TEMPO.CO, Washington - Belut listrik (Electrophorus electricus) sanggup memproduksi energi listrik ratusan volt yang dipakainya untuk melumpuhkan mangsanya. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa hewan predator itu menggunakan energi listriknya sebagai alat untuk menemukan mangsa dan memaksa mereka keluar dari tempat persembunyiannya.
Laporan studi yang dimuat di jurnal Science menyebutkan belut listrik memakai energi mereka seperti alat pengontrol yang efektif atas para korbannya. Gelombang listrik yang mengalir di dalam air itu memaksa ikan bergetar di tempat persembunyian mereka. Akibatnya, lokasi persembunyian mereka pun terbongkar. Energi listrik yang tersebar itu juga memicu kejang pada saraf pengontrol otot sehingga korbannya lumpuh.
Belut listrik mampu menghasilkan listrik berkekuatan hingga 660 volt. Bandingkan dengan voltase listrik di perumahan dan alat elektronik yang umumnya cuma 220 volt dan cukup kuat untuk melumpuhkan manusia. Energi belut listrik bisa melumpuhkan seekor kuda dewasa. Energi listrik dengan kekuatan setara itu juga dihasilkan oleh alat kejut yang biasa dipakai polisi untuk melumpuhkan pelaku kejahatan.
"Tampaknya belut listrik telah menemukan senjata kejut jauh sebelum manusia berhasil membuatnya," kata Kenneth Catania, ahli biologi dari Universitas Vanderbilt.
Belut listrik sebenarnya adalah jenis ikan yang memiliki tubuh mirip ular dengan kepala pipih. Hewan yang panjangnya bisa mencapai 2,5 meter itu hidup di wilayah sungai Amazon dan Orinoco, Amerika Selatan.
Mereka memiliki organ dengan sel penghasil listrik, electrocyte, yang berfungsi seperti baterai biologis. Listrik yang mereka hasilkan juga berfungsi sebagai senjata pertahanan. "Meski belum ada informasi manusia yang tewas akibat belut listrik, mereka jelas mampu melumpuhkan manusia, kuda, apalagi cuma ikan di sungai," kata Catania.
Ketika berburu, belut listrik secara teratur melepaskan dua gelombang kejut bertegangan tinggi dengan jeda sekitar 2 milidetik. Seluruh korban yang berada di tempat persembunyian dan terjangkau oleh gelombang kejut itu akan bergetar secara tak sengaja. Belut-belut listrik yang sangat sensitif terhadap pergerakan air bisa mendeteksi perubahan yang terjadi akibat getaran tubuh mangsanya.
Setelah berhasil mendeteksi lokasi mangsanya, belut lalu mengirimkan satu gelombang kejut dengan voltase lebih tinggi dalam durasi yang lebih panjang. Efek dari gelombang itu membuat para korbannya lumpuh dan mudah ditangkap. Belut juga melepaskan gelombang energi listrik dengan voltase rendah yang berfungsi sebagai sistem radar dan navigasi ketika berenang di perairan keruh.
Menurut Catania, apa yang dihasilkan belut listrik adalah hal paling mengesankan sepanjang kariernya mengamati cara adaptasi dan kemampuan binatang ekstrem. "Kemampuan tubuh mereka memproduksi listrik ratusan volt saja sudah sangat luar biasa," kata Catania. "Menggunakannya untuk melumpuhkan sistem saraf dan otot mangsanya adalah trik yang hebat."
EUREKALERT | REUTERS | AMRI MAHBUB