TEMPO.CO, Amerika Serikat - Kemajuan dunia kedokteran saat ini memungkinkan hal-hal yang terdengar mustahil. Salah satunya adalah operasi transplantasi rahim ke kaum pria.
Secara teoretis, pria memiliki kemampuan untuk menerima uterus, mengandung, dan melahirkan. "Menurut saya, operasi ini bisa dalam 5 hingga 10 tahun lagi. Bahkan lebih cepat," kata Karine Chung, Direktur Program Fertilitas di University of Southern California’s Keck School of Medicine, seperti dilansir dari Yahoo Health pada Senin, 23 November 2015.
Ide ini pertama kali muncul setelah banyak pria yang berganti kelamin menjadi perempuan--atau disebut juga transgender--dan melakukan rekayasa hormon. Wanita-wanita transgender ini bisa mengikuti terapi hormon untuk menekan testosteron, serta mendapat progesteron dan estrogen; memiliki payudara yang bisa menghasilkan ASI; juga operasi vagina yang dilengkapi klitoris. Mendapatkan rahim juga bukan hal mustahil bagi mereka.
Saat ini, transplantasi rahim masih terbatas untuk perempuan yang mengalami infertilitas atau yang secara biologis sudah tak lengkap tanpa rahim. Tim dokter dari Swedia sudah lima kali melakukan transplantasi, dengan hasil lima kehamilan dan empat kelahiran. Adapun rahim didapatkan dari pendonor yang sudah meninggal.
Kendala bagi para transgender untuk mendapatkan rahim ini adalah biaya. Meski para dokter belum bisa memastikan berapa harga untuk transplantasi rahim, operasi untuk kornea mata menelan biaya US$ 25 ribu (setara Rp 342 juta) dan jantung sebesar US$ 1,3 juta (setara 17 milyar). Tranplantasi rahim diperkirakan memakan biaya lebih besar dan belum tentu bisa ditanggung asuransi.
Selain itu, masih ada sejumlah organ pendukung yang harus ditambahkan bila seorang transgender serius ingin mendapatkan rahim. Mereka perlu juga menanam otot vaskular yang mengalirkan darah ke rahim, ligamen pelvis untuk menyangga uterus, vagina, saluran serviks, dan hormon-hormon khusus yang mendukung kehamilan. Secara alamiah, semuanya ada pada wanita namun tidak dimiliki pria.
"Tapi bukan hal mustahil untuk membuatnya. Mungkin suatu hari ada yang bisa menciptakannya," kata Chung.
YAHOO HEALTH | URSULA FLORENE