TEMPO.CO, Chicago - Motorola Mobility, yang berbasis di Chicago, akan menyerap unit mobile Lenovo, raksasa teknologi yang berbasis di Beijing. Rick Osterloh, Presiden dan COO Motorola Mobility, akan memimpin bisnis smartphone global.
CEO dan Chairman Lenovo, Yang Yuanqing, mengatakan perusahaan itu akan merestrukturisasi Grup Bisnis Mobile untuk mendorong pertumbuhan.
"Kami akan memiliki portofolio produk yang lebih sederhana, lebih ramping dengan berkurangnya model," demikian pernyataannya dalam e-mail kepada karyawan pada awal Agustus lalu, ketika perusahaan melaporkan laba kuartal pertama.
Pada saat yang sama, Lenovo, yang mengakuisisi Motorola Mobility dari Google pada 2014, mengatakan akan memberhentikan sekitar 10 persen tenaga kerja non-manufaktur di seluruh dunia.
Pemotongan itu termasuk pengurangan sekitar 25 persen, atau 500 pekerja, di markas Motorola Mobility untuk Merchandise Mart. “Staf di sana akan berkisar sekitar 1.500,” kata seorang juru bicara.
"Di bawah organisasi baru kami, kami akan terus mendorong ponsel merek Lenovo dan Motorola tumbuh di seluruh dunia," demikian pernyataan Motorola Mobility. "Kami akan mendorong kedua merek untuk memenuhi kebutuhan pasar di berbagai negara dan untuk segmen pelanggan yang berbeda."
Grup Bisnis Mobile akan, "Menyelaraskan pengembangan, produksi, dan manufaktur ponsel serta lebih baik lagi dalam memanfaatkan kekuatan yang saling melengkapi dari Lenovo dan Motorola untuk mendorong pertumbuhan," demikian isi pernyataan itu.
"Untuk membuat model bisnis yang lebih cepat dan lebih ramping, kami akan memanfaatkan tenaga pemasaran global kami di Lenovo dan akan mempercepat pekerjaan yang sudah berjalan dengan baik untuk memaksimalkan efisiensi dalam rantai pasokan global kami."
Grup itu, "Saat ini akan mengandalkan rekan-rekan Motorola untuk membantu mendesain, mengembangkan, dan memproduksi produk-produk smartphone," katanya.
ERWIN Z | CHICAGO TRIBUNE