Orang Israel kuno membangun bangunan tersebut selama abad ke-6 sebelum masehi dalam proses yang disebut "Kembali ke Zion". Orang-orang Yahudi saat itu kembali ke Israel setelah pembuangan Babel. (Baca: Lapuknya Kitab Kuno di Masjid Tamanarum)
Bangunan masih aktif digunakan hingga periode Helenistik, yang diikuti invasi militer Alexander Agung. Setelah tentara Alexander mengalahkan Persia pada 333 sebelum masehi, ia membangun sebuah kerajaan yang kekuasaannya membentang dari Yunani hingga Pakistan.
Di rumah tersebut, para arkeolog juga menemukan benda yang menunjukkan kehadiran Yunani berupa koin perak langka dengan nama Zeus dan Alexander di sebelahnya dengan ejaan ΑΛΕΞΑNΔΡΟΥ di satu sisi. Di sisi lain terdapat kepala Heracles--sering disebut Hercules.
Sebelum mangkat, Alexander membagi kerajaannya. Rumah itu tetap berguna selama berabad-abad. Selama periode Ottoman, yang berlangsung pada 1299-1923, penduduk menggunakan batu di gedung sebagai sumber bahan baku. Israel Antiquities Authority dan Kementerian Konstruksi Israel berencana untuk melestarikan rumah dan membukanya untuk umum.
LIVESCIENCE | AMRI MAHBUB
Berita Lainnya:
Xiaomi Jadi Produsen Smartphone Terbesar Ketiga
10 Proyek NASA yang Gagal
Jonas Salk, Penemu Vaksin Polio Pertama di Dunia