.
SATWIKA MOVEMENTI
Berita Lainnya:
Siapa 18 Inisiator Interpelasi Jokowi Soal BBM?
Voting Time, Jokowi Tekuk Presiden hingga Artis
Jokowi Akui Larang Menteri Rapat Bersama DPR